Li Jianli adalah seorang jenius ahli tanaman ternama dari abad ke-25. Namun, kenapa dia tiba-tiba berada di dalam tubuh seorang gadis kecil berusia 15 tahun? Kedua orang tua Li Jianli telah meninggal dan seluruh keluarganya ingin menjualnya ke seorang tua bangka untuk dijadikan istri kecil. Lihat! Bahkan dadanya saja belum tumbuh sempurna! Dia mengepalkan tinjunya dan menghajar seluruh keluarganya agar bisa terbebas. Hidup sebatang kara di zaman kuno, namun dia masih memiliki Cincin Dimensi. Betapa beruntungnya! Di kehidupan sebelumnya, dia tidak pernah menikah. Ah, di kesempatan ini, dia harus menemukan seorang suami. Baiklah. Li Jianli sudah menentukan tujuan hidupnya. "Tuan Muda yang tampan dan lemah lembut, manjakan aku! Kekayaan yang tak terbatas, aku datang!" "Hei gadis kecil, bagaimana kalau kamu menjadi istriku?" Li Jianli menoleh dan tertegun ketika melihat seorang pria berbaju hitam. Auranya begitu dingin dan menusuk. Dia ... pembunuh bayaran? Akankah Li Jianli menjadi kaya dengan kemampuannya? Siapakah laki-laki berbaju hitam itu? Dapatkah cinta mereka berdua bersatu? Follow IG : @summerrainwriter
View More“Apakah Hao Yu mengatakan sesuatu?” bisik Li Jianli ketika dia dan Guan Lin berjalan keluar rumah. Dia sengaja memelankan suaranya, takut Jing Yue bisa mendengar pembicaraan mereka.Guan Lin menggelengkan kepalanya pelan, “tidak. Dia masih sangat lemah, jadi aku memintanya untuk beristirahat dulu. Nanti aku akan datang dan berbicara dengannya setelah dia merasa lebih baik.” Namun, ekspresi Guan Lin terlihat muram.Li Jianli mengangguk, tanda mengerti. Dia segera berjalan menuju meja batu di halaman rumah, dan melambai ke arah Guan Lin, “kemarilah. Aku ingin membicarakan hal yang penting denganmu.”Guan Lin tidak membantah dan langsung duduk di kursi sebelah Li Jianli. Dia menatap Li Jianli dan melihatnya dengan tatapan bertanya.Setelah beberapa saat, Li Jianli akhirnya berkata, “bawa aku ketika kamu pergi ke Sekte Jin Jian.”Guan Lin sangat terkejut. Dia berdiri, dan langsung menolak dengan tegas, “tidak!”Li Jianli jelas sudah menduga reaksi Guan Lin. Dia buru-buru menariknya agar k
Li Jianli melihat Xue Erni dengan tatapan cemas, “dimana Lin? Apakah dia ada di sini?”Xue Erni langsung merasakan sesuatu yang tidak beres sedang terjadi. Dia buru-buru menjawab, “Nyonya Guru, Guru ingin mengajari kami ilmu tongkat, jadi dia pergi ke gunung untuk mencari beberapa batang pohon untuk dibuat tongkat.” Melihat wajah Li Jianli yang semakin cemas, dia bertanya, “apakah terjadi sesuatu yang buruk?”“Ya,” lanjut Li Jianli, tidak menyembunyikannya sama sekali. Dia lalu berbisik pelan, “apakah kamu tahu ke bagian mana dia pergi? Hao Yu sudah kembali dan dia terluka cukup parah. Bisakah kamu memanggilnya kembali?”Xue Erni terkejut. Dia tidak menyangka Hao Yu sudah kembali, bahkan dalam keadaan luka. Siapa yang tidak tahu kalau Hao Yu juga memiliki kemampuan bela diri yang hebat? Apakah dia telah melawan beberapa bandit gunung dalam perjalanan pulang? Ya! Pasti begitu! Sepertinya ini adalah hal paling masuk akal yang bisa dipikirkan Xue Erni.“Nyonya Guru, Guru Guan baru saja p
Keesokan harinya, langit hampir gelap ketika Li Jianli membantu Xue Nuan menyebarkan sisa sayuran di kandang ayam dan kelinci. Tugas ini biasanya dilakukan oleh Xue Bao, tapi semenjak Guan Lin meningkatkan waktu latihannya, dia harus menyerahkan tugas ini dengan wajah sedih kepada Xue Nuan.Kelinci sudah beranak pinak dan kini berjumlah sangat banyak. Begitu pula dengan ayam dan burung pegar. Mereka memiliki lusinan ayam dan burung pegar yang jelas menghasilkan lusinan telur setiap harinya. Walaupun kehidupan mereka sudah jauh lebih baik, Jing Yue tidak pernah mengendur. Dia sering pergi ke kota untuk menjual kelinci dan telur ayam. Meski tidak bernilai banyak uang, Jing Yue tetap merasa senang. Dia tidak ingin dikatakan oleh orang-orang kalau keluarganya memanfaatkan Li Jianli. Dia harus ikut berkontribusi untuk menghasilkan uang.Ketika Li Jianli dan Xue Nuan asyik mengobrol, mereka mendengar suara pintu belakang dibuka. Keduanya menoleh dan melihat sosok pria menggunakan pakaian hi
Ziyi membeku di tempatnya. Tadi, aura Guan Lin begitu kuat, membuat tubuhnya seolah-olah tidak bisa digerakan. Dia bahkan menahan nafasnya tanpa sadar.Meng Shun jatuh terduduk di atas kursi. Dia merasa seluruh tubuhnya lemas, seakan kehilangan tenaga.“Tuan!” Ziyi buru-buru berlari menghampiri Meng Shun dengan khawatir.Meng Shun mengangkat tangannya lalu melambai pelan, “aku tidak apa-apa.”Ziyi menatap ke arah kepergian Guan Lin dengan tatapan kesal, “Tuan, apakah aku perlu mengejarnya?”“Tidak perlu,” jawab Meng Shun. “Dia pasti akan kembali dalam beberapa hari.”Ziyi mengerutkan alisnya, merasa bingung dengan perkataan Meng Shun. Namun, dia tidak mengatakan apapun lagi. Sebagai seorang pengawal setia, dia tidak boleh meragukan apa yang dikatakan oleh tuannya.Sudut bibir Meng Shun sedikit terangkat ketika dia melihat ke arah pintu, “kalau kita bisa mendapatkannya, itu akan menjadi keuntungan besar untuk kita.”***“Lin, dari mana saja kamu? Aku sudah mencariku seharian,” keluh Li
Guan Lin menatap mata Meng Shun dalam-dalam, menebak-nebak apa yang sebenarnya ingin dikatakan oleh pria di hadapannya itu. Setelah beberapa saat dia akhirnya menjawab, “Silahkan Hakim Meng.”Meng Shun tersenyum, dia mengulurkan tangannya, mempersilahkan Guan Lin untuk duduk, “Tuan Guan, silahkan duduk.”Guan Lin duduk, masih menatap Meng Shun dengan tatapan acuh tak acuh.“Apakah kamu tahu siapa yang memerintah Sekte Jin Jian untuk membunuhku?” tanya Meng Shun.Guan Lin mendengus pelan, salah satu sudut bibirnya sedikit terangkat, “kalau Hakim Meng ingin mencari informasi mengenai dalang yang ingin membunuhmu, itu adalah tindakan sia-sia.” Guan Lin mengambil cangkir teh di depannya, mengendusnya sebentar lalu menyesapnya ringan. “Kami hanya menerima perintah, tidak peduli dengan siapa yang memerintah.”“Tuan Guan sepertinya salah paham. Aku tidak memerlukan informasi apapun mengenai dalangnya. Aku sudah tahu,” jawab Meng Shun santai.Gerakan tangan Guan Lin yang hendak mengembalikan
“Tuan Guan, kamu di sini!”Guan Lin baru saja memarkirkan gerobaknya ketika dia melihat Kepala Pelayan Liao setengah berlari ke arahnya.“Kepala Pelayan Liao.” Guan Lin mengangguk ketika pria gemuk itu mendekat. “Aih, aku sudah menunggumu dari tadi,” kata Kepala Pelayan Liao setelah dia tiba di depan Guan Lin dengan nafas terengah-engah.Guan Lin mengangkat kedua alisnya, “apakah Kepala Pelayan Liao memiliki sesuatu untuk dikatakan?”Guan Lin sering mengirim hewan buruannya ke rumah Hakim Kota. Biasanya, kepala koki akan datang untuk melihat kondisi hewan buruan Guan Lin dan Kepala Pelayan Liao hanya datang ketika saatnya membayar. Hari ini, dia bahkan sudah menunggunya di gerbang. Jadi Guan Lin menebak kalau dia memiliki sesuatu untuk dikatakan.“Ya, ya, ya,” kata Kepala Pelayan Liao mengakui. Dia lalu melihat ke arah gerobak, “hewan apa yang kamu bawa hari ini?”“Beberapa burung pegar dan rusa roe,” jawab Guan Lin. Dia lalu kembali berkata, “Kepala Pelayan Liao tidak mungkin terges
Li Jianli berlutut di depan Dewa Bumi. Dia menyalakan dupa, menghormatinya sebanyak tiga kali,.lalu berkata, “Dewa, aku baru saja mendengar kisahmu. Aku tahu, kamu pasti kecewa terhadap penduduk desa saat itu. Tapi, aku mohon, kamu bisa memaafkan seluruh penduduk Desa Xueda. Kamu tenang saja, aku sudah mempunyai cukup uang sekarang. Aku akan berbicara dengan Kepala Desa Xue mengenai pembangunan kuil untukmu setelah pesta pernikahanku selesai.”Setelah itu, Li Jianli kembali membungkuk tiga kali. Ketika dia hendak berdiri, dia menyadari seseorang sedang berjalan mendekat.“Kakak?” Li Jianli terkejut dengan kehadiran Xue Nuan. Tadi dia mengajaknya ke sini, namun Xue Nuan terlihat ragu. Dia tidak memaksanya lalu pergi sendiri.Tatapan mata Xue Nuan terfokus ke arah Dewa Bumi. Dia berjalan mendekati Li Jianli dalam diam. Setelah tiba, Xue Nuan berlutut di samping Li Jianli. Dia mengambil dan membakar dupa, meletakkannya di tempat dupa, lalu membungkuk tiga kali.“Dewa Bumi, namaku Xue Nua
Xue Nuan menghela nafas panjang, melihat ke arah pintu, lalu merendahkan suaranya ketika bercerita, “dulu, Desa Xueda tidak miskin seperti sekarang. Bahkan bisa dibilang, merupakan salah satu desa terkaya di Kabupaten Dali.”“Lalu, apa yang terjadi? Bagaimana bisa salah satu desa terkaya bisa terpuruk seperti sekarang?” tanya Li Jianli merasa sangat penasaran.“Kepala desa saat itu, Xue Cun, memiliki dua orang putra dan tiga orang putri. Putra pertamanya, Xue Cai, dan putra keduanya bernama Xue Jiang. Xue Cai seharusnya menjadi penerus kepala desa. Sayangnya, dia melakukan kesalahan yang sangat berat,” jelas Xue Nuan terlihat sangat menyesal.Li Jianli, dengan tenang mendengarkan cerita yang sedang diceritakan oleh Xue Nuan. Pikirannya melayang, seolah-olah cerita itu bermain di dalam pikirannya.Xue Cai menyukai seorang wanita. Wanita itu bernama Wei Lan. Wei Lan sangat terkenal karena kecantikannya. Banyak pria, termasuk Xue Cai yang patah hati ketika dia bertunangan dengan seorang
Guan Lin mengangguk, “ya, pergi.”“Kemana dia pergi dan kapan dia akan kembali?” tanya Xue Nuan.Guan Lin menggeleng, “tidak tahu, dan tidak tahu juga kapan dia akan kembali.” Maksud Guan Lin adalah, tidak tahu apakah Hao Yu bisa kembali hidup-hidup atau tidak. Tapi dia enggan mengatakan hal-hal yang membawa sial seperti itu.Xue Nuan menjadi cemas ketika mendengar jawaban Guan Lin. Dia memiliki perasaan kalau Guan Lin mengetahui detailnya, namun pria itu hanya tidak ingin memberitahunya. Dia ingin mendesak Guan Lin untuk berbicara, namun dia juga takut perbuatannya akan menyinggung. Bagaimanapun, Guan Lin adalah calon suami adik angkatnya, dan juga guru anaknya. Pada akhirnya Xue Nuan hanya bisa menyerah dan berkata, “Guru Guan, kalau kamu mendapatkan kabar mengenai Hao Yu, tolong beritahu aku.”Guan Lin tidak menjawab dan menatap Xue Nuan selama beberapa saat. Setelah itu, dia bergumam menyetujui permintaan Xue Nuan.Setelah mendapatkan kepastian dari Guan Lin, Xue Nuan memutuskan u
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.