Share

85

Mereka pun memakai kain penutup dada mereka lagi. "Ayo, ikut kami!" ajak Chantrea.

Aku dan Tirtasari saling pandang. Lalu beranjak mengikuti si kembar itu untuk keluar kamar.

Keduanya mengendap-endap dan sembunyi-sembunyi keluar rumah. Untung saja suasana telah sepi.

Kami terus menyelinap di keheningan desa sehabis berpesta. Hanya terlihat beberapa orang yang berjaga di sudut-sudut desa dan lapangan. Menyalakan api unggun kecil sebagai penerangan.

Kedua istri baruku dengan lincah mengajak kami mendekati rumah ayahnya. Seperti maling, kami mengitari rumah panggung itu, lalu mendapatkan tempat untuk mengintip dari luar dinding kayunya.

Yah, kami diajak mengintip kamar Kong Kea.

"Apa yang kita lakukan?" tanya Tirtasari berbisik.

"Ssstt!" tegur Chantrea mengajak kami mengintip lewat sebuah lubang kecil.

"Kami sering mengintip lewat sini!" terang Chanthou pelan.

Aku dan Tirtasari bergantian mengintip lewat lubang kecil itu. Terlihat Kong Kea sedang merebah santai di tikarnya.

"Kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status