All Chapters of My Supermodel Husband : Chapter 51 - Chapter 60
60 Chapters
Bab 51 Berpikir Yang Tidak-Tidak
Gala dan Luis datang pagi-pagi sekali ke Rumah sakit. Dia berniat ke Rumah sakit terlebih dahulu sebelum ke kantor. Dia ingin memastikan Flo dalam keadaan baik-baik saja. Karena yakin Kafa pasti sedang tidur, Gala pun membuka pintu tanpa permisi. Namun, alangkah terkejutnya Gala dan Luis ketika melihat Kafa tidur di atas ranjang pasien. Walaupun ranjang kamar VVIP besar, tetapi tidak seharusnya dia tidur di sana.Dengan segera Gala menghampiri Kafa dan Flo. Dia segera membangunkan Kafa. Menggoyangkan tubuh Kafa. Sayangnya, Kafa hanya melenguh saja. Dia justru mengeratkan pelukannya pada sang istri. “Fa.” Akhirnya Gala memilih untuk memanggil temannya itu. Dari pada menunggu sang teman yang tak kunjung bangun itu.Sayangnya, tetap saja Kafa tidak bergeming. Dia semakin nyaman di dalam pelukan sang istri. Berbeda dengan Kafa, Flo langsung mendengar ketika nama suaminya dipanggil. Dia segera membuka matanya. Alangkah terkejutnya ketika melihat Gala di depannya. “Kakak.” Satu kata yang
Read more
Bab 52 Memotret
Navio datang ke kantor K Management sesuai dengan janjinya kemarin dengan Kafa. Saat sampai di K Management, dia memfoto aktivitas yang terjadi di K Management. Kantor yang estetik dan begitu nyaman membuatnya tertarik untuk mengabadikannya. Navio membidik setiap sudut, lalu lalang orang, dan apa saja yang dilihatnya. Saat kameranya berusaha terus membidik objek, ada yang membuatnya tertarik. Apalagi jika bukan coffee shop yang berada di area kantor. Beberapa karyawan dan model tampak sedang menikmati kopi. Tentu saja itu membuat Navio begitu tertarik sekali. Karena budaya minum kopi setiap negara berbeda-beda. Luis yang sedang menikmati kopinya merasa ada yang sedang memfoto dirinya. Tentu saja hal itu membuatnya tidak terima. Tidak ada yang boleh memfoto dirinya sembarangan. Dengan segera dia berdiri. Menghampiri pria tersebut. “Apa kamu sedang memotret aku?” tanya Luis kesal. Navio menurunkan kameranya. Memperlihatkan wajahnya yang sedari tadi tertutup ol
Read more
Bab 53 Menciptakam Devika Baru
Dokter baru saja memeriksa Flo. Keadaan Flo yang sudah membaik membuat dokter mengizinkan Flo untuk segera pulang. Flo merasa beruntung karena dia memang sudah bosan di Rumah sakit. Aroma Rumah sakit membuatnya sedikit mual. Kafa segera merapikan semua barang-barang Flo. Bersiap untuk pulang. Tadi dia sudah mengirim pesan pada Gala, untuk segera datang ke Rumah sakit. Karena dia tidak membawa mobil. Saat sedang sibuk merapikan barang-barang Flo, suara pintu terdengar. Saat menoleh ke arah pintu, dia melihat ada Luis di balik pintu. Luis tidak sendiri. Dia bersama Navio. “Navio, kamu juga ikut ke sini.” Kafa yang melihat Navio ikut dengan Luis segera menghentikan kegiatannya merapikan. “Iya, aku ingin melihat istri seorang Kafaeel Syailendra.” Navio tersenyum. Dia sedikit memiringkan kepalanya. Melihat ke arah Flo yang masih berbaring di ranjang. “Hai.” Dia melambaikan tangan pada Flo. Flo merasa takut ketika melihat orang asing menyapanya. Bayangan Dari
Read more
Bab 54 Semua Rasa
Kafa meminta Flo untuk beristirahat. Dia tidak mau sang istri kelelahan. Apalagi dia baru saja keluar dari Rumah sakit. “Aku sudah banyak tidur di Rumah sakit.” Flo melayangkan protes. “Lalu sekarang kamu mau apa selain istirahat?” Kafa menarik selimut untuk menutupi tubuh Flo. Flo hanya menekuk bibirnya. Memang benar yang dikatakan suaminya. Memang tak ada yang bisa dia kerjakan. Kafa yang melihat bibir Flo langsung memberikan kecupan di bibir tersenyum. Dia begitu gemas sekali ketika sang istri menekuk bibirnya. Namun, kecupan itu berlanjut dengan sesapan manis. Tak tahan dengan hanya sekali kecup. Flo yang tak siap pun terengah-engah ketika tak ada oksigen yang masuk ke dalam paru-parunya. Hingga akhirnya Kafa melepaskan ciuman itu. “Kamu mau membunuh aku?” Flo mengambil napas sebanyak mungkin. Suaminya benar-benar tanpa aba-aba sama sekali. Membuatnya tak siap. “Astaga, Sayang, segitunya. Tentu s
Read more
Bab 55 Kamu Di Sini?
Gala mendengus kesal ketika mendapatkan kabar jika tak ada yang menemukan Greta di mana. Dia merasa kesal sekali ketika kini dia berada dalam masalah yang begitu besar sekali. Kini dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Tepat saat itu juga suara ponsel Gala kembali berdering. Saat melihat layar ponselnya, dia melihat Kafa yang menghubunginya. Tak butuh waktu lama, dia segera mengangkat sambungan teleponnya. “Ada apa?” tanya Gala sesaat menempelkan ponsel ke telinganya. “Apa kamu sudah berangkat ke kantor?” Kafa di seberang sana langsung melempar pertanyaan itu. “Belum.” “Bagus. Aku ingin kamu membelikan bubur ayam terlebih dahulu. Karena Flo sedang menginginkannya.” Gala menautkan alisnya. Kenapa juga dia harus membeli. Padahal sudah ada kurir makanan. Namun, demi sang adik tercinta, tentu saja dia tidak akan keberatan untuk melakukan hal itu. “Baiklah.” Gala pun setuju. Segera dia mematikan sam
Read more
Bab 56 Aroma Panggang
Flo mengayunkan langkahnya memasuki kantor K Management. Tadi dia bosan sekali di rumah. Karena itu dia memutuskan untuk ke kantor. Dia datang bersama Luis, karena kebetulan Luislah yang menjaga Flo selama di rumah. Flo dan Luis pun segera mendatangi ruangan Kafa. Menemui pria itu yang sedang bekerja. Di depan ruangan Kafa, Flo sudah disambut oleh sekretaris Flo. Sang sekretaris pun segera mempersilakan Flo untuk masuk. Bersama dengan Luis, Flo segera masuk ke ruangan Kafa. “Sayang.” Kafa cukup terkejut dengan kedatangan Flo. Tidak menyangka ternyata Flo datang ke kantor. “Kenapa ke sini?” Kafa yang sedang duduk manis di kursinya, segera menghampiri Flo. “Aku bosan di apartemen.” Flo menekuk bibirnya. “Kalau kamu bosan, kamu bisa minta Luis untuk menghiburmu.” Kafa memapah sang istri untuk duduk. “Kak Kafa pikir aku badut.” Luis yang mendengar ucapan Kafa pun melayangkan protesnya. Kafa hanya tersenyum saja keti
Read more
Bab 57 Kami Menunggumu
Musik terdengar mengiringi langkah kaki para model berjalan di atas catwalk. Satu per satu model K Management memamerkan koleksi dari para desainer ternama. Saat tiba giliran Kafa yang berjalan di atas catwalk banyak orang yang langsung mengabdikan momen itu. Kafa sudah lama tidak berada di atas catwalk memang selalu menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi kali ini dia membawa rancangan desainer terkenal. Pesona Kafa memang tidak pernah luntur. Calon papa itu tetap memesona di mata mereka yang melihatnya. Mungkin lebih tepatnya pesona Kafa semakin terpancar setelah menikah. Para wartawan pun tak melepaskan kesempatan itu. Mereka membidik foto Kafa dan akan memasangnya di majalah fashion mereka. Mereka yakin penjualan dari majalah yang menampilkan wajah Kafa, pastinya akan sangat besar. Karena itu, mereka tidak mau melepaskan kesempatan tersebut. Flo yang duduk di barisan tamu undangan hanya tersenyum ketika melihat Kafa. Dia masih tidak menyangka j
Read more
Bab 58 Ke Paris
Gala menyiapkan kepergian Greta untuk ke luar negeri. Dokumen-dokumen sudah disiapkan oleh Gala. Jadi tahun ini K Management bekerja sama dengan Elite Management di Paris-tempat di mana Kafa dulu bernaung. Dari K Management akan mengirim modelnya untuk belajar di sana. Untuk bisa masuk ke permodalan internasional. Kafa sengaja mengirim Greta untuk keluar negeri belajar modelling. Kafa yang melihat potensi Greta merasa itu perlu dikembangkan. Hal itu tentu saja membuat Kafa memutuskan untuk mengirim Greta keluar negeri. “Apa semua sudah siap?” Kafa menatap temannya itu saat temannya datang ke ruangannya untuk meminta tanda tangan. “Sudah, nanti malam mereka semua akan berangkat ke Paris.” Gala sudah menyiapkan dengan baik. “Bagus. Pastikan juga orang kita di sana menjaga mereka semua.” Kafa tetap tidak mau sampai model-modelnya kesulitan saat di sana.“Aku sudah pastikan itu.” Gala mengangguk pasti. Suara ketukan pintu terdengar. Kafa
Read more
Bab 59 Kebahagiaan
“Tahan-tahan.” Navio meminta Flo dan Kafa yang sedang berpose di depan kamera untuk tetap menahan posenya itu. Kafa dan Flo masih dalam posisinya. Kafa yang mencium perut Flo yang sudah semakin membesar pun mempertahankan posisinya. Sudah sembilan bulan kehamilan berlangsung. Selama sembilan bulan ini tak banyak kendala yang terjadi. Flo semakin bersemangat berpose di depan kamera. Selama kehamilan ini Flo justru mendapatkan tawaran untuk pemotretan ibu hamil. Beberapa produk pakaian ibu hamil mengontraknya untuk menjadi model untuk produk mereka. Flo seolah mendapatkan keasyikan tersendiri dalam pekerjaan itu, dia bisa berpose, tanpa membatasi dirinya sama sekali. Kafa yang melihat sang istri begitu senang menjalani pemotretan, akhirnya mengizinkan Flo untuk melakukannya. Baru memasuki usia sembilan bulan ini Kafa mulai membatasi pekerjaan Flo. Hari ini mereka hanya melakukan pemotretan untuk kehamilan Flo. Foto yang diabadikan untuk
Read more
Bab 60 Penerus Supermodel
“Kai ....” Kafa memanggil anaknya. Tangannya melambai-lambai pada bayi yang kini berusia lima bulan itu.“Sayang ....” Flo memanggil anaknya. Tangannya bertepuk-tepuk berusaha untuk memanggil anaknya agar menghadap ke arahnya. Selain dua orang tuanya ada Gala dan Luis yang memakai topi kelinci yang ketika ditarik telinganya akan naik ke atas. “Baby Kai.” Gala dan Luis memanggil bayi gembul anak dari Kafa dan Flo itu. Mereka berempat heboh sekali membuat Kai tertawa di depan kamera. K managemen disibukkan dengan kedatangan Baby Kai setiap bulan. Kafa dan Flo selalu memotret anak mereka dari bulan ke bulan. Foto-foto itu akan jadi kenang-kenangan untuk mereka kelak. Sebenarnya banyak sekali tawaran yang datang. Brand-brand bayi ingin sekali menjadikan Baby Kai sebagai model mereka. Namun, Flo tidak mengizinkan. Sekali pun tidak menerima tawaran model bayi, brand-brand terkenal tetap mengirim barang-barang mereka. Flo aka
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status