Share

Ep 05. Energi Tersembunyi

"Luar biasa!" Hou Yi melonjak kegirangan di pagi hari saat merasakan tubuhnya begitu membaik. Efek ramuan obat yang ia minum sebelum tidur semalam bekerja dengan baik. Wajahnya kini nampak putih bersih, tubuhnya pun juga terasa lebih ringan daripada sebelumnya. "Sepertinya aku harus mencari tanaman obat agar semua kecacatan di dalam tubuh pulih sepenuhnya!" ujarnya dengan tekad yang begitu membara.

Ramuan obat yang diminum Hou Yi semalam berkhasiat membersihkan organ tubuh yang mengalami kerusakan. Tubuh Hou Yi mengalami kecacatan yang sangat parah.

Hou Yi kemudian meminta izin untuk libur latihan kepada Nyonya Wen. Ia berencana pergi ke hutan untuk mencari tanaman obat berkualitas tinggi. Setelah mendapatkan izin, Hou Yi segera berlari meninggalkan panti asuhan.

"Hei, jangan lupa kembali!" Teriakan Nyonya Wen terdengar di belakang.

Hou Yi berbalik tanpa memelankan lajunya dan berteriak, "Iya, Bibi. Aku akan kembali sebelum matahari sore!"

Kemudian, tubuh kecilnya memasuki hutan lebat.

Hutan lebat tidak terlalu luas kalau dikelilingi. Namun hutan tersebut dijaga oleh ratu ular yang membuat siapa saja tidak bisa keluar dari dalam hutan dengan begitu mudah. Ratu ular adalah hewan peliharaan leluhur Hou Yi, yang masih hidup sampai sekarang. Usianya sudah mencapai 1000 tahun semenjak kekacauan di seluruh dunia terjadi.

"Besar sekali ular itu!" gumam Hou Yi melihat ular melingkar di dekat pohon. Ia menjaga suaranya untuk tetap pelan. "Sepertinya dia sedang tertidur. Aku harus mengambil semua tanaman obat agar bisa memulihkan kondisi!"

Ia tidak ingin membangunkan ular tersebut dengan bertindak ceroboh. Untuk itu, ia memindik-mindik dengan penuh kehati-hatian dan memetik satu per satu tanaman obat. Setelah merasa cukup, Hou Yi segera pergi meninggalkan tempat tersebut.

Semua tanaman yang diambil adalah tanaman langka yang tidak sembarang orang bisa mengambilnya. Hou Yi mengatur napas lelah setelah berlari cukup jauh.

"Harusnya aku sudah melewati jalur ini. Kenapa aku kembali lagi ke sini?!" Hou Yi bertanya-tanya saat ia menyadari jika ia bahkan belum keluar dari hutan tersebut.

"Hei anak kecil, apa yang kamu lakukan di hutan ini!"

Seruan yang begitu lantang terdengar, membuat Hou Yi memutar tubuh. "Dari mana suara itu berasal?" tanyanya usai tidak menemukan satu orang pun selain dirinya.

"Di sini!"

Hou Yi kemudian menunduk saat menyadari sesosok mungil yang melompat-lompat di antara bunga-bunga. "Kecil sekali, mahluk apa kamu?"

Sosok mungil itu menjawab, "Aku peri bunga." Peri itu kemudian menujuk hasil 'panen' Hou Yi. "Apakah itu tanaman obat? Di mana kamu mendapatkannya?" tanya si peri.

"A-aku, mengambil tanaman di sana, yang dijaga ular besar itu." Hou Yi menunjuk tempat di mana ia memperoleh tanaman obat yang dibawanya.

"Habislah sudah!" Peri bunga itu berujar frustrasi. "Kamu tidak akan selamat karena sudah mengambil tanaman obat milik si Ratu Ular!"

Wajah Hou Yi memucat seketika. "Tolong aku. Beritahu aku di mana jalan keluar!"

Peri bunga melipat tangannya ke dada. "Kenapa kamu bertanya kepadaku? Aku saja tidak pernah ke mana pun, apa lagi keluar hutan ini?!"

Ketakutan Hou Yi makin kentara. Di benaknya, bisa jadi inilah hari terakhirnya hidup sebelum jadi santapan ular. Melihat perubahan wajah Hou Yi yang begitu kentara, Peri bunga menghela napas panjang. Rasa kasihan muncul seketika, membuat peri bunga akhirnya menunjuk ke satu arah. "Pergilah ke sana! Kamu akan bertemu dengan seseorang yang akan menyelamatkanmu!"

Wajah Hou Yi seketika kembali cerah. "Terim akasih!" jawab Hou Yi sebelum berlari kembali melanjutkan perjalanan.

Tidak lama berlari, Hou Yi melihat pria berjubah putih. 'Apakah dia yang disebut peri bunga?' pikir Hou Yi.

Tak ingin berlama-lama, ia pun segera menghampiri pria tersebut untuk meminta bantuan keluar dari hutan. "Paman!"

Sosok pria berjubah putih yang dipanggil Hou Yi menoleh. "Hou Yi? Untuk apa kamu di sini?"

Pria tersebut rupanya adalah Alkemis Wu Sin.

"Aku mencari tanaman obat, tapi aku lupa jalan pulang!" ujarnya polos.

Wu Sin tertawa mendengar alasan polos seorang bocah. "Haha… kebetulan sekali aku juga baru dari mencari tanaman obat, ayo ikut aku!"

Tak lama, terdengar dentuman keras yang begitu mengagetkan. Wu Sin merasakan gelombang kekuatan besar, ia menarik tangan Hou Yi untuk segera meninggalkan hutan.

DUARR!!

"Hei, pencuri! Kembalikan tanaman obatku!!"

Ratu ular terbangun dengan perasaan marah karena kehilangan semua tanaman obat berkualitas tinggi yang selama ini ia jaga. Ratu ular muncul dan menendang Wu Sin juga Hou Yi bersamaan, membuat dua orang tersebut terlempar.

"Paman, apakah kamu tidak apa-apa?" Hou Yi melihat keadaan Wu Sin yang terpental tak jauh darinya.

"Aku baik-baik saja!"

Ratu ular melihat tanaman obat di tangan Hou Yi. Niat membunuhnya muncul begitu menggebu. Ia bahkan memunculkan sebilah pedang untuk menghabisi anak yang telah mencuri tanaman obatnya.

"Kamu akan mati di tanganku!"

Dz

Bersambung…

| Like

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status