Share

Pertanyaan Maut Dindar

"Senyum, Ayana!" bisik Dindar di telinga Ayana saat sudah tiba di pesta.

Ayana yang enggan tersenyum sebab memang hatinya sedang bingung juga saat ini akhirnya tersenyum.

"Kenapa kau susah sekali tersenyum saat lagi bersamaku. Apa kau ingin menampakkan ke semua orang bahwa kau tidak bahagia hidup denganku, heum?" Dindar menekan setiap kata-katanya saat berbisik ke dekat Ayana, yang saat ini duduk di sampingnya.

Sontak Ayana segera menggelengkan kepalanya. "T-tidak, Mas. Aku sama sekali tak ada niatan seperti itu." Ayana kembali memaksakan senyum. Sekalipun itu sangat susah. Namun jika tidak begitu, sudah pasti Dindar akan melakukan hal buruk lagi padanya.

Bahkan tak segan-segan pria bengis itu akan menghukum dirinya berat hanya karena hal sepele yang membuatnya tidak senang.

"Bagus. Kau tunggulah di sini. Aku harus menemui teman-temanku di se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status