Di tengah langit biru Kerajaan Sankala yang tenang, tiba-tiba terjadi gerhana matahari yang langka. Matahari yang biasanya bersinar cerah, perlahan-lahan terlindas oleh bayangan, menjatuhkan seluruh kerajaan ke dalam kegelapapan total. Orang-orang keluar dari rumah mereka dengan tatapan tercengang dan takjub, menyaksikan fenomena yang langka ini. Beberapa terengah-engah dalam kekaguman, sementara yang lain merasa takut.Namun, di saat yang sama, di tempat yang jauh dan tersembunyi di luar kerajaan Sankala, di mana pohon-pohon lebat dan sungai-sungai yang indah memeluk tanah, sesuatu yang tak terduga terjadi. Seorang anak laki-laki berusia sekitar umur 13 tahun, berdiri di tengah hutan, seolah-olah muncul dari udara tipis. Pakaian lusuh dan berdebu menutupi tubuhnya yang kurus, dan matanya memancarkan kebingungan.Anak laki-laki itu menatap sekelilingnya, mencoba memahami di mana ia berada. Hutan itu terasa asing baginya, dan perasaan takut merayapi hatinya. Namun, ada sesuatu yang ane
Setelah berjalan cukup jauh gadis cantik bernama lengkap Aria Dyah Sadya ini menghentikan langkahnya karena melihat segerombolan prajurit dengan obor di tangannya seperti sedang mencari sesuatu. Aria menarik Rindra menuju semak-semak dan bersembunyi di sana."Jangan berisik!" Ujar Aria pada Rindra yang belum sempat bertanya ada apa."Sepertinya mereka sedang mencari sesuatu." Aria menunduk dan mencoba melihat aktivitas para prajurit tersebut. Kemudian dari kejauhan terlihat seorang wanita tua yang turun dari kereta kuda ia didampingi oleh dua orang pengawal yang memiliki tubuh kekar.Aria tahu siapa wanita tua itu, dia adalah Manggala, penyihir kerajaan yang dikenal sadis. Sepertinya Manggala sedang mencari sesuatu."Segera temukan, atau posisi kita bisa terancam" Ucap Manggala sambil menghardik para prajurit tersebut.Aria semakin yakin bahwa ada yang aneh dengan kejadian ini. Sepertinya kitab yang ia temukan di reruntuhan tempo hari memang menunjukan kenyataan. Beberapa hari yang la
Rindra menjelaskan pada Aria bahwa ia melihat gambaran dirinya di dunia yang berbeda dengan tempatnya saat ini berada. Ia juga menceritakan tentang gambaran lain ketika ia berada di sebuah tempat dimana semua orang memanggilnya dengan sebutan yang Mulia.Semua orang yang ada di ruangan tersebut kaget bukan main. Mereka lalu duduk bersimpuh seolah melihat keajaiban.Rindra duduk dengan tatapan bingung di ruangan yang penuh dengan hal baru baginya, sesuatu yang belum pernah dia alami sebelumnya. Sekarang di sekelilingnya, beberapa orang pelayan keluarga Sadya duduk bersimpuh, lalu Rania ibunda dari Aria juga ikut duduk disampingnya. Aria duduk di samping Rindra, mencoba menjelaskan situasinya."Aku tahu ini mungkin sulit dipahami, Rindra," ujar Aria dengan penuh perhatian. "Kamu sekarang berada di Sankala, tetapi dalam waktu yang berbeda dan dalam dunia yang sangat berbeda. Ini adalah Era Satya, di mana sihir masih kuat dan teknologi seperti yang kamu kenal tidak ada di sini."Rindra me
Beberapa hari berlalu, dan Rindra mulai merasa lebih akrab dengan dunia barunya. Ia belajar tentang sihir, sejarah Sankala, dan bagaimana orang-orang hidup di Era Satya. Ia juga menemukan bahwa Manggala, penyihir kerajaan yang ia saksikan sebelumnya, adalah salah satu ancaman terbesar bagi Sankala. Manggala mencari kekuatan luar biasa yang terkubur dalam sejarah kerajaan. Sementara itu, Raja Wijaya dan Ratu Sundara di kerajaan Sankala tidak tinggal diam.Mereka mencari cara untuk mengungkap rahasia gerhana dan mencari petunjuk tentang Raja Harindra yang hilang. Raja Wijaya dan Ratu Sundara belum mengetahui kedatangan Rindra ke dunia ini, yang mereka tahu hanyalah Gerhana yang membuat seluruh negeri itu gelap pasti merupakan pertanda.Saat ini Raja Wijaya dan Ratu Sundara tidak memiliki kekuasaan untuk mencari jawaban tersebut sebab semua hal di negeri ini diatur oleh Manggala penyihir jahat yang sedang menguasai kerajaan Sankala.Rindra terus memperdalam pengetahuannya tentang sihir d
Hari-hari terus berlalu di kediaman keluarga Sadya. Rindra semakin memperdalam pengetahuannya tentang sihir dan dunia Era Satya. Dia belajar mantra-mantra baru, menguasai teknik-teknik sihir yang lebih kompleks, dan bahkan mendalami ilmu tentang alam semesta yang dulu tidak pernah dia ketahui.Saat dia tidak berlatih sihir, Rindra menghabiskan waktunya dengan Aria, mendengarkan kisah-kisah masa lalu Sankala yang kadang mengungkapkan petunjuk-petunjuk yang misterius. Mereka juga mendiskusikan strategi mereka untuk mengungkap rahasia gerhana dan peran Rindra dalam semua ini.Namun, ketenangan mereka tidak berlangsung lama. Kabar tentang kehadiran Rindra mulai menyebar di kalangan penduduk desa. Meskipun mereka diinstruksikan untuk merahasiakan identitas sebenarnya, keajaiban-keajaiban yang ditunjukkan oleh Rindra mulai menarik perhatian banyak orang. Rindra yang cerdas, mampu membaca tulisan-tulisan kuno, dan bahkan mengobati penyakit dengan sihirnya, menjadi topik pembicaraan yang tak
Beberapa minggu telah berlalu sejak insiden di desa. Rindra dan Aria terus menjalani latihan dan penelitian mereka, mencari petunjuk lebih lanjut tentang rahasia gerhana dan peran Raja Harindra yang hilang. Keduanya semakin dekat, dan Rindra semakin yakin bahwa ia telah menemukan sahabat sejati dalam diri Aria.Suatu hari, Aria memiliki ide untuk berkunjung ke pusat kota Sankala. Ia percaya bahwa di sana mereka mungkin akan menemukan petunjuk yang lebih jelas tentang legenda Raja Harindra. Rindra setuju, meskipun ia tahu bahwa risiko mengungkapkan dirinya di depan banyak orang akan lebih besar.Mereka berdua mempersiapkan perjalanan mereka ke pusat kota. Rindra berusaha untuk tetap tidak mencolok dengan mengenakan pakaian seperti yang dikenakan oleh banyak penduduk Sankala. Mereka berjalan kaki menuju kota, melewati jalan-jalan yang ramai dengan berbagai pedagang dan penduduk yang sedang beraktivitas.Ketika mereka sampai di pusat kota, mereka merasa terpesona oleh keindahan dan kehid
Aria dan Rindra memutuskan kembali pulang setelah cukup lama mengumpulkan informasi di kuil dan tidak mendapatkan banyak jawaban.Hari berganti, dan kabar tentang pertemuan Aria, Rindra, dan Sang Hewan Sihir Suci menyebar ke seluruh penjuru Sankala. Orang-orang bercerita tentang keajaiban yang mereka saksikan, dan spekulasi tentang arti dari hewan sihir suci yang bersujud di hadapan seorang anak lelaki bernama Rindra menjadi topik utama pembicaraan.Namun, ketenangan mereka tidak berlangsung lama. Raja Wijaya dan Ratu Sundara, yang mendengar kabar tentang kejadian ini, merasa penasaran dan ingin mengungkap makna di balik pertemuan tersebut. Mereka memutuskan untuk bertindak.Sebuah malam gelap, sekelompok prajurit setia Raja Wijaya mendatangi kediaman Aria dan Rindra. Mereka telah mendengar kabar tentang pertemuan tersebut dan percaya bahwa Aria dan Rindra memiliki informasi yang mereka butuhkan.Prajurit tersebut dengan paksa memasuki kediaman Aria dan Rindra. Mereka menangkap Aria l
Raja Wijaya dan Ratu Sundara duduk di hadapan Aria dan Rindra. Ruangan yang gelap dan tersembunyi ini menjadi saksi bagi pertemuan ini, di mana takdir Sankala mungkin akan ditentukan.Aria memulai pembicaraan, "Kami mengerti bahwa kerajaan ini memerlukan jawaban atas misteri gerhana yang terjadi, dan kami siap membantu. Namun, kami juga harus memikirkan keselamatan kami dan menjaga agar pengetahuan ini tidak disalahgunakan."Raja Wijaya mengangguk, "Kami menghargai perasaan kalian, dan kami akan memastikan bahwa identitas kalian tetap dirahasiakan. Kami akan membentuk aliansi rahasia antara kami untuk mengungkap misteri ini dan menjaga kerahasiaannya."Ratu Sundara menambahkan, "Kami juga memahami bahwa kalian memiliki keterampilan sihir yang luar biasa, Rindra. Kami ingin kalian membantu kami menghadapi ancaman Manggala. Dia telah menjadi lebih berbahaya dan dapat mengancam kerajaan ini. Dalam pertukaran bantuanmu, kami akan melindungi kalian."Rindra dan Aria merenung sejenak. Merek