Share

Terbongkar

"Hey, cepat bangun. Jangan pada lemes gitu. Ini belum selesai, masih ada lagi hadiah spesial untuk kalian. Yuk." Luna menarik paksa tangan Silvia.

Semuanya pun ikut keluar dan lagi-lagi Heru di buat bingung oleh Anya. Karena di depan sudah banyak tetangga kompleks yang berdatangan. Tak hanya itu, di depan juga sudah berdiri rapi sebuah kain putih lebar. Lebih tepatnya layar tancap.

"Ternyata dia pelakor." Tetangga mulai membicarakannya

"Pantas aja selama ini hidupnya mewah."

"Iya, ngaku-ngaku orang kaya, eh ternyata."

Silvia mencoba menahan malu, karena selama ini ia merasa sangat bangga dengan apa yang dia miliki.

"Wow, sepertinya kita akan nonton nih, serasa di bioskop aja," ujar Rianty.

"Iya Mbak, bahkan ini lebih seru daripada nonton di bioskop," jawab Anya.

"Anya, jelaskan apa-apaan ini? Kok ada beginian?" tanya Heru tak mengerti.

"Diam saja kamu disitu, ini adalah kejutan spesial untuk kalian."

"Bisa diputar sekarang Pak," titah Anya pada laki-laki yang telah siap dari tadi.

Set
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status