"aku pulang dulu yah sayang, besok pagi aku jemput." Setelah selesai dengan acara melow melownya, kini Darren pamitan untuk pulang.
"aa' gak apa apa emangnya, jemput terus tiap hari. Aku bisa pergi sendiri a', gak mau ngerepotin."
"Bagi ku sekarang, besok dan selamanya. Diantha gak pernah ngerepotin aa'. Itu sudah tugasku menjaga dan melindungi gadis yang kucintai."Haduhhh, manis sekali pak.
"Makasih a."
"Jangan bilang makasih terus tha, lagian ini sudah tugas aku. Gih sana masuk, pintunya jangan lupa di kunci."
"Iya."
"Iya apa ?."
"Hahh..?."
"Bilang dulu iya sayang." Rupa rupanya Darren memang senang menggodanya.
"Udah sana aa' jalan, hati hati di jalan."
Mendorong badan lelaki itu untuk segera pulang. Jika Darren masih berlama lama disini,bisa bisa Diantha kehabisan oksigen.
Bukannya berjalan menuju mobilnya. Darren malah menarik Diantha hingga membuat gadis itu be
Pagi pagi sekali Diantha sudah bangun dan sedang berkutat di dapur. Membuat beberapa masakan untuk lelaki yang semalam telah resmi menjadi kekasihnya.Mengingat peristiwa semalam, wajah nya berubah menjadi merah. Dia sekarang telah memiliki kekasih. Sudah tak jomblo lagi. Memikirkannya makin membuatnya menjadi tersipu malu.Darren, lelaki itu telah membuat nya terjatuh kedalam pesonanya. Jatuh kedalam pelukannya. Darren lelaki pertama yang Diantha cintai, dan juga menjadi cinta pertama nya. Apakah Darren bisa berada disisinya selamanya. Tiba tiba rasa takut melandanya, takut Darren suatu saat pergi meninggalkannya.Menggeleng kepala dengan cepat menepis pikiran yang memenuhi otaknya.Kembali berkutat menyelesaikan urusannya di dapur. Beberapa saat kemudian, masakan itu telah siap. Dengan telatan Diantha memindahkan kesebuah box makan yang telah dia siapkan."Dah beres. Sekarang aku harus mandi." Melihat kearah jam dinding ternyata waktu
To : My Love Sayang, kamu sudah berangkat? Darren mengirimi kekasihnya pesan singkat. Ting...( Bunyi nada chat masuk di hp Diantha). "Hmm aa' ngirim chat." Senyumannya mengembang. Kemudian dengan cepat mengetik sebuah balasan. To : Calon Suami Diantha (nama kontak Darren masih tetap sama saat pertama kali lelaki itu menyimpannya). Baru mau jalan a'. Kenapa a'? Send (pesan itu terkirim). Pesan balasan dari kekasihnya telah masuk. Entah mengapa hati Darren merasa gelisah. Khawatir akan terjadi sesuatu pada gadisnya itu. To : My Love Kamu hati hati di jalan yah. Kalau ada apa apa cepat hubungi aku. Tak butuh waktu lama, balasan pesan dari Diantha masuk kembali. From : My Love Iya a'. Aku juga kan gak sendiri perginya. Aa' gak usah khawtir yah. Oh iya, bekal nya jangan lupa di makan. To : My Love Iya sayang, pasti ^_^
"jadi sudah resmi?" goda Dimas, dan itu berhasil membuat pipi Diantha makin bersemu merah. "Tha, ayok kita pasang?" ucap Disen tiba-tiba muncul. "Hmm, ayok." "Mau dipasang di mana aja?" Dimas bertanya dan keduanya berbalik menatapnya. "Di tempat yang sudah di tandai sama EOnya mas." jawab Diantha. Dimas mengambil beberapa bunga dan berjalan mencari tempat yang sudah di tandai, Diantha berjalan cepat ke arah Dimas. "Mas gak usah, biar aku yang pasang aja, ini kerjaan aku." "Aku bantuin, biar cepat selesai juga kerjaan kamu." ucap Dimas dan langsung berjalan memasang rangkain bunga-bunga itu di tempatnya. "Baik yah masnya?"tanya Disen di samping Diantha. "Sahabat mas Darren". ucap Diantha, Disen pun terkejut. Disen mengangguk paham,"Ganteng juga, tapi gantengan mas Darren, iya gak tha?" goda Disen pada Diantha. Gadis itu tersenyum malu-malu,"kamu ini,". Mereka kembali fokus pada kerjaan, se
Pertemuan tanpa sengaja hari itu ,di sebuah toko bunga langganan Mamanya , Darren terpikat dengan semua keindahan yang ada di dalam toko itu . Terutama keindahan pada seorang gadis Cantik yang telah mencuri hatinya. Gadis cantik itu bernama Diantha ,seorang karyawan yang bekerja di "Ananta Florist's" toko bunga langganan Mama Darren. Saat itu harusnya Ambar pergi ke toko bunga buat mengambil pesanan bunga Lavender yang sudah dipesan beberapa hari lalu. Ambar adalah mamanya Darren. tapi karena suatu hambatan Ambar tak bisa kesana dan akhirnya menyuruh anak kesayangannya itu buat mengambil nya. Darren adalah anak satu satunya dari keluarga Jaya, sekaligus pewaris tunggal. Anak dari pasangan pebisnis yang tersohor di negeri ini ,Adrian Atmajaya dan Ambar Trianti. Beruntung saat itu Diantha yang sedang berjaga , dan dari pertemuan tanpa sengaja itu lah membuat Darren selalu mencari kesempatan untuk datang lagi ke toko bunga itu ,dengan alasan membeli bung
Derrtt...derrtt...derrtt " suara getar ponsel dari dalam saku kemeja biru yang di lapis jas senada , dengan segera merogohnya. "hallo ma..." Sapa Darren kepada seorang wanita cantik di seberang telephone sana. "Ren ,, mama minta tolong ambilin pesanan bunga di toko langganan mama, udah janji hari ini mau di ambil" Ucap Ambar. "Biasa juga mama yang ambil kesana, Darren sejam lagi ada meeting ma" tolak Darren dengan sopan ,karena memang bener sejam lagi dia ada meeting sama klien penting. "Kan masih sejam lagi ,bisa lah itu ,keburu kok ,bantuin mama yah sayang ,pleaseee... Mama gak bisa pergi ,lagi ribet banget ini bantuin Tante kamu" ngeluh Ambar pada anaknya . "Hahhh.. "hembusan nafas pasrah Darren. "Iya udah ,,Darren kesana sekarang ,, di toko bunga langganan mama kan,, Ananta florist's" tanya Darren untuk memastikan. "Iya sayang ,,loh kok kamu tau nak nama tokonya" balik Ambar yang bertanya. "Kan tiap mama beli
Sesampainya di kantor ,Darren langsung menuju ruang meeting ,karena dia sudah ditunggu disana. "Maaf semuanya , maaf sudah membuat menunggu , tadi saya ada urusan jadi agak telat datangnya" sambil membungkukkan badan sebagai tanda permohonan maaf. "Tak apa pak Darren, kami juga belum lama datang" ucap Biyan klien dari Darren . "Kita langsung saja ke pembahasan utama" memberi kode pada Tasya ,sekretaris Darren untuk menunjukkan rencana proyek pembangunan resort yang rencananya akan di bangun dengan megah, sudah di siapkan dan disusun rapi . Darren dengan teliti dan lincah menjelaskan rencana proyeknya , serta struktur struktur yang sudah dia cantumkan . Biyan selaku klien Darren yang akan bekerja sama dengan perusahaan Darren terperangah dan takjub dengan rencana proyek Darren . Memang tepat mengajak Darren dalam hal bisnis , karena semua bisnis dan proyek yang di kerjain Darren selama ini semuanya berjalan sangat sukses . Kurang
* * * Pagi pagi sekali Diantha sudah berada di Ananta florist's , seperti janji nya kemarin. Kini dia sedang memasukkan satu persatu secara perlahan rangkaian bunga bunga cantik dari berbagai jenis ke dalam mobil box . Setelah semuanya selesai ,kini dia dan Disen serta seorang supir bersiap menuju tempat yang akan dituju. Ananta sendiri tidak jadi ikut ,karena harus ke luar kota mendadak , jadi tugas ini dia serahkan ke Diantha untuk mengurusnya , dan meminta Disen untuk menemani Diantha , tidak mungkin dia membiarkan Diantha mengurusnya sendiri ,pasti dia akan kewalahan di sana . Perjalanan nya lumayan memakan waktu karena tempatnya berada di Lembang Rainbow Garden. Disana banyak di tumbuhi bunga bunga cantik , dan menjadi salah satu spot wisata warga Bandung yang gak boleh di lewatkan. Sangat cocok juga untuk di jadikan tempat acara ataupun tempat berkumpul keluarga. "Disana banyak orang gak yah tha .. agak grogi kalau banyak orang" tanya Disen cemas.
Sepanjang perjalanan pulang menuju Ananta florist's dan kembali melanjutkan pekerjaan disana. Diantha terdiam seperti memikirkan sesuatu . Hanya terdengar celotehan dari Suara Disen yang sednag berceloteh ria bersama Kang Adi. "Tha .. diam diam Bae". Tanya Disen, sedari tadi Diantha tak mengeluarkan sepatah kata pun. Mungkin dia kelelahan. "Lagi menikmati pemandangan .. udara hari ini cerah yah". Menatap kelangit yang memang sangat cerah hari itu , langitnya yang biru ,serta pantulan sinar cahaya matahari terlihat dari celah celah awan putih . Dusta Diantha , padahal sebenarnya dia sedang memikirkan kejadian tadi . Hanya saja tidak ingin mengatakannya pada Disen. Darren .. 1 nama yang spontan dia ucapkan lewat bibir mungilnya ,tanpa mengeluarkan suara. Untungnya tidak terdengar oleh 2 orang di sampingnya itu . "Haahhh.." helaan nafas yang keluar dari mulutnya itu ,lantas membuat Disen berbalik padanya . "Napa Bu .. kedengaran banget tuh