Share

Another Marriage
Another Marriage
Author: Qeqe Sunarya

1 ~Pertunangan~

Puncak, Jawa Barat.

Di atas panggung, gaun wanita calon pengantin bersinar dengan cahaya yang indah. Hiasan gaun itu membuatnya semakin mewah, menyiratkan kesombongan dan kekayaan yang tak tertandingi.

Calon pengantin wanita, Anna Syam, sekarang berdiri di atas panggung, tersenyum dengan pria kekar dan tampan di sampingnya.

"Calon pengantin pria, apakah Kau bersedia untuk bertunangan dengan calon pengantin wanita yang cantik di depanmu, hidup bersamanya sesuai dengan ajaran Agamamu hingga hari pernikahan kalian tiba dan menjadi satu di hadapan Tuhan, cintai dia, hibur dia, hormati dia, dan melindunginya? Disaat dia sakit atau sehat, kaya atau miskin, maukah kamu tetap setia padanya sampai maut memisahkan kalian?"

Michelle menyaksikan prosesi pertunangan yang khidmat di hadapannya dengan wajah pucat tanpa suara. Jantung Michelle menegang saat dia menatap Arga Hiratama, yang berdiri di atas panggung. Enam bulan lalu, pria ini adalah tunangannya. Pertunangan ini seharusnya adalah pertunangan Michelle dan Arga!

Namun setelah kecelakaan mobil, Arga kehilangan ingatannya. Michelle mengingat dengan jelas bahwa pertama kali dia melihat Arga setelah pulih dari kecelakaan, Arga memandangnya dengan benci dan berkata, "Michelle Agatha, kamu membuatku mual."

Padahal Michelle dan Arga tadinya adalah pasangan yang saling mencintai satu sama lain, tapi mengapa sekarang dia tiba-tiba membencinya?

Beberapa waktu kemudian, Anna menangis pada Michelle dan berkata bahwa dia telah berhubungan seks dengan Arga, dan Arga berjanji akan menikahinya. Jadi Anna meminta Elle untuk memberikan Arga padanya, mereka akan menikah.

Michelle lahir di hari yang sama dengan Anna. Dokter di rumah sakit membuat kesalahan sejak proses penanaman embrio pada program bayi tabung orangtua mereka, embrio kedua pasangan itu tertukar dan kedua keluarga itu mengandung bayi yang salah, membuat Michelle yang seharusnya adalah embrio dari pasangan keluarga Agatha dibesarkan di keluarga Syam. Baru setelah Michelle berusia 16 tahun, kesalahan ini terungkap, dia menemukan bahwa golongan darahnya berbeda dari Ayah Syam dan Ibu Syam saat tes darah dilakukan untuk mendeteksi sakit yang dideritanya.

Awalnya mereka pikir Michelle mengidap kelainan jenis darah, tapi ternyata tidak. Ada keluarga lain juga yang melapor pada pihak rumah sakit, jika mereka mengalami hal yang sama. Hingga akhirnya keluarga Agatha dan keluarga Syam menukar kedua anaknya kembali.

Namun kurang dari dua bulan setelah Michelle kembali ke rumahnya, orang tua bioligisnya menghilang seperti ditelan bumi secara tiba-tiba, entah mereka pergi kemana.

Untuk menghindari tudingan miring, keluarga Syam mengambil Michelle kembali, tapi sikap keluarga itu pada Michelle sudah sangat berbeda.

Meskipun Michelle tahu bahwa Anna adalah putri dari keluarga Syam, dia tidak dapat menerimanya ketika orang tua yang telah dia sayangi selama 16 tahun menyuruhnya untuk menyerahkan kekasihnya Arga untuk Anna.

Michelle membela diri, "Dulu aku adalah putri kalian. Kalian tahu betapa Arga dan aku saling mencintai  selama bertahun-tahun, mengapa kalian tega memisahkan kami?"

Tamparan. Inilah yang didapat Michelle, tamparan di pipinya yang dingin dan kejam.

Michelle pergi menemui Arga, tetapi Arga malah memandangnya dengan jijik, "Michelle, kalau kamu bukan saudara perempuan Anna, aku tidak akan mau berbicara denganmu. Aku tidak menyangka ternyata kamu begitu kejam. Merebut pacar saudara perempuan sendiri adalah hal yang menjijikkan. Pergi! Aku tidak ingin melihatmu lagi."

Michelle tidak menyangka Arga akan benar-benar kehilangan ingatannya sama sekali!

Mengapa Arga sama sekali tidak bisa mengingat apa pun?

Cinta yang dalam telah berubah menjadi perasaan jijik, dan kasih sayang berubah menjadi benci. Semuanya telah terkubur dalam tumpukan impian semu!

Sekilas Michelle teringat akan masa lalunya bersama Arga, hatinya merasa sakit.

Anna, yang berdiri di atas panggung, melihat sekilas pergerakan  Michelle di tengah kerumunan para tamu undangan dan dia langsung mengedipkan mata pada orangtuanya. Memberi isyarat.

“Sepertinya adik perempuanku yang baik, masih tidak mau menyerah!” Bisiknya pada Ibu Syam.

Saat Michelle hendak melangkah, orang tua Anna muncul di hadapannya.

"Michelle, apa yang ingin kamu lakukan? Ini upacara pertunangan Anna. Kamu tidak boleh mengganggu mereka."

"Ayah, Ibu, kalian terlalu berpikiran buruk padaku, aku hanya ingin memberi selamat dan berbicara dengan Arga."

Melihat orang tua Anna, bingung, Michelle mencibir, satu sudut bibirnya sedikit terangkat.

Keluarga Syam telah melakukan banyak hal. Apakah mereka sekarang merasa takut?

Hingar bingar para tamu riuh memenuhi lantai bawah kediaman Syam yang disulap menjadi sebuah auditorim tempat prosesi acara pertunangan Arga dan Anna. Michelle memandang Arga dengan senyum tersungging. Dia mengeluarkan cincin berlian dari dalam tas dan berkata kepada Arga: "Ini yang terakhir kali kamu berikan padaku, dan sekarang aku akan mengembalikannya. Arga, mulai sekarang, kita bukan siapa-siapa lagi, berbahagialah kalian berdua!"

Cincin itu terjatuh, meski kecil tapi suaranya terdengar sangat nyaring di seluruh auditorium yang kala itu hening karena semua mata sedang terfokus pada Elle dan Arga. Arga memandang cincin itu dan hanya merasakan kepalanya sakit saat berusaha mengingat sesuatu.

Bersamaan dengan itu, Arga tiba-tiba merasakan seseorang menarik lengan bajunya. Dia menoleh dan melihat wajah Anna yang telah basah oleh air mata: "Arga, perutku tidak enak, aku sedikit mual. Aku tidak yakin apakah aku hamil. Tapi bisakah kita segera menyelesaikan prosesi ini dan kembali ke kamar untuk beristirahat?"

Bagi Arga, kekasihnya adalah Anna, dan kini Michelle ingin menghancurkan hubungannya dengan Anna. Ia tidak akan membiarkan itu terjadi. Tapi ada sesuatu yang terasa janggal dihatinya.

Dalam sekejap, tatapan bingung Arga segera kembali ke titik fokusnya.

Anna tersenyum dan berkata pada orangtuanya: "Elle memang pandai membuat lelucon. Dia pasti lelah setelah ujian masuk perguruan tinggi, ‘kan? Ibu dan Ayah, tolong ajak Michelle istirahat."

Anna tersenyum ramah pada Michelle, namun Michelle tahu Anna punya rencana buruk padanya.

Orang tua Anna menyeret Michelle keluar dari auditorium, dan dia dibawa ke sebuah kamar kosong yang gelap di lantai dua. Disana keduanya menunjuk ke arah kepala Michelle sembari memakinya dengan keras, "Hari ini adalah pernikahan Anna, beraninya kamu ingin menghancurkannya?! Bagaimana kamu bisa begitu kejam?"

Kejam?

Michelle bahkan sangat menyayangi kedua orang ini, jadi siapa yang kejam di sini?

"Kamu tidak akan bisa meninggalkan ruangan ini sampai acara pertunangan selesai!"

"Klik"

Sebenarnya orang tuanya tidak harus menguncinya di dalam kamar. Sebab, dia bahkan tidak ingin keluar sama sekali.

***

Anna meraih lengan Arga, tersenyum, dan saat dia berbalik, pandangannya tertuju pada loteng kecil yang gelap di lantai atas, dengan senyuman misterius tersungging dari sudut bibirnya.

Anna bertanya-tanya, apakah adik perempuanku yang baik akan puas dengan hadiah besar yang telah ku siapkan?

Di dalam kamar, Michelle merasa bosan, ingin mandi lalu segera beranjak tidur. Dia memutuskan untuk pindah dari kota asalnya, Bandung, besok setelah upacara pertunangan berakhir, mengajukan beasiswa kemahasiswaan di universitas tempat dia baru saja mendaftar, dan kemudian memutuskan hubungan dengan keluarga Syam!

Saat mulai malam dan lampu terang mulai di nyalakan menerangi seluruh ruang-ruang vila, Michelle melihat bayangan seseorang yang konstan dari kamar gelapnya tapi tak ia hiraukan.

Tidak ada yang memperhatikan bahwa pada saat ini, pintu kamar Michelle diam-diam terbuka .…

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Entahlah Wan
mirip novel cina yg pernah ku baca
goodnovel comment avatar
hatta.moh69
terlalu lama penulisan bab brikutnya
goodnovel comment avatar
Rita
Any English version
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status