Share

Dean's Girl
Dean's Girl
Author: shwniebby

1. Hi, Sweet Creature

Darla berjalan menyusuri koridor Moonlight Highschool yang masih terlihat lenggang. Hanya terlihat beberapa murid rajin yang memang hobby untuk datang pagi. Dan, Darla memang termasuk ke dalam golongan murid rajin tersebut.

Darla, cewek chubby tersebut memang selalu datang awal ke sekolah. Entah apa alasannya. Kadang dia membeli sarapan -sepotong sandwich- di kafetaria sekolah atau hanya duduk manis di kelas, membaca novel sembari menunggu kedua sahabatnya datang.

Pagi ini Darla berencana membaca novel di taman belakang sekolahnya, suatu hal yang belum pernah Darla lakukan. Cewek itu memeluk sebuah novel sambil berjalan di koridor yang akan membawanya ke taman belakang. Entah hanya perasaannya saja, tapi Darla merasa seseorang menguntitnya di koridor ini. Mencoba menoleh ke belakang, tapi Darla tidak menemukan seorang pun disana. Berusaha tidak menghiraukan, Darla melanjutkan langkahnya.

Darla duduk di sebuah bangku putih saat sudah sampai di taman belakang. Udara sejuk memanjakan dirinya. Angin berhembus kecil menggerakan beberapa helai anak rambutnya. Darla terlarut, fokus pada novel yang sedang dia baca. Tidak sadar bahwa seseorang memperhatikannya dengan begitu intens. Senyuman tipis, bahkan sangat tipis muncul di bibir seorang cowok yang sedang memperhatikan Darla. Melihat bagaimana cewek manis itu fokus pada novelnya, membuat hatinya menghangat. Dia bingung, sebelumnya dia tidak pernah meresakan ini. Tidak setelah kejadian itu.

Dean, cowok yang disebut manusia sedingin es di antartika tersebut melangkahkan kakinya menuju bangku putih yang diduduki Darla. Saat sudah mendarat di bangku tersebut, Dean menatap Darla dengan intens, atau mungkin bertambah intens.

Sadar seseorang duduk di sampingnya, Darla mengalihkan atensinya pada Dean. Matanya membola melihat wajah tampan tidak manusiawi milik Dean. Manik jernihnya beradu dengan manik gelap milik Dean. Cowok itu menatapnya dengan wajah datar. Dalam hati, Dean menahan rasa gemasnya melihat reaksi Darla saat melihatnya.

Setelah kurang lebih 20 detik mereka bertatapan, Dean membuka suara. Mengeluarkan kalimat yang entah kenapa langsung membuat wajah Darla memerah seperti tomat, "Hi, sweet creature."

♡ || ♡ || ♡

"DAR, SUMPAH LO? GUE RASA SIH LO ITU TADI KETEMU KAK DEAN." teriakan Marissa, sahabat Darla itu membuat hampir seluruh murid di kantin melihat ke arah mereka bertiga. Marissa, cewek berambut sebahu itu memang terkenal barbar dengan suara cemprengnya.

Saat ini memang sedang jam istirahat. Mereka bertiga, Darla, Marissa, dan Qiana berada di kantin. Darla menceritakan kejadian di taman belakang sekolah tadi, dan mengundang reaksi heboh Marissa. Sedangkan Qiana memang belum kembali dari stand burger untuk memesan burger mereka.

Sekedar info, tadi saat di taman belakang, setelah mengatakan satu kalimat yang membuat Darla blushing, Dean hanya mengusap pucuk kepala Darla dan pergi. Meninggalkan Darla dengan detak jantung yang menggila.

Tidak lama kemudian, Qiana datang dengan 3 buah burger dan 3 gelas coke. Dia mengernyit heran melihat Marissa yang tampak heboh, seperti habis mendengar berita seekor kucing bertelur di laut.

"Apaan nih? Heboh banget keliatannya." Qiana bertanya sambil meletakan burgers dan cokes ke meja mereka.

"Lo harus tau, Qi. Darla tadi ke taman belakang, terus dia ketemu cowok dingin yang punya mata coklat gelap. Siapa lagi kalo bukan Kak Dean!" jawab Marissa dengan nada menggebu, disusul dengan Qiana yang ikut memekik heboh, "Ya ampun, Dar! Sumpah lo ketemu Dean? Beberapa hari ini Dean emang gak muncul, kayaknya dia emang di markas terus deh."

Sedangkan Darla mengernyitkan dahi tak paham, "Emang Kak Dean itu siapa? Aku kok gak tau dia?" pertanyaan Darla tersebut dihadiahi pelototan Marissa dan Qiana.

"Dar, please. Makanya lo jangan terlalu sibuk baca novel deh. Lo sampe gak tau siapa Kak Dean. Dia itu anak pemilik sekolah kita ini, Moonlight Highschool. Sekolah paling elit di negara kita. Kak Dean itu anak kelas 12 Science 3 yang dingin, tapi sialan ganteng." jelas Qiana.

"Dan lo liat di taman belakang tadi ada bangunan? Itu tuh markas khusus Kak Dean. Biasanya dia disana sama temen-temennya, Kak Fergie, Kak Galvin, plus Kak Nielson. Gak ada yang berani masuk ruangan itu tanpa izin." lanjut Marissa yang diangguki setuju oleh Qiana.

"Aku baru tau, sorry. Terus, maksud dia tadi bilang 'Hi, sweet creature' apa ya?" Darla kembali bertanya dengan tatapan polos yang selalu membuat banyak orang merasa gemas.

Marissa menatap Darla dengan tatapan serius, "Bisa jadi dia suka sama lo." ucapnya.

"Hati-hati aja, Dar. Sekali Kak Dean ngerasa tertarik sama seseorang, jangan harap orang itu bisa lari. Selain dingin, Dean juga terkenal possessive sama apa yang dia punya. And satu lagi info, he has a heartbreak with his ex. Sejak saat itu dia gak pernah kelihatan tertarik sama cewek manapun." jelas Marissa berbisik.

"Tapi gua shipper lo sama Kak Dean, deh. Lo cantik plus imut gini cocok banget sama Dean yang gantengnya kayak blasteran surga." ujar Qiana dengan dramatis, bahkan cewek bermata sipit itu menatap Darla seolah memuja.

Darla menunduk, "Gak tau, aku agak takut sama tatapan Kak Dean yang datar gitu."

"Kalau gue jadi lo sih, gue ikhlas ditaksir Kak Dean." ucapan Marissa itu membuat kepalanya mendapat toyoran dari Qiana, "Halu aja lo!"

Marrisa berdecih, setelah itu bangkit, "Ayok balik ke kelas, makanan kita udah abis. Bentar lagi bel, gue mau nyontek tugas ekonomi punya Darla."

"Boleh kan, Dar?" mohon Marissa dengan tampang sok imutnya, Qiana berakting seakan ingin muntah dan Darla hanya mengangguk setuju.

Mereka berjalan keluar kantin, tidak menyadari sosok Dean mengawasi Darla sejak tadi. Manik coklat Dean terus menatap punggung kecil Darla yang semakin lama semakin menghilang. Dia mengeluarkan smirk, "Darla, i promise you, you will be mine. Soon."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status