Setelah diputuskan sepihak oleh kekasihnya, Erica juga harus menelan pahitnya hidup. Dia telah dijual dan dijadikan sebagai alat pelunas hutang oleh keluarganya, kepada pria tua yang sama sekali tidak dikenalnya. Erica berpikir pria tua mana yang mau menikahi gadis miskin seperti dirinya. Di hari pernikahan, untuk pertama kalinya mereka dipertemukan. Erica terkejut melihat sepasang mata dingin berdiri di atas altar pernikahan tengah menatapnya. Pria itu adalah Leonel si pria dingin yang memiliki julukan sebagai customer killer di restoran tempatnya bekerja. Akankah setelah menikah, Erica menemukan kebahagiaannya? Atau malah bernasib sama. Follow IG author yuk @caramelo_lp
Lihat lebih banyakMakan bersama dengan keluarga memang paling hangat. Dan tidak bisa digantikan oleh apapun, Lucio bisa menerima kehangatan itu. Ketika keluarga kakaknya menerimanya dengan sangat baik.“Lucio, jadi kamu memutuskan untuk tinggal bersama dengan kakakmu, bagus sekali. Jadi, Erica dan Mama tidak akan kesepian kalau Leonel ke luar kota atau memiliki urusan dalam negeri nanti,” kata Sarah.“Iya, Kakak.”“Ngomong-ngomong, saat pernikahan kalian, kami sama sekali tidak melihat orang tua kalian?” tanya Natalie membuat Leonel menatapnya tajam.Sebenarnya pertanyaan Natalie mewakili keingintahuan semua orang. Namun, tidak ada yang berani mengungkitnya.“Sebenarnya aku juga penasaran dan ingin tahu mengenai keluarga kalian. Sekarang kita sudah jadi keluarga, seharusnya tidak perlu ada yang disembunyikan, bukan?” kata Sarah tersenyum.Lucio melirik Erica. Erica tersenyum. Leonel akhirnya angkat bicara.“Hari ini bukan waktu yang tepat untuk membahas ini.”“Loh, kenapa? Apa mungkin keluarga Erica —”
“Aku sudah merasa lebih baik sekarang. Tidak perlu,” jawab Erica.“Apa kamu yakin?” tanya Leonel kembali menyentuh kening sang istri.Erica mengangguk pelan.”Aku hanya butuh istirahat. Maaf liburan kali ini aku tidak semangat seperti biasanya. Kamu bisa pergi bersama dengan Lucio, anggap saja itu sebagai penebusan karena aku tidak bisa membahagiakan Lucio.”“Erica, saya tidak tahu apa yang membuat kamu sampai sakit begini, tapi saya tidak ingin kamu memikirkan masa lalu yang belum tentu terjadi. Saya ingin kamu fokus saja kepada yang ada saat ini.”“Aku tidak enak badan bukan karena itu, aku juga tidak tahu. Sepertinya aku kelelahan saja. Atau aku masuk angin pas di pantai kemarin.”Leonel menghela napas.“Kalau begitu saya akan membawa Lucio jalan-jalan. Apa kamu yakin bisa sendiri?”“Aku bisa sendiri.”Setelah meyakinkan Leonel, akhirnya Leonel dengan sedikit berat hati meninggalkan Erica.“Jika ada apa-apa, hubungi saya langsung.”Erica mengangguk pelan. Setelah itu dia kembali b
“Aku hanya cemas, masa laluku dengan Kenzo tidak bisa diterima oleh keluargamu. Kecemasan itu tidak bisa aku hilangkan begitu saja,” kata Erica.Leonel meraih tangan istri kecilnya mengelusnya lembut dan menciumnya dengan hangat punggung tangannya.“Apa yang kamu pikirkan tidak akan terjadi. Meskipun harus terjadi, kamu sudah menjadi istri saya. Dan itu hanyalah masa lalu.”Erica menurunkan pandangannya.“Masa lalu bagiku, tapi belum tentu masa lalu untuk dia!”Tatapan Leonel menajam.”Maksudmu bajingan itu?” Erica mengerutkan bibirnya.”Untuk semuanya. Tapi, aku akan menghadapinya. Aku tidak akan pesimis. Seperti yang kamu katakan masa lalu hanya akan menjadi masa lalu.”Leonel tersenyum.“Kecuali kamu berselingkuh di belakang saya saat ini, itu adalah hal yang tidak bisa ditoleransi. Karena saya benci sekali perselingkuhan,” ucap Leonel.“Kamu kira, aku juga tidak benci perselingkuhan, aku sangat membencinya. Saking tidak suka, aku tidak ingin pasanganku berselingkuh. Tapi, aku perca
Melihat reaksi Erica membuat Raisya mengerutkan keningnya.“Kamu kenapa?”“Tidak ada, aku hanya sedikit pusing saja.Aku tidak bisa membayangkan jika Tiara tahu kalau adalah mantan kekasih Kenzo, yang lebih tidak bisa aku bayangkan kalau ibunya tahu. Rasanya akan membuat aku semakin tidak nyaman.”Erica menghela napas. Namun, dia tidak ingin lebih dulu berpikir negatif. Namun, dia juga memikirkan kemungkinan yang akan terjadi di masa depan, dia tidak akan bisa menghindarinya.“Ra, menurutmu kenapa dia tiba-tiba mencari tahu masa lalu Kenzo?” tanya Erica.“Aku tidak tahu ya, tapi tebakan aku, sepertinya dia merasa kalau Kenzo selingkuh atau memikirkan orang lain seperti dirinya. Terlebih dari yang aku dengar mereka akan LDR dalam waktu dekat ini.”Erica mengerutkan keningnya.“Kamu kok, banyak tahu tentang mereka?” tanya Erica.Raisya pun berdehem dan terbatuk-batuk. Justru hal itu yang membuat Erica semakin penasaran.“Jangan bilang, kamu memiliki hubungan dengan salah satu dari teman
Erica terkejut dengan ucapan suaminya. Leonel memberikan ponsel itu kepada Erica.Erica semakin terkejut saat melihat nomor mereka telah lenyap di dalam kontak ponselnya. Mungkin saja tidak hanya lenyap, tapi Leonel sudah memblokir nomor itu.“Kamu …”“Tidak perlu dipikirkan. Yang sudah hilang biarkan hilang, jangan diingat lagi. Saya tidak ingin kamu terbebani oleh mereka. Saya tekan lagi padamu, jika dia meminta uang, katakan mint kepada saya. Jika perlu beri nompr Thomas, biarkan dia yang mengurusnya.”“Lalu, apa kamu akan memberikannya? Aku tidak ingin kamu memanjakan mereka terutama Bapak. Jadi, berhenti memberi mereka uang. Kamu bukanlah ATM berjalan sayang.”Leonel tersenyum.“Serahkan saja kepada saya. Panggil Lucio, kita makan lebih dulu.”Erica mengangguk. Leonel pergi lebih dulu, tetapi saat dia kembali ke restoran mejanya telah ditempati oleh orang lain. Dan Leonel sangat marah kepada tamu itu.“Ini meja saya, tolong pindah dari tempat saya.”“Lah, saya yang menempati dulu
Erica mengangguk pelan. Setelah itu dia mandi, dan setelah dia siap makanan sudah tersedia di atas meja. Namun, yang mengejutkan Erica Lucio ada di kamarnya.“Cio, kenapa kamu ada di sini?”“Kak Leo, meminta aku menemani Kakak. Katanya kita juga boleh jalan-jalan keluar, aku sudah melihat peta kota ini. Ternyata di sini yang paling terkenal memang pantai pasir putihnya yang indah. Kakak, hari ini mau pergi kemana?”Erica duduk di kursinya, dia mengambil sendok dan garpu.“Kakak sedang memikirkannya. Kamu sudah lama tidak melihat pantai, bukan? Mau pergi ke sana? Sebentar lagi makan siang.”“Boleh. Sudah lama sekali sejak terakhir kali pergi bersama dengan Ibu dan Bapak,” jawab Lucio.Erica yang semula menunduk, menaikkan pandangannya menatap adik lelakinya.“Kamu masih mengingatnya? Itu sudah lama sekali, saat kamu masih duduk di bangku sekolah dasar.”Lucio mengerucutkan bibirnya.“Ya, itu benar. Tapi, aku tidak bisa melupakan kenangan bersama dengan Ibu. Kenangan bersama Ibu adalah
Jantung Erica berdegup kencang. Saat Leonel semakin mendesak untuk segera mengatakannya, mengenai apa yang terjadi di masa lalu.“Ba-bapak selingkuh!” jawab Erica dengan suara gemetar dan air matanya menetes.Saat itu juga Erica langsung menunduk karena malu, dia juga berusaha untuk tidak menangis begitu keras. Dia menangis dalam diam lalu menyeka air matanya.Leonel mengepal tangannya marah, lalu meraih bir di hadapannya. Dia meneguk bir langsung dari botolnya.“Sejak kapan ayahmu berselingkuh dari ibumu?” tanya Leonel dengan wajah menunduk.“Aku baru mengetahuinya belum lama ini. Harusnya aku sadar, kalau Bapak berselingkuh saat Ibu terbaring di rumah sakit. Ibu adalah wanita yang baik, dia tidak pantas untuk Bapak. Entahlah, mungkin saja Bapak sudah selingkuh sejak awal. Aku baru sadar saat melihat kedua anaknya.”“Persetan!” umpat Leonel mengejutkan Erica.Erica menaikkan pandangannya menatap Leonel dengan mata merah. Leonel mengusap wajahnya menatap Erica dengan tatapan sedih.“M
Kelopak mata Erica bergetar saat kalimat itu terlontar dari mulut sang suami.Mata mereka saling menatap, sedangkan bel bersama dengan ketukan pintu semakin terdengar dengan sangat jelas.“Se– sepertinya itu Lucio, aku harus membuka pintu dulu,” kata Erica menurunkan pandangannya.Leonel tersenyum dan membiarkan sang istri kecil membuka pintu. Ia terkejut karena di depannya berdiri seorang pelayan hotel.“Ada apa, ya?” tanya Erica.“Bu, saya mengantarkan pesanan Bapak,” jawabnya.“Oh, iya, terima kasih.”Erica bahkan tidak tahu kapan suaminya memesan makanan itu. Setelah menutup pintu, Erica melihat bungkusan makanan yang dipesan suaminya.Ia terbelalak, melihat makanan yang diinginkannya belum lama ini. Yaitu paha ayam, ceker pedas dan juga sayap ayam pedas.“Leonel, kamu …”Kejutan itu membuatnya senang, ia membawanya ke sebuah meja. Dan meletakkannya di atas sana. Setelah itu menghampiri Leonel yang kini duduk di sofa.Erica memeluknya dari belakang. Lalu dia mencium pipi Leonel.“
Malam itu Leonel dan Erica mengajak Lucio makan di bawah di restoran yang berada di hotel. Lucio terlihat senang, dia tidak banyak berbicara. Manager hotel menyambut Leonel dan Erica dengan sangat baik. “Cio, kamu boleh pesan apapun makanan yang kamu inginkan,” kata Erica. “Baik Kak, terima kasih.” Lucio tersenyum ke arah Leonel. Leonel membalas senyumannya. Melihat Lucio berada di tengah-tengah mereka,membuat Leonel merasa seperti menjadi seorang ayah dan memiliki anak sebesar ini. Setelah memesan makanan, Leonel mulai berbicara pada Lucio. “Cio, apa kamu betah sekolah di sana? Menurutmu bagaimana sistem pendidikan di sekolah barumu?” “Betah banget, Kak. Sistemnya bagus, sangat disiplin dan juga ketat.” Leonel mengangguk.”Ya, memang sekolah terbaik. Kakak saya, keluarga saya sekolah di sana. Saya juga pernah SMP di sana,” jawab Leoenl. “Oh, kamu juga pernah di sana?” tanya Erica, sedikit terkejut. Dan merasa bangga, karena Leonel menempat adiknya di sekolah yang sama dengan s
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.