Share

Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas
Jodohku Melintas Saat Pernikahanku Kandas
Author: Aeris Park

1. Hampir Diperkosa

"Wah-wah, lihat siapa gadis cantik yang sedang sendirian ini. Bukankah kamu membutuhkan teman untuk menghabiskan malammu, Nona?" celetuk lelaki yang memiliki tato ular di leher. Ternyata lelaki itu sudah mengawasi Dayana sejak masuk ke dalam kelab malam. 

"Kamu siapa? Apa kamu mengenalku? Atau mungkin aku sudah mengenalmu tapi lupa?" racau Dayana yang berusaha mempertahankan kesadarannya. Dia menjawab pertanyaan lelaki bertato itu dengan mendorong badannya ke depan hingga membuat belahan dadanya terlihat jelas.

"Siapa aku itu tidak penting, Nona. Tapi yang jelas kita akan menghabiskan malam ini dengan penuh kenikmatan," jawab lelaki itu sambil menyeringai seram. Rasanya dia sudah tidak sabar ingin menyeret Dayana ke atas ranjang lalu mencicipi tubuhnya. 

Lelaki kurang ajar itu menarik tangan Dayana dalam satu kali sentak dan berusaha mencium bibir gadis itu. Dayana yang masih sedikit sadar pun berusaha melepaskan diri dari cengkeraman lelaki itu.

"Sialan! Lepaskan aku berengsek! Kamu pikir aku wanita murahan yang mau mengangkang di depan sembarang pria!" 

"Ayolah, Sayang. Aku tahu kamu sudah tidak tahan dengan sensasi panas yang ada di dalam tubuhmu ini, kan? Ayo kita percepat ini sebelum hal buruk terjadi padamu," ancam lelaki itu sambil mendekap tubuh Dayana dengan erat. 

"Berengsek, aku tidak sudi! Lepaskan aku sialan! Bedebah kau!" Kesabaran Dayana sudah habis. Dia berusaha keras melepaskan diri dari dekapan lelaki bernama Alex itu. Namun, tenaganya tidak sebanding dengan Alex.

Di mata pengunjung kelab, Dayana dan Alex tampak seperti sepasang kekasih yang sedang memadu cinta. Saling mendekap, menyentuh, dan berbagi perasaan di bawah gemerlap lampu disko. Namun, yang terjadi sebenarnya ibarat harimau yang berusaha menangkap kelinci buruannya.

Dayana mulai tidak kuat melawan Alex karena pengaruh minuman beralkohol yang masuk ke dalam tubuhnya. Dia terlihat pasrah ketika Alex mengangkat tubuhnya dan membawanya pergi meninggalkan kelab.

Air mata itu jatuh begitu saja membasahi pipi Dayana. Dalam hati dia berharap semoga ada seseorang yang akan menyelamatkannya.

'Tuhan, selamatkan aku,' batin Dayana sebelum kegelapan merenggut kesadarannya.

***

Alex membawa Dayana yang sudah tidak sadarkan diri ke sebuah hotel eksklusif yang berada di lantai atas kelab. Di lorong yang minim cahaya diam-diam ada seseorang yang membuntuti mereka.

"Permisi, Tuan. Sepertinya Anda sedang terburu-buru," sergah seorang lelaki bertuxedo hitam dengan rambut yang disisir rapi ke samping.

"Ah, maaf. Kekasihku sedang mabuk dan membuat sedikit keributan, jadi aku ingin membawanya pulang."

"Apa benar begitu? Tapi arah keluar kelab malam ini berada di sebelah sana, Tuan. Kenapa Anda malah menuju ruangan eksklusif yang berada di lantai atas?"

Alex menggeram kesal karena lelaki yang berdiri di hadapannya sekarang mencoba untuk menghalanginya yang ingin menikmati tubuh Dayana. "Maaf, aku tidak tahu kalau pintu keluarnya di arah sana. Kalau begitu permisi."

Karena tidak ingin mengambil resiko, Alex pun memutuskan untuk mencari tempat lain. Dia memasukkan Dayana ke dalam mobil Civic hitam miliknya yang terparkir di basement lalu memacu kendaraan itu menuju hotel bintang lima yang berada di pusat kota. The Acacia Hotel namanya.

Di dalam kamar nomor 110, dia langsung mengempaskan tubuh Dayanan di atas tempat tidur dan memaksa gadis itu untuk menelan obat perangsang. Dia melihat setiap lekuk tubuh Dayana dengan penuh minat.

"Sempurna. Kamu benar-benar gadis yang sempurna, Dayana. Mari kita mulai malam yang panas ini bersama," ucapnya sambil meloloskan gaun merah yang Dayana kenakan.

"Erngh ...." Dayana mengerang tertahan karena merasa ada seseorang yang menyentuh tubuhnya. Kedua mata gadis itu sontak membelalak lebar, terkejut melihat lelaki yang dia temui di kelab malam tadi berada di atas tubuhnya dengan bertelanjang dada. Ternyata lelaki itu adalah Alex, mantan kekasih sahabat baiknya.

"Lepaskan aku, Alex!" Dayana mendorong Alex agar menyingkir dari atas tubuhnya. Namun, lelaki yang memiliki tato di leher itu tetap diam tak bergeming.

"Lepaskan aku!" sengit Dayana menatap Alex tajam. Dia benar-benar marah karena Alex mencoba mencari keuntungan saat dia tidak sadar.

"Tidak perlu takut, Dayana. Aku akan memberimu kenikmatan yang tidak pernah kamu rasakan sebelumnya. Percayalah, ini akan terasa nikmat, bahkan seperti di surga," bisik Alex terdengar menjijikkan di telinga Dayana. Dia mulai mencumbu leher Dayana sambil meraba tubuh gadis itu dengan penuh nafsu. 

"Aku sangat membencimu, Alex! Lepaskan aku!" teriak Dayana sambil berusaha melepaskan diri.

Brak!

Tubuh Alex menegang karena pintu kamarnya tiba-tiba didobrak oleh seorang lelaki yang terlihat tidak asing di matanya. Alex yakin sekali pernah melihat wajah lelaki bertuxedo hitam itu sebelumnya. 

"Ka-kamu?!" Dia menunjuk lelaki itu. "Bukankah kau pelayan tadi? Kenapa kau bisa ada di sini? Apa kau mengikutiku?"

"Aku sudah curiga ketika melihatmu mendekati gadis itu karena kalian tidak terlihat seperti sepasang kekasih. Kira-kira apa yang akan terjadi jika keluargamu tahu putra kesayangan mereka berusaha memperkosa seorang gadis, Tuan Alex Dirgantara?"

Tubuh Alex sontak menegang, wajahnya pun seketika berubah pucat. "Bagaimana kamu bisa tahu namaku. Jangan-jangan kamu—"

"Aku Sakhala, presdir Jordan Corps. Saingan terberat perusahaan keluargamu, Alex," ungkap laki-laki yang mendobrak pintu kamar hotel tadi.

Entah setan apa yang sudah merasuki Sakhala hingga membuatnya mengikuti Alex dan Dayana hingga ke Acacia Hotel. Padahal dia tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya karena dia selalu acuh tak acuh pada orang asing.

"Sialan!" Alex menggeram kesal. "Apa yang kamu inginkan, Sakha? Bukankah Jordan Corps sudah memiliki segalanya?"

"Lepaskan gadis itu atau seluruh media akan tahu semua kebusukan yang sudah kamu lakukan dan keluargamu!" ancam Sakhala. Tidak ada keraguan yang tepancar dari kedua sorot matanya membuat nyali Alex seketika menciut.

Alex pun melepaskan Dayana dari kungkungannya dan cepat-cepat memakai kembali pakaiannya setelah itu pergi meninggalkan kamar. Dia tidak mau berurusan dengan keluarga Jordan karena mereka bukan tandingannya. Sebelum keluar, dia mendesis sinis kepada Sakhala.

"Lihat saja, Jordan. Gadis itu akan menjadi milikku!"

Sakhala memilih diam karena ancaman Alex hanya omong kosong bagi baginya. Lebih baik dia meminta Dayana untuk segera memakai kembali pakaiannya lalu mengantar gadis itu pulang. 

"Sebaiknya cepat pakai bajumu sebelum hal buruk terjadi padamu, Nona." Sakhala ingin meninggalkan kamar, tapi Dayana tiba-tiba menarik tangannya dan mendaratkan sebuah kecupan manis di bibirnya.

Kedua mata Sakhala sontak membulat. Dia refleks mendorong Dayana hingga jatuh di atas tempat tidur. "Apa yang kamu lakukan, Nona?"

"Aku tidak tahu, tapi tubuhku rasanya aneh sekali," desah Dayana menahan perasaan aneh dalam dirinya. Entah kenapa dia mendadak bergairah dan begitu mendambakan sentuhan laki-laki.

Kening Sakhala berkerut dalam melihat Dayana yang tampak bergairah dan tersiksa di saat yang sama. Sakhala tidak munafik, sebagai lelaki normal dia merasa tergoda karena Dayana terlihat begitu seksi dan menggairahkan. Tidak heran jika Alex ingin menghabiskan malam dengan gadis itu.

"Tuan, tolong. Sentuh aku ...."

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Anggreina Pangandaheng
mengesankan
goodnovel comment avatar
Mblee Duos
sukaaa sama ceritanya......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status