Share

3 ~Menemukan Riv ....~

Entah berapa lama sebelum Pria misterius itu perlahan pulih dari efek obat. Jakun di tenggorokannya bergulir beberapa kali, dan dia telah mencapai pelepasannya untuk yang kedua kalinya, jauh di dalam rahim Michelle. Dengan memeluknya erat-erat, suaranya bergetar: "Katakan, Siapa namamu?"

Michelle hanya merasa seolah-olah seluruh tubuhnya telah dilindas roda peti kemas besar yang berat, begitu menyakitkan dan membuatnya lemah, hingga hampir hancur. Dia mengulurkan tangannya, mencoba mendorong pria itu: “Tidak peduli siapa namaku! Kau keluar! Aku membencimu!"

Rupanya, pria itu telah menggunakan terlalu banyak tenaganya, membuat luka robek di dadanya semakin terbuka, darah menetes ke laintai. Saat ini, otaknya mulai lemah menangkap instruksi, kesadarannya mulai kabur.

Sambil menggerakkan jari-jarinya, dia melepas cincin kecil yang dari jari kelingking tangan kirinya, menyentuh tangan Michelle, kemudian menyematkan cincin itu di jari manisnya: "Pakai! Satu bulan lagi, pergi ke Jakarta untuk menemukan Riv ...."

Sebelum selesai berbicara, ia sudah tak sadarkan diri. Tubuhnya jatuh lemas ke lantai, tak bergerak.

Butuh waktu lama bagi Michelle untuk menyadari bahwa pria mengerikan ini benar-benar pingsan.

***

Dia menoleh dan melihat ke bawah dari atas loteng. Michelle melihat sebuah pesta dengan para tamu yang mengenakan gaun indah, mereka berinteraksi satu sama lain dengan memakai topeng di wajahnya. Anna begitu terlihat cantik dan anggun, hari ini dia seperti seorang putri, dan laki-laki yang berdiri disamping Anna adalah orang yang pernah Michelle pikir akan menjadi pangerannya, sedang tersenyum lembut.

Sementara disini, di loteng, menguar bau seks dan nafsu. Bak berada di dunia lain ...  berlawanan dari dunia di luar sana yang tampak berkelas juga penuh dengan orang suci.

Michelle turun dari meja dengan susah payah, merasa ada yang mengganjal di jarinya, membuatnya teringat tentang cincin yang baru saja dipasang oleh seorang pria di jari manisnya.

Sebelum dia pingsan, dia berkata untuk membawa cincin itu ke Jakarta dan menemukan Riv?

Riv, itu nama orang atau barang?

Hati Michelle diselimuti rasa panik. Dalam pikirannya ... Mungkin pria ini sudah melakukan bisnis ilegal, dan dia membutuhkan cincin ini untuk mendapatkan barangnya? Tidak heran dia terluka dan dibius, mungkin dia seorang pengedar narkoba!

Michelle menjadi sangat ketakutan memikirkannya, sehingga dia berusaha melepaskan cincin itu dengan menarik dari jarinya. Hanya saja cincin ini, entah kenapa, begitu susah dilepaskan.

Michelle hanya khawatir jika musuh pria itu akan mengejarnya karena cincin itu. Ia bergegas mengenakan pakaiannya, berusaha memakainya dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya, lalu melarikan diri dari loteng.

Di luar, meski dalam jarak yang tidak terlalu dekat, masih bisa terdengar dengan jelas suara piano yang indah, tercium aroma wine dan wangi dari bunga hidup yang menjadi dekorasi pesta.

Michelle merapikan bajunya dan kabur. Perlahan siluetnya tenggelam di dalam kegelapan.

Sepanjang malam dia bersembunyi di taman. Pernyataan Anna tentang dirinya yang sedang mengandung anak Arga berputar-putar di kepalanya. Sembari memandangi banyak tanda gigitan cinta biru dan ungu di tubuhnya untuk waktu yang lama. Ironi memenuhi hatinya.

Kekasihnya bertunangan dengan saudara perempuannya, sementara dia sendiri kehilangan keperawanannya karena seorang pria, yang tidak dikanalnya, bahkan mungkin ia adalah seorang penjahat.

Dia begadang sepanjang malam dan tidak ada yang menyadari ketidak hadirannya meski telah semalaman tidak pulang.

***

Semua, sepertinya sudah berlalu. Bahkan Michelle tidak pernah mendengar berita tentang pria itu lagi.

Yang perlu dia lakukan hanyalah menunggu tawaran dari SGU (Swiss German University). Kemudian dia akan segera meninggalkan Bandung, tidak akan pernah lagi kembali!

Waktu berlalu dan semuanya baik-baik saja sampai, sebulan kemudian, Michelle dan Anna diterima di SGU. Sebenarnya, Michelle sangat malas karena kenyataannya sekarang ia masih harus satu kampus dengan Anna. Tapi apa boleh buat. Ditemani oleh Tuan dan Nyonya Syam, mereka datang ke Jakarta bersama-sama.

Dunia akhirnya membuka halaman baru. Michelle mengira ini adalah awal dari halaman baru, tetapi siapa sangka ini justru menjadi awal dari mimpi buruknya.

Michelle merasa kurang sehat pada hari pertama dia tiba di Jakarta, ia pikir itu karena aklimatisasi atau belum beradaptasi saja dengan udara disana. Demi terlihat peduli dan nama baik keluarga Ibu Syam berencana membawanya berobat meskipun ia tidak menyukai Elle, baginya, Michelle adalah alasan kenapa selama 16 tahun ia terpisah dari anaknya.

Tidak ada rasa sakit yang parah, Michelle hanya merasa nafasnya sedikitu sesak tidak nyaman, nafsu makannya tidak baik, maka ibu Syam hanya membawanya ke bidan tetdekat.

Michelle mengulurkan pergelangan tangannya pada bidan wanita yang usianya sekitar 40 tahun keatas itu, bidan tersebut berkata: “Nak, kamu sedang hamil, seharusnya ini sudah berusia lebih dari satu bulan, Saya akan meresepkan beberapa vitamin untuk menguatkan janinnya."

Apa yang dikatakan bidan itu seperti petir di yang menyambar di siang bolong dalam hati Elle.

Hamil? Apa benar aku sedang hamil?

Setelah kejadian yang merenggut kesuciannya malam itu, dia hanya melarikan diri, dia lupa membeli obat untuk mencegah kehamilan karena ketakutan dan tidak punya pengalaman. Jadi ... Michelle hamil!

Ibu Syam hanya bisa terdiam mendengar ini, dia terkejut: “Bu bidan, apa katamu? Dia hamil?”

"Ya, dia sedang hamil sekarang. Kalau Anda  kurang yakin dengan hasil pemeriksaan saya, Anda bisa pergi ke rumah sakit untuk memeriksanya lebih rinci. Disana Anda bisa mendapatkan tes darah, dan Anda akan tahu apakah itu benar,” jawab Bidan tersebut.

"Wow, Elle ... ku kira kamu adalah anak yang polos, tapi ternyata kamu sudah pandai bermain-main dengan seorang pria!" Mata Ibu Syam membulat: “Kamu tidak tahu malu, ya, seperti ibumu, benar-benar  tidak tahu malu.” Menggerutu.

Hanya dalam waktu kurang dari dua bulan Michelle merasakan tinggal bersama orangtua biologisnya Mama dan Papa Agatha, dia tidak terlalu akrab dengan mereka. Namun, dia  tahu bahwa Mamanya, Mama Agatha adalah seorang wanita yang sangat cantik, berwawasan luas juga berpendidikan tinggi.

Itu alasan salah satu mengapa reputasi ibu biologis Michelle di perkumpulan sosialitanya tidak begitu baik, karena dia begitu cantik sehingga acap kali membuat wanita lain merasa cemburu.

Michelle memandang Sinis pada Ibu Syam: "Kau tidak tidak ku ijinkan berbicara buruk tentang Mamaku!"

"Oh, begitu, lalu sekarang kemana Mamamu pergi?” Ibu Syam berkata dengan tak kalah sinis: “Jika bukan karena kami membayar uang sekolahmu, apa menurutmu kamu bisa masuk kuliah?”

Satu tamparan keras dari Ibu Syam mendarat di pipinya. Michelle menatap Ibu Syam dengan mata marah: "Untuk uangmu, aku akan mengajukan beasiswa pelajar dan membayarnya setelah sekolah dimulai!"

"Kembalkan juga padaku, semua yang telah ku berikan buatmu selama 16 tahun ini! Kami susah payah membesarkanmu selama ini, sedangkan putri kami sendiri ... Entah bagaimana kehidupannya di masa lalu. Bagaimana caramu menghitung tagihan ini, ‘ha? ” Jika bukan karena mereka sedang berada di ruang konsultasi, mungkin Ibu Syam sudah bertubi-tubi menampar wajah Michelle.

Dia menarik lengan Michelle: "Oke, kamu tidak terima aku berkata jika Mamamu bukan wanita baik-baik, kita akan pergi ke bagian kebidanan dan ginekologi di rumah sakit untuk tes darah sekarang, dan lihat apakah kamu masih seorang gadis suci yang tidak bersalah!"

Mendengar kata-kata tersebut, Michelle teringat sesuatu. Tubuhnya sedikit lemas, hatinya dicekam oleh rasa takut, dan dia hampir tidak bisa bernafas!

Dua jam kemudian, benar saja. Sebuah laporan menghancurkan semua ilusi Michelle.

Dia hamil! Hamil anak dari pria tak dikenal itu!

"Dokter, bisakah saya menggugurkan anak ini?” Sambil terisak, Michelle menyentuh perut bagian bawahnya, sedikit sulit dipercaya, ada sedikit kehidupan di sana.

Meskipun dia merasa itu adalah perbuatan kejam, tetapi sudah jelas bahwa dia tidak mungkin, bahkan tidak bisa membesarkan seorang anak di masa depan, bagaimana dia bisa membesarkan seorang anak, sedang hidupnya saja sekarang mulai tidak jelas, tidak ada yang menginginkannya di keluarga Syam saat ini.

Terlebih lagi, orang yang mengambil kesuciannya tersebut mungkin saja seorang kriminal. Bagaimana dia bisa melahirkan seorang anak penjahat?

"Maaf, janji profesi kami melarang itu, kecuali pasien masih dibawah umur atau dalam keadaan yang berbahaya. Kami bisa mengoperasinya," kata dokter.

"Jangan lihat aku, aku tidak punya anak perempuan sepertimu!” Ibu Syam memalingkan tubuhnya.

"Bu, aku benar-benar serius. Aku tidak pernah punya pacar, kan, selama ini? ” Michelle baru berusia 18 tahun, dan benar-benar panik saat ini.

"Kecuali, kamu memberi tahuku siapa pria itu?” Ibu Syam menyipitkan matanya.

“Aku benar-benar tidak tahu.” Michelle mengingat hari itu, membuatnya kembali merasakan sakit yang berkecamuk jauh di dalam tubuhnya.

“Baik, kalau begitu kali ini aku tidak dapat membantumu!” Kata Ibu Syam, sambil berlalu pergi.

***

Dua hari kemudian, Michelle pergi ke sekolah untuk mendaftar dan mendapat tempat di asrama. Dia belum juga menemukan solusi soal anak yang dikandungnya.

Sampai ....

Tepat setelah upacara pembukaan Ospek, Michelle membawa tas ransel di punggungnya ke asrama. Ketika dia berjalan di dekat Mading sekolah, dia melihat banyak teman sekelasnya sedang berkerumun menyaksikan sesuatu di sana.

Dia pikir itu adalah pemberitahuan penting, dia juga ingin melihat apa yang tertulis disana. Secara kebetulan, dia melihat teman sekamarnya ada di tengah keramaian, jadi dia buru-buru berjalan dan bertanya, "Selly, ada pengumuman apa di mading?"

“Elle ....!” Selly melambaikan tangan, menginstruksi Elle agar mendekat, ia seperti akan berbisik. Namun ternyata Selly berkata dengan lantang, membuat semua orang mendengarnya. Semua orangpun akhirnya memandang Michelle bersamaan, dengan tatapan menyelidik dan hina.

"Jadi ini yang namanya, Michelle?" mereka saling berbisik: "Ya Tuhan, dia baru saja masuk kuliah. Tapi sudah tidur dengan seorang pria dan hamil.

Suara-suara hinaan dan cercaan di sekitarnya membuat Michelle merasa seolah-olah sedang di tancapi pisau tajam yang tak terhitung jumlahnya menusuk langsung ke jantungnya. Firasatnya mulai tidak enak menebak apa yang ada di mading, dengan penasaran, dia berjalan mendekati mading selangkah demi selangkah.

Ternyata, ada laporan tes kehamilan yang dipasang, fotokopi dari hasil tes kehamilan miliknya saat dia memeriksakan diri di rumah sakit tiga hari yang lalu.

Banyak para mahasiswa yang baru datang, mereka tadinya mungkin tidak mengetahui akan hal ini, tapi mahasiswa lain yang lebih dulu mengetahui kejelasan berita tersebut mulai memberitahukan kepada yang lain.

“ini? ... Ternyata yang namanya Michelle,” dia sekarang tidak tahu harus berbuat apa. “Dia hamil bahkan sebelum kuliahnya dimulai.”

"Michelle, Agatha"

Di telinganya, suara-suara mengintimidasi yang tak terhitung jumlahnya mengeroyok. Michelle hanya merasakan otaknya berdengung. Dia ingin melarikan diri. Namun, kekuatan tubuhnya seperti telah diambil dan dia tidak bisa bergerak sama sekali.

Berhasil berlari Beberapa langkah.

Beberapa saat kemudian, tubuh Michelle bersimbah peluh. Tepat ketika dia merasa bahwa dia akan pingsan di detik berikutnya, suara laki-laki datang dan memecah kerumunan: "Apa yang kalian lakukan di sini? Siapa diantara kalian yang bernama Michelle Agatha, ikut saya ke ruang kemahasiswaan!

"Ini dia!" Salah satu orang di kerumunan itu menunjuk padanya.

Laki-laki dari perkumpulan mahasiswa berjalan mendekati Michelle: “Apa kamu Michelle? Direktur perguruan tinggi sedang mencarimu. Ikutlah denganku!”

Michelle mengikuti laki-laki itu, dan begitu dia tiba di kantor. Direktur meletakkan laporan tes kehamilan di depannya.

"Michelle Agatha, Anda berusia 18 tahun. Sekolah kami memiliki standar yang tinggi untuk menerima siswa, tidak hanya memiliki kecerdasan yang sangat baik, tetapi juga standart moral ..."

Setelah pidato panjang, dia langsung membuat keputusan: "oleh karena itu, Michelle maaf sekali, kamu tidak bisa melanjutkan kulahmu disini."

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dewa Rama
mahal sekali selanjut nya ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status