ALTER EGO (Multiple Personality Syndrome)

ALTER EGO (Multiple Personality Syndrome)

Oleh:  Alana4444  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
13 Peringkat
20Bab
1.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Andai aku bisa meminta. Aku lebih memilih untuk tidak dilahirkan saja ke dunia ini!" Sepenggal kalimat di atas cukup mewakili hati dan fikiran seoran gadis cantik bernama Kiranna Addifa sebagai bentuk protes dirinya terhadap kehidupan. Kiranna seorang gadis berusia 21 tahun yang memiliki trauma masa lalu akibat kerap mendapat siksaan fisik dan psikis terutama dari sang ayah. Bahkan sang ayah yang tengah mabuk tega hendak menjamah Kiranna meskipun gagal karena diselamatkan adiknya yang bernama Tiana. Beruntung Kiranna memiliki seorang kekasih yang penyabar dan selalu membantu Kiranna untuk bisa mengendalikan emosinya. Dia adalah Shirojuddin Al-Abas. Seorang pemuda jenius yang memiliki basic ilmu agama yang sangat baik. Kepribadian ganda yang diidap Kiranna akan muncul ketika dirinya tertekan, sedih atau terkejut. Namun mereka harus terpisah karena Shiroj mendapat beasiswa kuliah ke timur tengah. Bagaimana perjalanan Kiranna selama dia berpisah dari sang kekasih? Mampukah Kiranna mengendalikan ALTER EGO-nya? Akankah Kiranna bisa bersatu dengan Shiroj ketika Shiroj kembali ke tanah air? Ikuti kisahnya hanya di ALTER EGO (Multyple Personality Syndrome) by Alana_4444

Lihat lebih banyak
ALTER EGO (Multiple Personality Syndrome) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Gabriella Tan
baru baca dah kena mental ...... btw semangat thor. tulisannya bagus bgt
2021-11-14 18:20:34
0
user avatar
EnKa Jasmine
Ada masalah apa sih si bpk, sampe gitu?
2021-11-14 16:13:27
1
user avatar
ElleAine
Kirana aku padamu😍
2021-06-11 18:26:59
1
user avatar
ICETEA
Wahhh hampir sama nih kaya salah satu penyakit di novel aku. Lanjut terus thorrr jgn kasi kendorrrrrr
2021-06-10 17:15:25
1
user avatar
Key Nara
Alurnya mengalir dengan cantikk. Sukaaa, semangat lanjut thor
2021-06-09 20:48:01
1
user avatar
MissDey
Hm, buat penasaran 🙄 semangat nulisnya kak
2021-06-09 09:53:38
1
user avatar
Antariksa Samuel Geofano
Apa-apaan ini kok nagih? Mau baca lagi dan lagi. Buruan update Thor semangat!
2021-06-08 18:06:08
1
user avatar
Velia marhamah
Semangat kak!! Salam dari author too beautiful for the alpha💕💕💕
2021-06-08 15:45:08
1
user avatar
Arizumi
Mangats untuk kirana.. juga Authornya..😍
2021-06-08 14:17:07
1
user avatar
corn leaf
Bikin penasaran, kenapa ayahnya seperti benci sama Kirana. Ide cerita menarik menurur aku. Semangat nulisnya, ya.
2021-06-07 15:48:05
2
user avatar
Putri Oktaviani
Bukan main, ide ceritanya sangat menarik ditambah diksi yg ringan. Semangattt lanjut up thorrrr 🥰🥰🥰
2021-06-07 11:46:21
1
user avatar
Cahaya Alfatih
Semangat Kiranna.... Diksinya bagus, blurbnya bikin penasaran. Smgt ya thor🤩
2021-06-07 04:42:57
1
user avatar
DRoss
Pak Ridwan galak euy
2021-06-06 21:50:22
1
20 Bab
Prolog
"cepet bangun pemalas. Adzan subuh sudah berkumandang tapi kamu masih saja tidur!" ucap Pak Ridwan sang ayah sambil memukulkan tiga buah lidi ke kaki Kiranna kecil.   Kirana yang masih dalam keadaan kantuk berat segera membuka matanya. Padahal semalam dirinya memijat tubuh ayahnya yang baru pulang kerja hingga ayahnya terlelap.   "Iya maaf, pak. Kiranna bangun telat. Semalam 'kan habis mijitin ayah," ujar Kiranna kecil dengan penuh ketakutan.   "Berani menjawab ya kamu!" bentak Pak Ridwan.   "Ampun, Ayah!"   Teriakan Kiranna kecil sama sekali tidak menggugah hati Ridwan. Dia terus memukuli Kiranna dengan tiga buah sapu lidi.   Bu Rahma yang mendengar teriakan Kiranna segera berlari ke kamar Kiranna.   "Makin hari makin gila aja kamu, Yah. Kiranna itu anak kandungmu. Kenapa selalu menyiksanya seperti ini?" hardik Rahma pada suaminya.
Baca selengkapnya
Mencintai dalam do'a
Kriiinkk ...Suara bel tanda masuk sekolah sudah terdengar. Namun Kiranna tetap diam dalam duduknya di belakang gedung sekolah. Matanya terpejam, dahinya berkerut dan hatinya bergejolak. Masih terasa perih di pipinya ketika sebuah tangan mendarat telak di pipi kirana. Sebuah tamparan keras yang dilayangkan sang Ayah kepadanya.Fikirannya masih melayang ke kejadian satu jam yang lalu saat Kiranna akan berangkat ke sekolah. Sang Ayah yang baru bangun tidur meminta Kiranna membuatkannya kopi. Karena terburu buru, Kiranna lupa dengan takaran gula untuk kopi yang biasa di minum Pak Ridwan."Dasar anak enggak berguna. Bikin kopi saja sampe kemanisan begini. Dasar anak bodoh!" ujar Pak Ridwan sambil melayangkan tamparan keras ke wajah Kiranna."Pak, kenapa harus ditampar sih cuma gara-gara kopi? Anak udah mau berangkat ke sekolah malah disuruh-suruh sih. Aku 'kan tanggung lagi dandan dulu karena mau kerja. Nanti juga aku bikinin kopinya," uc
Baca selengkapnya
Tidak Bisa Kuliah
Bab. 3 tidak bisa kuliah "Kenapa saya di sini Bu?" tanya Kiranna pada seorang wanita yang memakai jas putih yang merupakan petugas kesehatan di SMU tempat Kiranna bersekolah. "Tadi kamu tiba-tiba pingsan. Untung ada temen Kamu yang lihat. Jadi Pak Usman dan beberapa guru membantu membawa kamu ke sini," jawab perawat itu sambil tersenyum. "Sekarang apa yang kamu rasakan?" Dahi Kiranna sedikit berkerut, mengingat-ingat kenapa dirinya bisa pingsan. Ingatan terakhirnya, dia baru sampai di depan pintu gerbang sekolah sambil menangis. Tiba-tiba sekarang dirinya ada di ruangUKS. Kiranna berfikir kalau dia pingsan di depan gerbang sekolahnya. "Enggak ada, Bu. Sepertinya saya baik-baik saja," jawab Kiranna.&nb
Baca selengkapnya
Hampir Terenggut
Satu bulan sudah berlalu sejak hari kelulusan. Berarti Kiranna sudah satu tahun lebih berpisah dengan Shiroj.Siang itu, Kiranna tampak sedang melangkah kaki dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Dengan berbekal CV lamaran di tangan. Dia berharap ada perusahaan yang bersedia menerimanya bekerja meskipun dirinya hanya lulusan SMA.Ini adalah hari ke empat Kiranna mencari pekerjaan di Kota tempat kelahirannya dan mencari ilmu di sekolah sampai lulus. Kota di mana dia menjalin kedekatan dengan pria bernama Sirojuddin Al Abbas, meskipun setelah tujuh bulan ini dia tidak pernah lagi mengetahui kabar sang Pangeran hatinya.Peluh bercucuran di dahinya.
Baca selengkapnya
Munculnya Kepribadian Gandanya yang Lain.
Sepuluh menit sebelumnya. "Jam segini baru pulang sekolah, Tiana?" tanya Bu Tita. Tetangga di lingkungan tempat Tiana dan keluarganya tinggal. "Iya nih, Bu. Kebetulan setelah beres jam sekola, aku langsung ikutan ekskul basket," jawab Tiana. "Enggak kerasa ya, sekarang kamu sudah pake seragam putih abu. Dulu kakak kamu yang pake putih abu, sekarang adiknya. Masuk SMA yang sama juga sama kakak kamu?"  tanya Ibu itu lagi. "Enggak, Bu. Nilai ujianku enggak cukup buat masuk ke situ. Aku masuk SMU Negri yang bukan favorite, Bu," jawab Tiana. "Ya udah enggak apa-apa, Tiana. Mau SMA favorite mau SMA bukan favorite, keduanya sama saja kok. Yang penting belajar
Baca selengkapnya
Tidak sadar
Suara adzan subuh berkumandang keras bersahutan. Dinginnya udara pagi buta itu membuat siapa saja yang merasakannya akan sangat enggan untuk melepaskan selimut tebalnya. Udara dingin itu terasa menusuk-nusuk sampai ke tulang. Tampak sesosok tubuh tengah tergeletak di teras rumah tak berpenghuni. Bola matanya mulai bergerak. Bulu matanya yang lentik pun ikut bergerak seiring dengan pergerakan kedua bola matanya.  Perlahan namun pasti, mata itu terbuka. Tatapannya sendu. Dia melihat sekitarnya, hanya gelap dan dingin. Dia meraba-raba apa saja yang bisa dirabanya. "Rumput lagi?" tanya sosok itu pada dirinya sendiri. Sudah kesekian kalinya sosok itu menemukan dirinya sendiri di sebuah tempat yg sama. Dinginnya udara pagi itu membuat kedua tangannya bert
Baca selengkapnya
Jovan
"Kakak yakin dengan keputusan kakak? Aku gimana, Kak? Aku takut sendirian di rumah," tiana bertanya tapi juga merajuk.   "Harusnya 'kan bagus Tiana. Kakak jadi enggak nyusahin Ibu terus. Sudah saatnya kakak bantu Ibu. Nanti Kakak juga bisa nambahin uang sakumu juga 'kan," ujar Kiranna membujuk adiknya.   "Tapi Tiana sendirian di rumah. Tiana takut, Kak,"   "Kan ada Ibu sama …," Kiranna tiba-tiba merasa tidak suka memanggil laki-laki bernama Ridwan itu dengan sebutan Ayah.   Bu Rahma yang sedari tadi diam sambil mendengar percakapan kedua putrinya itu pun akhirnya ikut Bicara.   "Kamu tuh harusnya senang kakakmu punya pekerjaan dan penghasilan sendiri. Udah
Baca selengkapnya
Rencana Kania
Jovan masih duduk termangu di dalam kamarnya. Tangan kanannya memainkan dan membolak balikan sebuah ponsel. Ya, itu ponsel milik Kiranna. Ponsel yang dulu ketika masih mengenyam pendidikan SMA telah diambil dari dalam tas biru langit sekitar satu tahun lebih yang lalu.   Jovan teringat reaksi Kiranna saat menggeledah tas sekolahnya waktu itu. Wajah Kirana terlihat sangat sedih dan kecewa. Sebenarnya Jovan merasa bersalah saat itu, namun tak membuatnya mengembalikan ponsel itu pada Kirana.   Tindakannya memang sangat jahat sekali. Demi keinginannya untuk memiliki dan menjadikan Kirana sebagai kekasihnya. Dia rela menggunakan cara-cara tidak terpuji. Karena hanya ponsel itulah yang jadi media penghubung antara Kiranna dengan laki-laki yang bernama Shirojuddin Al-abbas itu. Tebakannya benar. Kiranna memang benar-benar langsung dengan laki-laki bernama Shiroj waktu itu. Itu artinya rencana Jovan
Baca selengkapnya
Rencana Kania Terwujud (KONTEN DEWASA)
Keringat dingin menetes di dahi Jovan. Perasaannya seketika gelisah. Sesuatu di balik tiba-tiba celananya menegang.   'Torpedoku kenapa bangun gini ya? Nonton blue film juga gak. Apa karena lihat Kania pake nightgown gitu ya? Masa iya mesti ngacir dulu ke kamar mandi. Iya kalau sebentar langsung tuntas. Kalau lama? Yang ada si Kania nanti malah curiga," Jovan berujar dalam hatinya.   Kania yang tau dengan reaksi Jovan hanya bisa tersenyum tipis nyaris tak terlihat. Sebenarnya Kania telah mencampurkan obat perangsang dosis tinggi dalam minuman es jeruk yang diminum Jovan. Kania sendiri ikut meminumnya agar gairahnya nanti bisa meledak bersama Jovan.   Kania senyum-senyum sendiri membayangkan sebentar lagi dia akan terbang ke langit ke tujuh bersama laki-laki yang selama ini di cintainya. Kania yakin kalau
Baca selengkapnya
Sekelumit Hubungan Kania dan Bram
Kania terbangun dari tidur nya. Setelah pergumulan penuh hasrat itu, dia langsung tertidur dengan lelap.   Ingatan terakhirnya adalah ketika pelepasan terakhirnya bersama Jovan. Laki-laki yang dicintai sejak masih duduk di bangku kelas satu SMU. Belum juga penyatuan mereka terlepas, Kania sudah langsung masuk ke alam mimpi. Berharap dalam mimpi sekalipun dia mengulang lagi pergumulan indah itu dengan Jovan.   Kania benar-benar kecewa mendapati Jovan yang sudah tidak ada di apartementnya. Padahal rencananya dia akan menggoda Jovan lagi untuk melakukannya kembali. Meskipun pemula,Jovan benar-benar hebat. Dia ternyata mampu membuat Kania melayang. Meskipun tingkat kepuasannya masih di bawah Bram.   Pelepasan demi pelepasan yang didapatnya terus terbayang di benak Kania. Matanya melirik ke arah jam yang menempel di dinding kamarnya. Jam itu men
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status