Share

Nyaris ketahuan!

" Suara apa itu, Mbah?" Rianti yang baru hendak menyuap nasi seketika menghentikan aktivitasnya kemudian menoleh ke arah sumber suara.

Mbah Rejo menatap arah sumber suara dengan jantung berdebar debar.

" Mungkin kucing," sahut Mbah Rejo kemudian.

'Apa yang tengah dikerjakan dua orang itu?' batin Mbah Rejo sembari mengunyah sesendok nasi yang terasa amat serat di tenggorokannya. Keseringan berbohong ternyata bisa membuat Pria tua itu kesulitan menelan nasi.

" Mbah memelihara kucing? Anggora atau Persia, Mbah?" tanya Rianti di sela sela makan malam mereka.

" Ciliwung, orang nemunya dari kali belakang," sahut Mbah Rejo acuh.

Rianti lantas terkekeh, ia menatap Aldo yang sejak tadi hanya diam saja sembari menyantap makan malamnya yang terasa begitu nikmat.

" Pindangnya enak, sepertinya dulu pernah makan masakan yang seperti ini?" puji Aldo.

" Dimana?" tanya Rianti.

" Hm ... Kalau tidak salah mirip seperti masakan Anjani," balas Aldo. Rianti lantas membuang muka dan enggan membahas lebi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status