Share

5. Lovely Sunday

Hari ini adalah Minggu, waktu untuk netflix and chill bagi Darla. Saat ini saja Darla sangat fokus menatap layar Macbook dihadapannya yang menampilkan series Riverdale, series favorit Darla.

Saat sedang fokus menonton, ponsel miliknya berbunyi. Menandakan sebuah notifikasi pesan dari aplikasi hijau berlogo gagang telepon. Lalu, Darla meraih Iphone miliknya yang dia simpan di nakas.

Mr. Possessive šŸ˜ˆ

Siap"

Bntr lg gue jmpt.

Pesan dari Dean itu membuat Darla langsung bangkit dari kegiatan rebahannya. Dean menyuruhnya bersiap, sedangkan Darla bahkan belum mandi. Cewek pendiam itu memang memiliki kebiasaan mandi saat siang hari jika weekend.

Kemana kak?

Setelah membalas pesan Dean, cewek itu langsung mematikan Macbook-nya. Tak lama, bunyi notifikasi pesan kembali terdengar.

Mr. Possessive šŸ˜ˆ

Jln. Ini wkend

Gue mau ngjk lo ngedte.

'H-hah? Ini maksud Kak Dean, dia mau ngajak aku ngedate?' batin Darla terkejut.

Ketikan cowok itu terlalu singkat dan membuat Darla takut salah memahaminya.

Kakak ngetik apa?

Aku kurang paham hehe

Tidak menunggu sampai satu menit, Dean sudah membalas kembali pesan dari Darla.

Mr. Possessive šŸ˜ˆ

Ngedate

Gue ngjk lo ngedate

Cpt siap".

"Astaga! Kak Dean mendadak banget, aku belum siap apapun. Gak siap mental juga buat dating pertama sama dia." lirih Darla.

Dean selalu tiba-tiba dalam melakukan segala hal. Membuat Darla yang memiliki mental yupi selalu tidak siap untuk menerima perilaku manis dari manusia kulkas tersebut.

Ah, Darla jadi ingat pembicaraannya dengan Auri saat membicarakan masa kecil Dean yang absurd. Sangat bertolak belakang dengan sikap dingin dan datarnya saat ini.

Flashback on.

"Hahaha. Serius, Bund? Kak Dean pernah nyedot air dari akuarium? Aduh, aku sampe sakit perut ngebayanginnya." Darla tertawa sambil memegangi perutnya

Auri ikut tertawa, "Iya, princess. Bunda dulu panik banget takut ada apa-apa sama Dean. Ayah sama Bunda langsung bawa Dean ke dokter. Untung gak terjadi apapun sama Dean." jelasnya kemudian.

Darla sungguh terkejut mendengar bahwa Dean, si manusia es itu memiliki tingkah absurd saat kecil. Sedangkan sekarang sikapnya sangat dingin. Ya, tapi selalu mampu membuat Darla senam jantung dengan sikap tak terduganya.

"Terus, apalagi tingkah absurd Kak Dean waktu kecil?" tanya Darla.

"Banyak! Bahkan, dia pernah nyoret-nyoret badan temennya waktu itu. Dengan polosnya Dean cuma bilang 'Aku lagi bikin tatto di badannya, Bun.' Bunda langsung minta maaf ke ibunya anak itu." ujar Auri.

Flashback off.

Darla kembali tertawa mengingat itu. Dia tersentak kaget saat mengingat bahwa dirinya harus bersiap-siap.

Dia pun pergi menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya. Tak lama, dia keluar dengan t-shirt putih polos dilapisi cardigan oversize berwarna maroon dan blue jeans sebagai bawahannya.

Tak lupa, dia selalu memakai kalung berlian pemberian Dean. Cowok itu akan marah jika mengetahui Darla tidak memakainya.

Darla duduk di meja riasnya. Dia memakai bedak bayi dan mengoleskan sedikit liptint di bibir tipisnya. Setelah merasa siap, dia berdiri untuk mengambil sling bag hitamnya.

"Sayang, ada Dean di bawah!" seru Serly dari luar kamar Darla.

"Iya, Mi. Darla turun sekarang." balasnya kemudian.

"Oke, Mami tunggu di bawah."

Darla pun keluar dari kamarnya. Kaki jenjangnya menuruni tangga dengan perlahan. Dia bisa melihat Dean yang sedang berbincang dengan Azka dan Serly di sofa.

"Nah, princess Ayah udah turun." sambut Azka tersenyum manis.

Darla balas tersenyum manis. Dia duduk di samping ayahnya. Dia menatap Dean yang juga tengah menatapnya.

"Yah, Bun, aku izin bawa Darla, ya." ucap Dean sopan, namun masih dengan raut datarnya.

"Okay. Jangan pulang terlalu malam. Tolong jaga Darla, saya percaya sama kamu." peringat Azka tegas.

"Kalau anak Mami ngerepotin, cubit aja." tambah Serly.

"Mami!" rengek Darla. Semua tersenyum melihat tingkah menggemaskan Darla.

"Oke, kita pamit." Dean pun menarik lembut tangan Darla.

Hari ini Dean membawa mobil Land Rover hitam. Membuat Darla bedecak kagum, dirinya tahu bahwa mobil ini memiliki harga senila 4 Miliyar Rupiah.

Dean membukakan pintu mobil untuk gadisnya, "Makasih, Kak." balas Darla lembut.

"Hm."

Land Rover milik Dean pun berjalan membelah jalanan. Darla pun tidak tahu Dean akan mengajaknya pergi kemana.

ā™” || ā™” || ā™”

Saat ini, mobil Dean berhenti di sebuah pantai. Darla cukup terkejut mengetahuinya. Untung saja outfit cewek itu tidak buruk untuk dipakai ke pantai.

"Kakak gak bilang kita mau ke pantai. Untung baju aku masih cocok buat jalan di pantai." dumel Darla.

Dean mengangkat sebelah alisnya, "Lo pakai apapun bakal tetep cantik, Dar. Gue bakal tetep suka." ujarnya.

"Ih! Bukan gitu maksud aku. Aduh, Kakak bisa gak sih jangan bikin aku baper terus." Darla menangkup pipinya yang bersemu.

"Lo tau gak? Gue suka banget liat lo blushing. You look so cute, Sweetie." bisik Dean.

"Ayok keluar." lanjutnya.

Mereka pun keluar dari Land Lover milik Dean. Saat sudah berada di area pantai, dahi Darla mengernyit heran. Di pantai ini tidak ada satu pengunjung pun selain mereka berdua.

"Kak? Kok sepi ya?"

"Oh, sengaja. Gue sewa pantai ini biar kita berdua." jawab Dean santai.

"Kak? Are you insane? Ini terlalu berlebihan kak."

Dean memegang bahu Darla, "Berlebihan? Harus berapa kali gue bilang? Gak ada yang berlebihan demi lo. Sejak hari dimana lo jadi milik gue, kebahagiaan lo jadi tanggung jawab gue. You're my princess, i'll do everythings for you."

Perkataan Dean membuat Darla terharu, matanya berkaca-kaca ingin menangis. Dean mengusap pipi Darla.

"Kalau ini nangis bahagia, gue izinin. Tapi, gue gak akan izinin lo nangis karena sedih. Siapapun yang bikin lo nangis, i'll kill them."

"Tau gak, Kak? Aku ngerasa beruntung banget punya Kakak." ujar Darla tersenyum manis.

"No, we're lucky to have each other. Bukan cuma lo, gue juga beruntung bisa milikin lo." balas Dean.

"Kak! Bikin istana pasir, yuk!" ajak Darla semangat. Dean mengangguki ajakan Darla.

Dean akan melakukan apapun yang bisa membuat gadisnya bahagia, selama itu tidak membahayakan Darla dan asalkan bukan permintaan Darla untuk pergi darinya.

ā™” || ā™” || ā™”

"Kak, baju aku basah. Terus gimana?" keluh Darla.

Dean dan Darla baru saja bermain jet sky. Alhasil, baju mereka berdua basah. Dan sialnya Darla tidak membawa baju ganti, dia tidak tahu Dean akan membawanya ke pantai.

"Gue bawa baju ganti, buat lo juga. Gue udah persiapin semua kok." jawab Dean.

"Loh? Kakak udah persiapan? Kenapa gak bilang dari awal sih!"

"Kejutan." singkat Dean.

Mereka pergi untuk berganti baju. Setelah ini, rencananya mereka akan akan makan siang di rumah makan yang ada di tepi pantai. Lalu, mereka akan menunggu sunset.

"Yuk! Kita makan." ajak Darla. Tangannya menarik tangan Dean menuju rumah makan.

'Gemes banget cewek gue.' batin Dean.

"Kak, aku mau lobster bakar ya." ujar Darla saat melihat list menu.

"Hm. Pesen apapun yang lo mau." jawab Dean.

"Kakak mau apa?"

"Samain aja kayak lo."

"Okay."

"Lobster bakar dua sama jus jeruknya juga dua ya, Mbak." pesan Darla pada pelayan rumah makan tersebut.

"Baik, Dek." pelayan tersebut pun mencatat pesana mereka lalu pergi.

"Dar," panggil Dean.

"Iya? Ada apa, Kak?"

Tangan Dean menggenggam tangan Darla yang ada diatas meja, "Kemarin gue belum sempet ngungkapin apa yang gue rasa ke lo. Gue langsung claim lo gitu aja."

"Gue gak bisa romantis dan gue gak bisa ngomong panjang lebar juga. Intinya, gue cinta sama lo. You're the one that changing my life into the happier version." lanjutnya.

"K-kak?"

"So, will you be my girl?" lugas Dean, matanya menatap teduh Darla.

"Yes. I'm yours, Kak." balas Darla cepat. Dirinya tidak bisa mengungkiri bahwa hatinya pun telah jatuh pada cowok datar di hadapannya ini.

"I love you, Cupcake." ucap Dean.

"I love you too, my prince charming."

Lalu, makanan mereka datang. Mereka mengisi perut mereka dengan keadaan hati yang bahagia.

ā™” || ā™” || ā™”

Saat ini Darla sedang menyenderkan kepalanya di bahu tegap milik Dean. Mereka berdua duduk di pasir pantai menghadap ke arah matahati tenggelam. Ya, mereka sedang melihat indahnya sunset.

"Cantik banget ya, Kak." celetuk Darla tiba-tiba.

Dean menggeleng, "You're always be the prettiest for me."

"Bisa gak sih stop gombal, Kak? Aku capek baper tau!" rajuk Darla, bibirnya mengerucut lucu.

"Gue gak gombal. Semua yang gue omongin itu kenyataan." jawab Dean.

"Astaga, Dean Gevariel yang dingin ini bisa manis banget, ya." ledek Darla sambil tertawa.

Tiba-tiba, Dean menangkup pipi Darla. Tatapannya turun pada bibir tipis Darla, diusapnya bibir Darla tersebut.

Dengan perlahan Dean mendekatkan wajahnya pada wajah Darla. Mata Darla membulat saat merasakan bibirnya menempel dengan bibir milik Dean.

This is her first kiss!

Di temani indahnya sunset, Darla kehilangan ciuman pertamanya. Darla berharap dia mendapatkan kebahagiannya pada sosok yang sedang menciumnya ini. Pada Dean si cowok sedingin antartika yang hanya mencair saat bersamanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status