BENDA ANEH PELARIS JUALAN BAKSOChapter 12Bu Astuti dan pak Sunandar akhirnya menemukan sebuah lokasi yang pas dengan sisa uang penjualan Rumah mereka, mereka bisa menyewa sebuah tempat strategis di pinggir jalan utama.Lokasinya persis apa yang di maksud oleh Mbah dukun. Mereka memulai membuka warung Bakso di situ selain itu masih belum banyak yang membuka warung Bakso."Bagaimana pak? ""Iya bu ini bagus lokasinya, sementara kita akan tinggal disini pak.""Iya, bu seperti nya dibelakang ada ruangan."Mereka memaksa Vira untuk ikut.Vira juga harus memulai kehidupan barunya dan kehidupan sekolah nya.Per
BENDA ANEH PELARIS WARUNG BAKSOChapter 13Rudi pulang ke kosan dia menghempaskan tubuhnya di kasur yang ada di lantai. Tumben Jono masih belum ada tanda tanda menampakkan batang hidungnya.Rudi merasa lapar tumben tumbenan jono belum pulang biasanya jam kerja Jono lebih pendek karena sistim shift .Selang beberapa saat nada dering handphone nya berbunyi. Tertera nama Jono di sana."Assalamu'alaikum.""Waalaikumsalam, Rud tolongin gue Rud ""Kenapa jon? ""Rud jemput gue ya motor gue mogok nih.""Lo dimana? ""Masih di Restoran. Please Rud? "
BENDA ANEH PELARIS WARUNG BAKSOChapter 14Angin dingin menyeruak diantara keduanya. Rudi memarkirkan motornya di tempat yang dia anggap aman. Dia kemudian melepas jaketnya dan meletakkan helmnya.Dia melihat dengan jelas bahwa wanita itu adalah Vira yang pernah bertemu saat dia mengambilkan tas bu Astuti.Vira memang punya pesona tersendiri dibalik ke misterius anya justru mendorong untuk lebih mengenalnya.Sebelumnya dia hanya tau dari cerita Jono tentang kecantikan Vira. Nggak heran Jono begitu mengaguminya. Mungkin Jono tau diri untuk tidak mengusik Vira.Rudi bingung bagaimana mencari cara agar bisa berbicara dengannya dia sadar wanita seperti Vira pasti tidak mudah walaupun hanya sebatas di
BENDA ANEH PELARIS WARUNG BAKSOChapter 15Rudi semakin resah saat Jono berkata bahwa hubungan Vira dengan ibunya tidak terlalu baik.Dia Ingat setelah pertengkaran dengan Ibunya Vira Keluar rumah dia jadi sangsi apakah tadi Vira benar-benar pulang atau tidak.Rudi berlari keluar dan kembali ke tempat dimana dia melihat Vira.Dia melihat sekeliling dan mencari Vira dia tidak menemukan Vira dia berpikir mungkin Vira sudah benar benar pulang.Belum lama Rudi ingin berpaling dan kembali pulang dia melihat Vira berjalan sendirian dan dia seperti melihat dua pemuda sedang melihat Vira. Rudi kembalikan memarkirkan motor nya agak jauh."Mbak Vira belum pulang, Mbak? "
Chapter 1"Kamu saya pecat".Kata wanita setengah baya itu kepada salah satu karyawannya. Karyawan yang masih nampak belia itu hanya bisa pasrah menerima nya.Ijasah yang hanya SMP memaksanya harus mencari pekerjaan seadanya , diterima di sebuah warung bakso paling laris dan terkenal di kotanya merupakan salah satu kebangaan baginya walaupun gajinya tidak terlalu besar tapi dia bisa memakai seragam dan mempunyai penghasilan yang tetap setiap bulan."Tapi, buk saya sangat membutuhkan pekerjaan ini bu.""Saya sudah memperingatkan kamu agar tidak membuka dandang bakso ketika saya tidak ada dan juga semua karyawan disini dilarang menuangkan kuah bakso paham? ""Paham bu, tapi tadi ada yang menunggu lama sedangkan ibu masih bicara d
Jono berjalan lemas menuju ke kamar kosnya bagaimana ibu Astuti setega itu memecatnya padahal sudah hampir dua tahun dia bekerja di sana. Jono juga menjadi tulang punggung keluarga nya ibunya yang sudah tua dan adik - adiknya yang masih bersekolah.Jono membuka kamar kos sederhana yang murah yang dia tempat i dengan temanya Rudi."Ada Apa jon? ""Aku bari saja dipecat, Rud dari pekerjaan ku "" Kenapa? "" Bu Astuti memergoki ku waktu aku akan membuka dandang baksonya.""Pasti Ada yang tidak beres, Jon.""Maksud kamu? ""Apa benar kalau selain Bu Astuti tidak ada yang boleh menuang kuah baksonya?"Jono mengingat sesuatu."Ehm sepertinya iya, aku dua tahun beker
"Pak, tubuh Vira semakin panas pak, apa yang harus kita lakukan? ""Sabar sebentar ya bu, jualan bakso bapak hari ini masih sepi, kita beli obat warung saja".Pak Sunandar suami bu Astuti melihat gerobak kayu tua milik nya yang dia beli dari seseorang beberapa tahun lalu gerobak bakso yang terbuat dari kayu usang sudah beberapa bagiannya terkelupas.Kaca yang sudah buram ditempel aneka stiker baik club maupun partai siapa saja yang iseng ketika membeli bakso.Bukan karena Baksonya tidak enak karena belum adanya dana membuat pak Sunandar harus mendorong gerobak Bakso seadanya. Bahkan dari penampilannya saja orang sudah malas buat beli."Buat makan sama, jualan besok aja kita susah pak, pinjem kemana lagi semua sudah menutup akses buat kita". bu Astuti nelangsa Bu Astuti menerima keadaan
Chapter 4Wina mendekati Astuti. Dia menunjukkan barang-barang yang dipakai nya. Dia memamerkan perhiasan handphone dan tas bermerek keluaran terbaru ."Win, kamu kok bisa berubah gini padahal dulu kan kamu juga susah, anak orang yang gak punya lagi.""Hush, jangan keras-keras, ntar ada yang dengar.""Rahasianya Apa Win? ""Kamu bener bener pengen kaya? ""Iya, Win saya capek miskin terus, Apalagi Mas Sunandar cuma jualan Bakso yang kadang laku kadang nggak.""Tenang Astuti aku punya Rahasia agar jualan suami kamu itu bisa laris"." Gimana Win? "Wina menyelipkan selembar kertas kecil dintangan Astuti."Ingat ini rahasia, jangan sampai a