Share

Rahasia yang Harus dikunci Rapat

Rindra menjelaskan pada Aria bahwa ia melihat gambaran dirinya di dunia yang berbeda dengan tempatnya saat ini berada. Ia juga menceritakan tentang gambaran lain ketika ia berada di sebuah tempat dimana semua orang memanggilnya dengan sebutan yang Mulia.

Semua orang yang ada di ruangan tersebut kaget bukan main. Mereka lalu duduk bersimpuh seolah melihat keajaiban.

Rindra duduk dengan tatapan bingung di ruangan yang penuh dengan hal baru baginya, sesuatu yang belum pernah dia alami sebelumnya. Sekarang di sekelilingnya, beberapa orang pelayan keluarga Sadya duduk bersimpuh, lalu Rania ibunda dari Aria juga ikut duduk disampingnya. Aria duduk di samping Rindra, mencoba menjelaskan situasinya.

"Aku tahu ini mungkin sulit dipahami, Rindra," ujar Aria dengan penuh perhatian. "Kamu sekarang berada di Sankala, tetapi dalam waktu yang berbeda dan dalam dunia yang sangat berbeda. Ini adalah Era Satya, di mana sihir masih kuat dan teknologi seperti yang kamu kenal tidak ada di sini."

Rindra mencoba memproses informasi tersebut, dan matanya kembali menjelajah ruangan tersebut. Ia melihat gambar-gambar yang aneh di dinding, barang-barang ajaib, dan alat-alat sihir yang tidak bisa dia pahami.

"Apa yang telah terjadi?" gumam Rindra. "Bagaimana aku bisa tiba-tiba berada di sini, di masa yang berbeda?"

Aria menggelengkan kepala. "Aku tidak yakin, Rindra. Tapi aku memiliki teori. Gerhana matahari yang kita saksikan tadi mungkin bisa menuntun kita pada jawaban yang kamu inginkan. Dalam legenda yang aku pelajari, gerhana adalah pintu menuju perjalanan lintas waktu. Mungkin kamu tiba di sini karena gerhana itu."

Rindra menarik nafas dalam-dalam, mencoba meredakan kebingungannya. "Jadi, apakah aku sekarang harus tinggal di sini? Apakah aku tidak bisa kembali ke duniaku sendiri?"

Aria merasa simpati pada Rindra. "Aku tidak yakin, Rindra. Tapi kita harus mencari jawaban. Kerajaan Sankala sedang dalam bahaya, dan kemunculanmu mungkin memiliki kaitan dengan ini semua. Kamu adalah kunci untuk mengungkap misteri ini."

Aria sangat yakin bahwa Rindra sangat erat kaitannya dengan Raja Harindra yang sudah menjadi legenda. Namun untuk sementara dia hanya ingin membantu Rindra untuk menemukan jawaban atas segala kebingungan ini.

Aria memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang legenda Raja Harindra dan bagaimana Rindra bisa terkait dengannya. Kemudian Aria berbicara dengan sang Ibunda.

“Untuk sementara, apakah Rindra boleh tinggal disini ibunda?” Tanya Aria

“Sepertinya itu pilihan terbaik, kita belum tahu kegaduhan diluar sana akibat gerhana yang membawa kegelapan ke negeri Sankala ini. Jika benar asumsimu tentang kaitan Rindra dengan Raja Harindra yang hilang itu, ini akan berbahaya bila kabar tentang Rindra menyebar luas.”

“Benar ibunda, bahaya untuk Rindra, dan untuk kita juga. Semuanya jangan sampai kabar tentang Rindra menyebar di penjuru negeri, pastikan hanya kalian yang tahu siapa Rindra sebenarnya, walaupun kita belum tahu kebenarannya, tapi pasti Rindra memang ada kaitannya dengan Raja Harindra yang hilang.” Semua orang diruangan itu mengangguk tanda setuju.

"Semua orang yang ada di ruangan ini harus berjanji dengan darah bahwa kabar ini tidak akan tersebar!" Ucap Aria lagi.

"Baik Nona, kami akan mengunci rapat rahasia ini!" Kompak semua orang menjawab.

Beberapa hari kemudian semua kembali normal. Namun di luar sana gerak-gerik prajurit dari kerajaan Sankala terus berpatroli, mereka lebih rajin dari biasanya. Beberapa penduduk desa sudah mulai mengenal Rindra sebagai sepupu jauh dari keluarga Sadya yang saat ini tinggal di kediaman keluarga Sadya untuk menuntut ilmu di kerajaan Sankala.

Rindra mulai mempelajari hal-hal baru yang ada di dunia ini. Di malam kedatangannya untuk pertama kali ke kediaman keluarga Sadya semua orang dibuat terkejut karena Rindra mampu membaca kitab-kita kuno dengan bahasa yang tidak semua orang bisa membacanya. Rindra seolah sudah lama tinggal di dunia ini. Bahkan semua orang awalnya kaget karena Rindra bisa berbicara dengan bahasa mereka.

Begitu juga dengan Rindra yang tidak sadar bahwa saat itu ia sedang bicara dengan bahasa yang jelas-jelas tidak ia ketahui.

Rindra juga kaget ketika Aria menunjukan bagaimana cara menggunakan sihir dalam kehidupan sehari-hari. Namun Aria lebih kaget ketika melihat Rindra mampu mengikuti apa yang ia lakukan, bahkan tanpa harus merapalkan mantra terlebih dahulu. Ini adalah hal langka di negeri ini. Sihir adalah hal yang mampu membuat status manusia di negeri ini berbeda. Para pengguna sihir dianggap sebagai bangsawan, meskipun hanya bisa menyalakan api dari jarinya. Sedangkan Rindra yang baru datang ke negeri ini beberapa hari langsung bisa memunculkan air dari sebuah batu dengan hanya menyentuhnya.

Hal ini akan sangat berbahaya jika diketahui oleh para prajurit di bawah kepemimpinan Manggala si penyihir kerajaan yang saat ini kekuasaannya bahkan melebihi kekuasaan Raja Wijaya dan Ratu Sundara.

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status