Share

Tak Ingin Pulang

Suara gemericik air mengalir dari gentong besar milik sang dukun palsu. Pria itu memutuskan untuk tidak mandi selain karena sudah malam juga karena hidangan segar yang tengah tersaji di meja makan terasa selalu memanggil manggil perutnya yang sejak tadi sudah keroncongan.

Mbah Rejo mengusap sepasang lengan keriputnya disusul dengan membasuh kepalanya yang telah memutih pada sebagian rambutnya.

"Paman, ayo buruan sih, kita makan,"

Mbah Rejo tersentak hingga menelan air mentah yang baru saja dipakainya untuk berkumur. Suara teriakan Anjani terasa seperti suara panci yang tengah di pukul oleh gerombolan anak anak menjelang makan sahur saat bulan ramadhan, benar benar nyaring dan memekakkan telinga.

Mbah Rejo menghentikan aktivitasnya sejenak, menoleh ke arah sumber suara dan menggeleng lemah.

" Dulu suaranya memecahkan piring tapi sekarang justru memecahkan kepala," gerutu Mbah Rejo kemudian.

Sementara Mbah Rejo masih di dapur Anjani masih terus menyiapkan beberapa keperluan yang akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status