Invasi Metaverse

Invasi Metaverse

Oleh:  Angkasa Diana  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Belum ada penilaian
5Bab
540Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Pada tahun 2280 dunia sudah memasuki era digitalisasi. Seluruh umat manusia memiliki avatar di metaverse. Populasi manusia yang meningkat tajam menyebabkan tempat tinggal manusia semakin menyempit. Kebutuhan akan tempat tinggal membuat umat manusia haus akan tanah. Tetapi kenyataannya berkata lain. Disinilah virtual realita menunjukkan taringnya. Arun adalah keturunan dari Sang Paraduta. Keturunan pendiri metaverse disebut Paraduta sebagai bentuk penghargaan untuk mereka, juga sebagai pembeda dari orang awam pada umumnya. Paraduta mempunyai saham yang besar pada saat pendirian metaverse, sehingga membuat tatanan pemerintahan berubah dengan tiba-tiba. Dunia metaverse dikendalikan oleh Paraduta, mengakibatkan dunia nyata juga masuk kedalam kendali mereka. Metaverse dipimpin oleh seorang Adhiraj. Osiris adalah Adhiraj pada masa Arun, ia juga adalah sepupunya Arun. Arun bisa dibilang termasuk kedalam elit bangsawan. Akan tetapi, Arun tidak suka itu semua. Arun memilih hidup bebas dibandingkan berbaur dengan elit-elit kaku tersebut. Arun suka bermain balapan liar di metaverse dan berteman dengan Gurem, julukan rakyat jelata di Metaverse. Kehipan Arun berjalan biasa saja, walaupun kadang ada naik turunnya tetapi secara keseluruhan, kehidupannya berada ditingkat yang hampir membosankan. Sampai suatu ketika, terjadi booming Bugs di Metaverse. Pasukan Penjaaga Keamanan Metaverse (PPKM) bekerja siang dan malam hampir tiada henti untuk memusnahkan Bugs yang mengganggu kehidupan di Metaverse. Kalau hanya itu saja kejadian yang menimpa Metaverse, pasti Arun akan tetap santai-santai seakan tidak terjadi apa-apa, soalnya hal seperti sudah biasa terjadi di Metaverse. Tapi kali ini berbeda, Arun dituduh bersekutu dengan dalang dibalik New Bugs ini. Arun yang hidupnya biasa saja tiba-tiba menjadi roller coaster, gali lubang tutup lubang untuk menutupi kebohongannya agar alibinya bisa dipercaya. Duduk perkaranya, Arun bersumpah dia tidak bersalah, tapi peliharaan barunya yang dia ambil dari daerah Gurem, memang agak mencurigakan. Apalagi ditambah Laksamana Bayanaka, orang nomor 1 yang sangat terpandang di Metaverse, mencurigai Arun dan selalu mengawasi gerak-geriknya. Gawat.

Lihat lebih banyak
Invasi Metaverse Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
5 Bab
Bab 1
“Dimana pelakunya?”Lelaki berbadan tinggi, dengan kaki yang jenjang dan siluet yang tegas menghampiri dua opsir jaga yang sedang berdiskusi di pinggir jalan. Kedua opsir tersebut berdiri di sebelah mobil patrol yang masih menyiarkan bunyi siaga. Lampu kerlap-kerip berputar diatas mobil hitam putih tersebut. Mendengar suara lelaki itu, kedua opsir jaga itu langsung berbaris rapih, dan menegakkan tulang punggung mereka, sambil mengangkat tangan mereka diatas kepala untuk memberikan penghormatan.“Siap, Laksamana! Terduga pelaku melarikan diri ke arah Sektor 157, sektor yang biasa menjadi tempat tinggal para ‘Gurem’. Diduga pelaku berkomplot dengan Gurem.” Opsir pertama memberikan laporannya dengan suara lantang.“Pantas saja, Gurem soalnya.” Opsir kedua membisikkan opin
Baca selengkapnya
Bab 2
“Dean, gimana dengan balapan kemarin, sudah keluar belum hasilnya” Arun senam pagi sembari melakukan panggilan video dengan temannya Dean dari sektor 157. Selain ketat dalam hal waktu tidur, ayahnya Arun juga ketat dalam hal olahraga. Walaupun tubuh yang mereka gerakan adalah tubuh virtual, bukan tubuh asli yang memiliki otot dan neuron yang autentik, tapi sinyal-sinyal di otak tetap ditransmisikan dan jalur transmisi neuron dapat juga terbentuk. Malahan di Metaverse ini pembentukkan jalur transmisi neuron lebih mudah dilakukan daripada di dunia nyata. Untuk mempercepat hal itu, atlet-atlet pre-Metaverse melakukan simulasi latihan olahraga yang menjadi keahliannya menggunakan online simulasi. Walaupun pada akhirnya olimpiade atau cabang olahraga lainnya yang membutuhkan gerak tubuh menjadi tidak populer lagi semenjak eSports naik daun dan mengalihkan perhatian penikmat olahraga.“Gak tau
Baca selengkapnya
Bab 3
“Dean!” sapa Arun sesampainya di arena balap. Sektor 156 telah menjadi arena balap liar sejak bertahun-tahun yang lalu. Sektor ini dibangun dekat dengan sektor 157, sektor yang menjadi tempat tinggalnya para Gurem. Di sektor 156 hanya tertinggal toko-toko kecil dan bangunan yang sudah tidak dirawat, dengan program yang sangat kuno. Bahkan ANI yang ada hanya berupa ANI awal dengan tampilan primer yang telah digunakan sejak lama. Pemilik toko yang lama mungkin sudah melupakan toko yang mereka bangun di sektor ini dan telah pindah ke sektor-sektor besar. Arun sudah mengganti bajunya dengan gaya baju pembalap, overall ketat dengan desain yang pas di badan dan ramping juga dihiasi dengan warna favorit Arun, yaitu coklat dan merah. Arun menghampiri Dean sambil membawa kucing yang dia temui di dalam mobil balapnya tadi. “N
Baca selengkapnya
Bab 4
Dean berhenti mengotak-atik data si kucing saat balapan dimulai. Informasi yang didapat dari kucing ini hanya nama dan jenisnya saja. Bahkan umur kucing itu tidak tersedia di pusat datanya. Nama kucing ini adalah Liye, dan merupakan jenis kucing Tabby. Tidak ada nama akun yang terhubung, atau bahkan nama produser ANI hewan peliharaan yang biasanya tersedia sebagai informasi dasar produk ANI dari segala jenis. Kerutan di dahi Dean menjadi semakin dalam akibat keanehan yang dirasakannya dari kucing Liye. Si kucing sendiri hanya memandang Dean dengan mata bulat besarnya. Liye mengeong dengan lembut dan mulai menyundul tangan Dean yang terdiam karena sedang berpikir keras. Tiba-tiba suara tembakan terdengar, yang menandakan balapannya telah dimulai. Dean tersadar dari renungannya. Dean langsung lari ke tempat bandar balapannya. Disana pe
Baca selengkapnya
Bab 5
Matahari virtual terbit dari arah timur, menyinari sebagian distrik metaverse. Sinarnya menyirami tanaman-tanaman virtual yang bertebaran di taman depan sebuah rumah yang berwarna putih tulang. Berbagai jenis bunga di situ selalu mekar sepanjang tahun, tidak peduli dengan iklim dan daerah asalnya. Pemandangan itu terlihat seperti  surga yang dibayangkan oleh manusia pre-metaverse. Di Sebuah kamar yang memiliki dekorasi minimalis, terlihat sosok laki-laki yang sedang tertidur.  Dia menggunakan baju tidur berbahan katun warna biru tua yang terlihat nyaman dipakai. Selimut beludru berwarna hitam yang senada dengan warna spreinya tersampir di atas badannya. Di atas sprei itu, berbaring anjing hitam yang juga ikut tidur bersama tuannya. Lelaki itu memeluk anjing tadi seakan pengganti bantal guling. Selang beberapa saat anjing it
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status