Share

Benarkah?

“Sarah! Ya Allah!”

Sang ibu mertua panik saat mendapati dua menantu perempuannya terkapar di lantai, dan tak sadarkan diri. Darah segar menggenangi lantai, membuat kepanikannya semakin menjadi.

“Cepat panggilkan ambulans! Cepat sana! Ya Allah, cucuku!”

Ambulans tiba, kedua istri Bagas yang pingsan berhasil dibawa ke rumah sakit tepat waktu. Bagas datang terburu-buru dari kantornya. Kepanikan jelas menghiasi wajahnya.

“Kok bisa begini, bu? Apa yang terjadi?”

Perempuan paruh baya itu hanya mampu menggelengkan kepalanya. Dia terlihat khawatir sekali. “Ibu nggak tau. Saat ibu tiba, mereka berdua sudah tergeletak di lantai. Ya Allah... Cucuku...”

Bagas berjalan mondar-mandir, terlihat sangat gelisah. Tampaknya dia tidak sanggup membayangkan jika salah satu dari istrinya terluka.

“Tapi ibu yakin, bukan Sarah yang salah. Ini semua pasti salahnya Rayya.”

“Bu, kita nggak bisa berasumsi seperti itu. Kita kan nggak tau apa yang terjadi sebenarnya.”

Ekspresi perempuan paruh baya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status