Share

Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam
Kehidupan Kedua Pewaris Giok Hitam
Auteur: Dz

Ep 01. Kekacauan Besar

"Bunuh dia!"

Hou Yi berdiri memegang perutnya yang terluka. Ia sudah bisa memperhitungkan, pasukan Raja Jia Lin yang baru saja ia bunuh pasti akan mengejarnya sampai ke rumah. Beruntung, ia sudah menitipkan 'benda pusaka' 10 jarum emas, pada burung kecil peliharaannya.

"Jendral Jia Yu, harusnya kamu tidak menyalahkanku." Hou Yi berujar dengan suara lemahnya. Sambil memegang perutnya yang terluka, ia kembali berbicara. "Apakah kalian lupa siapa yang membantai keluargaku 10 tahun lalu?" tanyanya dengan seringai tipis. Ia kembali mengingat tragedi pembantaian Keluarga Hou yang dipimpin oleh Raja Jia Lin.

Raja Jia Lin adalah seorang raja sekaligus ksatria yang paling ditakuti, sedangkan Hou Yi adalah assasin kelas dunia yang hanya hidup sebatang kara tanpa memiliki keluarga. Namun, berkat kemampuannya, Hou Yi mampu mengalahkan sang raja seorang diri. Hou Yi puas karena berhasil membalas perbuatan raja tersebut meski dirinya sendiri menerima luka yang tidak kalah parah. Jubah putihnya terkoyak di beberapa tempat, menyebabkan warna merah tercetak di sana.

Jendral Jia Yu menarik pedang dan mengarahkannya ke arah Hou Yi. "Maafkan aku, Hou Yi. Kami hanya menuruti perintah dan menerima bayaran untuk membunuhmu!"

Tak mau kalah, Hou Yi pun menarik serta pedangnya. "Tidak tahu balas budi! Demi uang kalian mengkhianatiku!" Hou Yi berteriak marah.

Beberapa tahun lalu, di saat mereka nyaris mati di tangan Raja Jia Lin, Hou Yi-lah yang menjadi penolong mereka. Namun, lihatlah sekarang ... Mereka bahkan tega untuk menghabisi Hou Yi hanya demi uang.

"Bunuh dia!" Jendral Jia Yu memberi komando lagi.

TAS! Pertarungan satu orang melawan 400 prajurit terjadi di tengah hutan. Tubuh Hou Yi yang sudah dipenuhi luka-luka terpaksa kembali bertarung melawan pasukan Jendral Jia Yu.

"Argh!" Hou Yi menerima tebasan pedang di bagian kaki membuatnya berlutut, setelah itu Jendral Jia Yu menebas kedua tangannya. Semua prajurit yang tersisa berhenti melihat Hou Yi sudah tidak mampu berdiri lagi.

"Sebagai balas budi yang pernah kamu lakukan, kukatakan satu fakta atas peristiwa 10 tahun lalu." Jendral Jia Yu menodongkan pedang di leher Hou Yi. "Dewa Quan, dia adalah orang yang menyuruh Raja Jia Lin untuk membantai keluargamu 10 tahun lalu!"

Air mata Hou Yi menetes tanpa terasa ketika mendengar satu nama tersebut diucapkan. Tidak pernah ia sangka, seseorang yang begitu dihormatinya, teman masa kecilnya merupakan otak di balik kesengsaraannya di dunia.

BAS! Tebasan pedang Jendral Jia Yu mengenai leher Hou Yi. Darah mengucur deras, membuat tubuh Hou Yi ambruk sempurna ke tanah.

"K-kalian akan menyesali semuanya nanti." Hou Yi, dengan sisa-sisa napas di tenggorokannya berujar dengan perasaan dendam yang membara. Setelahnya, matanya tertutup rapat.

"Bawa tubuhnya menghadap Dewa Quan!" perintah Jendral Jia Yu yang langsung dituruti pasukannya.

Selepas kematian Hou Yi, dunia seolah bergemuruh. Kerusuhan terjadi di mana-mana karena rasa tidak terima assasin terkuat mereka telah dibunuh secara keji. Peperangan dan perpecahan tak terhindari. Bahkan, Dewa Quan yang tengah berbahagia karena bocah yang menjadi mimpi buruknya sedari dulu telah mati, kini kembali dibuat marah. Kerajaan-kerajaan terpecah belah. Kegelapan seketika menyelimuti dunia, seolah dunia telah .

Bersamaan dengan itu, di sebuah kamar yang sempit ... Seorang bocah yang semula sedang lelap dalam tidurnya bergerak-gerak dengan gelisah. Napasnya memacu dengan cepat, disertai bulir keringat yang terus mengucur, ia mencoba terbangun dari mimpi buruknya.

"Tidaaaakkk!!!" Dengan kesadaran yang masih setengah, bocah tersebut mencoba mengingat-ingat kejadian apa yang baru saja mengusik mimpinya. "Mimpi apa itu?"

Dz

Bersambung…

| J'aime

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status