Lahat ng Kabanata ng My Supermodel Husband : Kabanata 21 - Kabanata 30
60 Kabanata
Bab 21 Mulai Tak Terkendali
Flo mengikuti Gala untuk menemui manager yang akan menanganinya. Flo yang melihat Dinda tersenyum. Dia pernah bertemu dengan Dinda saat mengantarkan berkas kala itu. Di mana terjadi sebelum kejadian foto yang beredar.“Din, ini model baru itu, istri dari Pak Kafa.” Gala memberitahu Dinda.“Hai, kita bertemu lagi.” Dinda menyapa Flo.“Iya, Bu.” “Panggil saja Dinda.” Dinda pastinya tidak enak mengingat yang menjadi modelnya adalah istri pemilik tempatnya bekerja. Flo hanya mengangguk.“Baiklah, Flo. Kamu bisa mulai bekerja, Dinda akan mengarahkanmu.” Gala menatap Flo. Kemudian pergi setelah mendapat anggukan dari Flo.Dinda yang melihat Flo tersenyum. Memintanya untuk duduk di sofa ruangannya. Tampak Flo begitu canggung.“Aku senang kamu bergabung di sini. Sejak awal aku melihatmu aku sudah tahu kamu cocok jadi model.” Wanita yang usianya tiga puluh lima tahun itu. Sejak awal dia melihat wajah Flo begitu menjual. Sehingga dia b
Magbasa pa
Bab 22 Teman Model
Flo dan Kafa menarik lembut tangan Kafa. Mengajaknya keluar dari ruangannya. Namun, sebelum mereka pergi Kafa mengajak Flo untuk melihat persiapan model yang akan tampil di fashion week lusa.Saat memasuki ruangan, Flo melihat jelas jika model-model itu sangat profesional berlenggak-lenggok. Mereka model yang sedang mempersiapkan diri itu adalah model profesional di K Management. Bentuk tubuh mereka sangat memenuhi standar model.Sejenak Flo merasa rendah diri. Mungkin berlenggak-lenggok seperti itu tidak akan pernah dilakukannya. Karena dirinya tidak memenuhi standar model.Kafa menanyakan jadwalnya, akan di urutan berapa dirinya keluar dari stage. Setelah mendapatkan info jika dia segera mengajak Flo untuk pergi. Melanjutkan niat untuk makan siang bersama.Kafa mengajak Flo makan di restoran yang berada di kantor. Restoran itu adalah ide Kafa, agar memudahkan para model makan sesuai dengan kebutuhannya.Flo yang pertama kali masuk ke restoran merasa heran.
Magbasa pa
Bab 23 Menikmati Ciuman
Beberapa brand lokal dan internasional sudah membuka stand di acara fashion week. Semua menunjukkan koleksi mereka di tahun ini. Para pengunjung yang datang pun melihat-lihat koleksi keluaran terbaru yang hanya dikeluarkan di momen fashion week. Tak melepaskan kesempatan untuk mendapatkan koleksi limited edition.Di saat suasana di depan begitu ramai dengan pengunjung, di belakang stage para model bersiap untuk tampil di acara fashion show. Beberapa brand yang sudah memakai model-model dari K Management mulai menyiapkan persiapan penampilan mereka. Semua model di K Management hampir mendominasi acara. Membawakan koleksi brand-brand lokal mau pun internasional.Flo yang ikut Kafa ke acara melihat para model bersiap. Hiruk pikuk di belakang stage begitu membuat Flo baru tahu jika inilah yang terjadi di belakang panggung. Biasanya, dia hanya melihat hasil. Yaitu para model yang berjalan di catwalk dengan koleksi-koleksi yang mereka bawakan.Kafa juga langsung bersiap.
Magbasa pa
Bab 24 Club Malam
Flo dan Kafa sampai di klub. Dentuman musik yang begitu keras membuat Flo langsung menutup telinganya dengan tangan ketika masuk. Dia amat terkejut dengan suara yang begitu keras itu. Saat telinganya sudah mulai beradaptasi, dia menjauhkan tangannya dari telinga. Suara DJ yang me-remix lagu mulai terdengar nyaring ketika telinganya mulai beradaptasi. Ruangan yang remang dan hanya disinari oleh lampu disko membuat Flo langsung menarik lengan Kafa. Memegangnya karena begitu ketakutan. Kafa yang melihat istrinya ketakutan langsung memegangi tangan Flo yang berada di lengannya. Mencoba menenangkannya. “Kalian sudah datang.” Daris yang melihat Kafa dan Flo langsung menyambut mereka. “Aku pikir kamu tidak akan datang,” goda Daris pada Kafa seraya melayangkan tos. “Tentu saja aku akan datang.” Kafa tersenyum. “Hai, Flo, senang melihatmu di sini.” Daris tersenyum menggoda Flo. “Jangan menggodanya. Apa kamu mau dipecat dari K Manage
Magbasa pa
Bab 25 Melebihi Batasan
Air mata Flo mengalir di sudut matanya. Isak tangis lirik mulai terdengar begitu memilukan. Kafa yang melihat hal itu begitu panik. “Jangan tinggalkan aku sendiri.” Flo mulai sesenggukan. “Hai, aku tidak akan meninggalkanmu.” Kafa yang panik, berusaha menangkan Flo. Berangsur naik ke atas tempat tidur. Membawa Flo ke dalam pelukannya. “Aku tidak punya siapa-siapa lagi.” Mata Flo masih terpejam, tetap mulutnya terus berucap. Kafa miris. Dia punya segalanya. Orang tua, teman, dan harta. Tak pernah merasa kekurangan sama sekali. Namun, istrinya tak punya apa-apa dan siapa-siapa. Hal itu membuat hatinya merasa sakit. Aku akan memberikan apa yang aku miliki padamu. Kafa mengeratkan pelukannya. Baginya, miliknya adalah milik Flo juga. Tak akan membiarkan istrinya itu merasa sendiri. Dia terus membelai lembut rambut Flo. Menenangkan istrinya yang terus menangis. Biasanya Kafa tidak pernah selemah ini. Dulu saat sang mantan menan
Magbasa pa
Bab 26 Vacum Cleaner
Kafa yang keluar dari kamarnya, menuju ke dapur untuk mengambil minum. Istrinya yang mengeluhkan pusing, membuatnya mengambil obat penghilang rasa nyeri. Agar dapat membuat istrinya itu lebih baik. “Minumlah,” ucap Kafa seraya memberikan minum dan obat pada Flo. Flo berangsur bangun. Menyandarkan kepalanya ke headboard tempat tidur. Tangannya tak lupa bergerak menarik selimut menutupi tubuhnya yang hanya memakai pakaian dalam saja. “Kenapa harus ditutupi? Aku sudah melihat dan memegangnya.” Kafa dengan tidak sopannya mengatakan akan hal itu. Kalimat vulgar dari Kafa membuat pipi Flo menghangat. Dia sudah yakin, jika warna mereka pasti sudah menyembul di pipinya. Kafa yang melihat Flo malu benar-benar gemas. “Sudah cepat minum obatmu. Aku gemas sekali melihatmu.” Flo meminum obatnya setelah mendapatkan perintah. Dia berharap kepalanya lebih baik setelah minum obat. Sungguh, ini adalah pertama kalinya terjadi di dalam hidupny
Magbasa pa
Bab 27 Makanan Enak
Pagi ini ada proyek baru untuk Flo. Dia akan menjadi brand tas yang akan dipilih oleh pihak agensi. Flo begitu bersemangat melakukan pemotretan pertamanya di K Management. Dia tidak mau mengecewakan. Sekali pun dirinya ada di sini karena Kafa, tetapi paling tidak dia bisa membuktikan jika semua dirinya profesional. Pagi-pagi dia sudah datang ke kantor, walaupun pemotretan akan di adakan di jam sembilan. Karena tidak mau sampai terlambat, dia berangkat bersama Kafa. Memilih menunggu di ruangan Kafa. Saat menunggu jantungnya begitu berdebar. Takut sekali karena ini pertama kalinya menjadi model brand ternama. “Dengar, kamu adalah wanita paling cantik saat di depan kamera. Fokuslah pada apa yang kamu kerjakan. Jangan pedulikan yang lain.” Sebelum Flo pergi, Kafa memberikan semangat. Tangannya menangkup wajah Flo. Meyakinkan istrinya itu. Flo mengangguk. Dia mengerti dengan apa yang dikatakan oleh suaminya. “Bagus.” Satu kecupan mendarat sem
Magbasa pa
Bab 28 Olahraga
Makanan yang masuk jelas-jelas begitu banyak hal itu membuat Flo yang kekenyangan pun merasa jika tubuhnya berat sekali. Di mobil matanya sudah hampir saja terpejam. Mungkin begitulah cara kerja tubuh. Saat tubuh bekerja ekstra untuk mencerna makanan, hal itu menyebabkan mengantuk. “Jangan coba-coba untuk tidur!” Kafa menoleh sejenak pada Flo. Memperingatkan penuh Flo agar tidak tidur setelah makan banyak. Itu akan membuat tumpukan lemak bersarang di tubuh istrinya. “Astaga, kamu mengagetkanku saja.” Flo nyaris saja terpejam ketika suara Kafa itu terdengar. “Bagus kalau kamu kaget, jadi paling tidak kamu langsung melek.” Kafa tersenyum tipis. Merasa senang karena dapat membuat istrinya tidak mengantuk lagi. Benar yang dikatakan Kafa. Flo memang sudah tidak mengantuk lagi karena terkejut dengan suara. Alhasil dia terjaga sampai di apartemen. Flo dan Kafa menuju apartemen. Sepanjang jalan Flo bertanya tentang olahraga apa yang
Magbasa pa
Bab 29 Cemburu
Flo keluar dari kamarnya sambil mengibaskan rambutnya yang basah. Tepat saat dia ingin ke dapur, dia melihat Gala yang duduk manis di ruang tamu. Pria itu tampak menikmati minuman dingin yang berada di atas meja. “Hai, Flo.” Gala melambaikan tangannya. Dia memerhatikan rambut basah Flo. Padahal kata temannya tadi mereka tidak melakukan apa-apa, tetapi melihat rambut basah Flo, Gala ragu dengan apa yang dikatakan oleh Kafa. “Hai, kamu di sini?” tanyanya. “Iya, aku di sini karena Kafa lupa jika sore ini dia ada pemotretan.” Gala menjelaskan sambil meraih soda ingin yang ditaruhnya dia atas meja. “Kafa ada pemotretan?” tanya Flo memastikan. Dia belum pernah sama sekali melihat pemotretan yang dilakukan oleh Kafa. Flo merasa begitu penasaran karena ingin melihat Kafa yang melakukan pemotretan. “Dengan siapa?” tanyanya ingin tahu. “Untuk apa kamu tahu dengan siapa?” Tiba-tiba suara Kafa terdengar. Flo menoleh ke arah
Magbasa pa
Bab 30 Bukan Urusanmu
“Pemotretan denganmu adalah hal yang paling aku suka.” Daris senang sekali jika pemotretan dengan Kafa. Dia tidak perlu memberikan aba-aba dan tidak perlu banyak protes. Kafa bisa dengan sempurna melakukan pose. Terkadang model yang bersamanya akan mengikuti Kafa dan dengan mudah semua tercipta dengan sempurna. “Tapi, kamu ingat, ini terakhir aku melakukan pemotretan seperti ini. Jangan beri aku ide semacam ini lagi.” Kafa tadi sempat terkejut ketika datang dan melihat setting foto adalah adegan ranjang. Karena ini sudah ditandatangani, jelas dia sudah tidak bisa menghindar. Untung saja tadi istrinya tidak ikut, jika ikut, habislah Kafa. “Iya, next aku akan buat setting bunga-bunga saja untukmu.” Daris tersenyum lebar. “Sial!” Kafa melempar baju pada Daris. Kemudian bersiap untuk pulang. Daris hanya tertawa melihat aksi Kafa.Kafa terus melajukan langkahnya. Dia ingin segera bertemu dengan istrinya. Langkah Kafa dipercepat.
Magbasa pa
PREV
123456
DMCA.com Protection Status