Share

Kesulitan

 

 

"Pak, tubuh Vira semakin panas pak, apa yang harus kita lakukan? "

 

"Sabar sebentar ya bu, jualan bakso bapak hari ini masih sepi, kita beli obat warung saja".

 

Pak Sunandar suami bu Astuti melihat gerobak kayu tua milik nya yang dia beli dari seseorang beberapa tahun lalu gerobak bakso yang terbuat dari kayu usang sudah beberapa bagiannya terkelupas. 

 

Kaca yang sudah buram ditempel aneka stiker baik club maupun partai siapa saja yang iseng ketika membeli bakso. 

 

Bukan karena Baksonya tidak enak karena belum adanya dana membuat pak Sunandar harus mendorong gerobak Bakso seadanya. Bahkan dari penampilannya saja orang sudah malas buat beli. 

 

"Buat makan sama, jualan besok aja kita susah pak, pinjem kemana lagi semua sudah menutup akses buat kita". bu Astuti nelangsa Bu Astuti menerima keadaan mereka tetapi semakin ke sini melihat teman temanya berpakaian bagus dan mencolok terbersit keinginan juga punya hal yang sama dengan mereka. 

 

 

Bu Astuti sering mengeluhkan ketika diejek

 pakai baju itu itu aja atau bahkan banyak saudara dan tetangga yang pura-pura tidak mengenal nya. 

 

Dia juga punya keinginan agar anak perempuannya tidak bodoh seperti dirinya. 

Ketika pak Sunandar jualan bakso bu Astuti bekerja sebagai kuli pembungkus kerupuk walaupun hasilnya tidak seberapa. 

 

***

 

"Jono.. Jon.. Jono... 

 

Jono masih terbaring di kasur tipis di kos kosannya ini adalah hari yang baik bagi nya karena dia tidak harus bangun lagi untuk bekerja. 

 

" Ngapain si Rud , gue mau bangun siang jangan gangguin gue donga".

 

Jono hanya menggeliat membenarkan kembali selimutnya. 

 

"Astaghfirullah, jon nih anak orang bukanya bangun setelah sholat malah tidur lagi".

 

" Ngantuk, Rud "

 

"Eh neng Vira, masuk neng."

 

Jono langsung bangun dan mencari. 

 

"Mana, mana? "

 

"Hahaha."

 

"Denger nama cewek aja auto melek.".

 

" Kenapa sih, Rud lo pagi pagi bangunin gue."

 

"Bagaimana kalau gue gantiin lo kerja di warung Bakso itu."

 

"Ah Rud, lo gak tau apa bu Astuti, Hi.. Serem".

 

Jono bergidik kalau mengingat sosok Bu Astuti, Wanita gemuk setengah baya yang selalu dandan menor dan memakai perhiasan sangat berlebihan belum lagi pelitnya mknya ampun. 

 

" Ealah Rud, ngapain juga lo kerja, kuliah sono yang bener jangan kayak gue diinjek orang mulu gara-gara gak punya ijazah."

 

"Kuliah gue hampir selesai, jon dan bokap gue   nyuruh gue kerja dari bawah."

 

Jono memandang Rudi dari atas sampai bawah kadang dia gak habis pikir pakaian yang dipakai Rudi tidak ada yang murah tapi dia malah mau patungan nyewa kos kosan murah sama Jono. Belum lagi Rudi punya barang barang mahal. 

 

" Lo yakin mau kerja di Warung Bakso? "

 

"Kapan gue bercanda Jon."

 

"Sebagai gantinya ntar lo gue kasih kerjaan deh."

 

"Beneran? "

 

"Lo emang sohib gue yang terbaik."

Jono mengempit Rudi di ketiaknya. 

 

"Lepas jon ngap gue."

 

"Gue ngerasa ada yang aneh dengan warung Bakso itu."

 

"Jadi.. "

 

Mereka hening sejenak jono mengingat apa saja kejadian aneh selama dia bekerja di sana tapi dia juga tahu Rudi memang terkadang punya ketertarikan akan hal-hal yang aneh. Mungkin juga Rudi bisa merasakan  keanehan yang ada di Warung Bakso milik Bu Astuti. 

 

"Oke ntar lo gue kasih nomor temen gue yang masih disana ntar gue suruh dia masukin lo agar diterima disana."

 

"Terimakasih, jon"

 

Jono sudah tidak menyahut dan hanya bunyi dengkuran halus yang sampai ke telinga Rudi bahkan dia tidak merasakan kalau Rudi meinimpukkan bantal di kepala nya. 

 

***

 

Karena panik Bu Astuti pergi ke warung terdekat. Pemilik toko kelontong itu menunjukkan wajah yang sudah sangat tidak ramah kepada Bu Astuti. 

 

"Mau ngutang? 

 

Matanya melotot menghujam langsung ke Bu Astuti. 

 

" Enggak, Bu saya mau beli obat buat anak saya."

 

Bu Astuti dengan ragu ragu menyebutkan sebuah merk obat yang murah. Penjual itu melemparkan obat itu ke bu Astuti. 

 

"Nih"

 

Bu Astuti membayar dan berlari menahan air mata yang akan tumpah. Dia menabrak seseorang. 

 

"Astuti."

 

"Wina, Apa kabar? "

 

Bu Astuti melotot melihat teman SMAnya itu berubah drastis sangat jauh berbeda dengan dia. 

 

"Kamu sukses, Win".

 

" Iya dong, kamu kok jadi lusuh gitu, Astuti padahal dulu kamu paling cantik di sekolah,".

 

"Iya, Win aku sekarang sedang kesulitan."

 

"Mau aku kasih sebuah rahasia? "

 

 

 

Bersambung... 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zuber Arifin
ejaan huruf masih banyak yang kurang,dan kata2 bnyak yg engg sesuai level cerita,contoh auto bangun,kurang pas mestinya langsung bangun,dll deh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status