Share

9. Mengenal Lebih Dalam (2)

"Jangan main-main, Nindi. Saya nggak suka!"

Di tengah perjalanan pulang Khalid membuka percakapan setelah sebelumnya mendiamkanku tanpa alasan.

"Ya, maaf. Bercanda doang."

"Jangan bercanda yang berhubungan dengan kesehatan, kamu tahu betapa berharganya--'

"Calon anak ini," potongku mencibir.

"Bukan begitu," dalihnya yang tampak tak enak hati karena masa depannya dan Naya ada di dalam perutku saat ini.

"Ya, ya, udahlah. Aku ngerti dan nggak mau memperpanjang ini."

Helaan napas panjang terdengar, kebiasaan yang baru aku tahu sering Khalid lakukan untuk meredam kekesalan karena ucapanku yang kadang sembarangan.

"Saya cuma nggak mau apa yang pernah terjadi pada Naya terulang lagi, Nindi."

"Maksudnya?"

"Sebenarnya Naya dinyatakan koma setelah mengalami keguguran."

"Apa?" Kubenahi posisi, lalu sepenuhnya menatap lelaki ini.

"Dokter Antoni mengatakan hal tersebut benar-benar mengejutkan, apalagi dengan riwayat penyakit Naya, dan prosedur Bayi tabung yang sempat gagal, seharusnya Naya mustah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status