Share

BIZARRE (Indonesia)
BIZARRE (Indonesia)
Author: Sashaawn

00. Red Velvet

"Ini sudah tahun ke 500, dude. Apa kau tidak mau menyerah saja? Cepat atau lambat waktumu akan habis atau mungkin mereka akan menemukanmu juga"

"Lalu aku harus apa? Aku masih betah di sini. Tidak ada yang bisa dilakukan di dalam botol sempit dan gelap itu, ditambah lagi jika mulutku dipasangi muzzle. Lagian aku tidak suka diatur oleh pastor-pastor sok pintar itu. Bahkan aku lebih tua dari mereka semua" jawab Pria yang masih asik dengan ponsel pintar ditangannya.

"Kalau tidak salah, beberapa bulan lalu kau bertemu dengan salah satu keturunan pastor itu kan?" Jeff menyamankan posisinya di sofa ruang tamu.

"Iya"

"Apa yang terjadi setelahnya?"

"Tidak ada. Ia hanya mengancamku, tapi ternyata ia tidak secerdas kakek buyutnya" 

"Jadi apa yang akan kau lakukan sekarang?" Pria bersurai coklat menatap jengah ke arah makhluk yang selama ini ia anggap teman itu.

"Aku akan kembali ke toko rotiku dan berjualan di sana seperti yang selama ini aku lakukan”

"Ayolah, kau terlalu santai dengan semua ini, Jangan sampai saat aku menua atau bahkan mati kau masih berkeliaran di sini" Jeff menekankan kalimatnya kepada pria yang telah ia kenal sejak ia masih berusia 1 bulan dan sekarang ia sudah 24 tahun tetapi wajah pria itu masih tetap saja begitu. Tidak ada perubahan, bahkan sekarang mereka terlihat seumuran.

"Aku masih punya waktu beberapa tahun lagi, Jeff. Tenang saja. Semua akan berjalan sesuai keinginanku. Aku hanya ingin bermain-main sebentar dengan mereka" pria berambut aneh itu meletakkan ponselnya di meja. "Lebih baik kau pulang sekarang karena aku ingin beristirahat, semua ini terlalu melelahkan" ia melanjutkan kalimatnya.

"Jika kau lupa, Ini adalah rumah orang tuaku, dan pasti ini adalah rumahku. Kau hanya tinggal di toko roti yang bahkan tidak semua orang bisa melihatnya. Dan sekarang kau bertingkah seperti kau lah pemilik rumah ini" Pria yang dipanggil Jeff itu mendengus napas berat dan kembali berfikir mengapa ia bisa berteman dengan makhluk ini.

---

"Kau yakin mau mengambil kue yang itu nona?" Reyna tersenyum tipis kepada pria penjaga toko roti itu.

"Ya. Temanku menginginkan ini"

"Kau tidak mau menggantinya dengan cake rasa vanilla ini saja? aku lebih merekomendasikannya dari pada sepotong red velvet itu" tawarnya lagi.

"Tidak. Aku ingin memberikan ini kepada temanku yang hari ini berulang tahun. aku tau dia menginginkan kue ini, dan aku sudah mencarinya ke hampir seluruh bakery di kota ini tapi satupun tidak ada yang menjualnya" jelas wanita itu "aku menemukan tokomu, dan kau menjualnya. Tapi sekarang kau malah menghalagiku untuk membelinya" lanjutnya lagi. Reyna masih tidak habis pikir mengapa seseorang yang bekerja di toko kue menghalangi orang yang ingin membeli kuenya. Entahlah, perasaannya hari ini sangat buruk, rasanya ia ingin memarahi seseorang. Mungkin ini efek datang bulannya.

"Baiklaah" angguk pria itu dengan senyuman tipis di bibirnya.

Reyna membayar Red velvet yang telah dibungkus rapi oleh pria dengan rambut aneh itu.

"Terima kasih" ucap Reyna menerima bungkusan yang diberi penjaga toko.

"Jangan salahkan aku jika kau terus mengingatku dan kujamin akhir pekan ini kau akan kembali ke tokoku" ucap pria penjaga toko itu setelah memasukkan uang yang diberikan Reyna padanya.

Reyna tidak ambil pusing dengan kalimat terakhir pria berambut aneh dengan alis tebal itu. Ia melanjutkan perjalanannya ke rumah tempat sahabatnya tinggal.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
ini berapa kata? perasaan baru scroll, udah sampe bawah aja wkwkkw
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status