All Chapters of Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3: Chapter 31 - Chapter 40
188 Chapters
S3: 'Tsunami'
"Tidak, Aina! Kita harus dan akan pergi jauh-jauh bersama apapun yang terjadi!" Kai dengan berani mendatangi pemuda-pemuda berkulit gelap dan bertubuh tegap yang bersenjata itu, seolah-olah ia yakin bahwa mereka takkan berani melawannya.Mereka bersiaga dan pasang kuda-kuda dengan posisi siap serang. Kai merasa pasrah sekaligus tegar, tak ingin mengalah di bawah ancaman nyata yang bisa sewaktu-waktu mengakhiri hidupnya. Ia merasa inilah pertaruhan nyawa yang harus ia menangkan lagi. Dulu ia pernah dilawan oleh sesuatu yang seperti ini, namun ia menang! Kali ini, bagaiman? Ia takkan pernah tahu jika ia tak melakukannya!Aina ingin mendekat untuk menghalangi, namun dua orang di sampingnya tetiba mencekal kedua lengan rampingnya."Lepaskan aku! Aku tak ingin disentuh oleh kalian! Aku milik Kai!" serunya berusaha menepiskan genggaman tangan kasar orang-orang sukunya sendiri yang tak ia kenal itu.Namun kedua pria kasar yang mencekalnya tersenyum gembira dan s
Read more
S3: Kenangan
Semua orang-orang dari suku Aina itu tak berani lagi semilimeterpun mendekat kepada Aina dan Kai. Seperti dilanda gelombang ketakutan yang amat sangat, mereka mundur, menjauh sambil mencetuskan ancaman-ancaman yang disertai sumpah serapah dalam bahasa daerah yang tak Kai pahami.Kini mereka harus segera angkat kaki dan melempar sauh dari pulau itu karena sekarang Kamau'le dan semua orang-orangnya tak hanya mengeluarkan badik. Ternyata mereka memiliki senjata lain, busur-busur kayu dan anak panah yang telah dipersiapkan sebelumnya."Kai, awas, anak-anak panah sukuku selalu diolesi racun yang sangat kuat. Kita belum tahu kejadian tadi sebenarnya adalah keberuntungan belaka ataukah memang semacam kekuatan magis yang kau miliki. Sebaiknya kita segera naiki perahu kita dan berlayar jauh-jauh dari sini," bisik Aina sambil menggamit lengan Kai."Baiklah, itu memang hal terbaik yang harus kita lakukan secepatnya! Mari, Aina!"Di bawah ancaman busur-busur yang tel
Read more
S3 : Our Little Island (18+)
POV Aina:"Kai, mungkin kedengarannya ini gila! Namun aku tak ingin kau hidup tanpa masa lalumu! Kau berhak dan wajib untuk mengetahuinya!"Susah payah aku berseru sambil berenang mengejar Kai saat kami berdua terjatuh ke permukaan laut tenang, namun Kai masih bersikeras untuk membuang cincin-cincin miliknya itu. Ia berenang cepat menghindariku, namun tak lama segera berbalik arah kembali ke perahu kecil kami."Aina, biarkanlah aku memilih untuk bersamamu, dan biarkanlah aku menghilangkan jejak-jejak ini sehingga tak seorangpun akan tahu siapa diriku sebenarnya!" Kai akhirnya berhasil mencapai perahu kami lagi dan segera naik ke atasnya.Aku menyusulnya, bersyukur kami tak sampai lama 'bermain kejar-kejaran dalam air' hingga melupakan perahu dan tujuan kami. Namun ia masih belum mau menyerahkan cincin-cincin itu ke dalam tanganku."Sudah kubuang, tadi kuhanyutkan ke dalam laut!" Kai berkelit saat aku memaksanya untuk membuka genggaman kedua tangann
Read more
S3: Perompak (18+)
Kai dan Aina entah berapa lama melakukan hal itu tanpa menyadari segala yang terjadi di sekitar mereka hingga tengah hari, tak peduli bila mereka berlayar tanpa arah, hingga angin laut membawa perahu mereka entah kemana.Mereka benar-benar lupa pada daratan, secara harfiah, hingga akhirnya mereka tersadar pada satu hal yang sungguh membuat mereka kembali pada kenyataan dan buru-buru menutup diri. Aina hanya berhasil menemukan sehelai kain yang dibalutkannya asal saja pada tubuhnya yang molek.Di lautan yang luas itu, tetiba mereka tak lagi hanya berdua saja! Sebuah kapal besar berlayar mendekati perahu mereka, hampir saja bertabrakan! Para penumpang di atasnya seolah-olah penasaran, mengapa kedua sosok yang berada di atas perahu kecil tampak begitu terkejut dan berusaha menutup diri secepatnya dengan semua yang ada."Hei, kalian berdua yang ada di sana! Tidakkah kalian menyadari bahwa bahkan di lautan tersepi sekalipun, sangat berbahaya untuk tidak mengendalikan
Read more
S3: "Ini Anda, Bukan?"
"Hentikan sekarang juga dan pergilah! Atau kalian semua akan menyesal!"Kegeraman Kai itu hanya awal dari malapetaka yang kemudian mengguncang seisi kapal perompak yang kelihatannya belum sadar bahwa hal buruk yang mereka coba perbuat hanya akan berbalik kepada mereka sendiri!Salah seorang Perompak yang berada di kapal itu terus mencoba untuk mendekati Aina sementara Kai mencoba menghalanginya dengan tangan hampa. Luka di lengannya masih meneteskan darah segar, sepertinya diam-diam 'memanggil' sesuatu untuk menolong mereka!Adapun Kai yang belum berbuat apa-apa, ternyata masih dilindungi oleh sebentuk kekuatan gaib yang lagi-lagi muncul seperti saat di pulau itu, saat berusaha melindungi diri dari orang-orang suku Aina yang tidak ramah dan mengusir mereka!Sesuatu dari laut kembali 'menunjukkan diri' dalam rupa yang tak kasatmata. Sebentuk kekuatan yang tak bisa dilihat siapapun, namun begitu kuat bagaikan seekor ikan besar, tetiba mengangkat tinggi-ting
Read more
S3: Menuju Kingfisher...
"Tapi, itu bukan, maksudku, belum tentu orang yang dicari, yang tercetak pada poster itu adalah diriku, aku hilang ingatan, aku sendiri tak yakin siapa diriku yang sebenarnya, dan kekuatan apa yang tadi dua kali muncul dariku..."Kai begitu ingin berpaling, begitu ingin mengelak, bila bisa, ia ingin kabur saja, namun rasanya tak ada gunanya nekat mencoba berbuat hal itu di kapal laut besar yang dijaga puluhan petugas patroli perbatasan Evermerika berseragam yang tegas-tegas dan kelihatan begitu disiplin ini!Apalagi Aina malah datang mendekat, masih dalam balutan selimutnya,  turut menatap poster yang sedang diperlihatkan sang petugas kepada Kai."Ya, ini memang dia, calon suamiku, Pak!" Ucap Aina dengan suara lantang, "Ternyata benar, ia seseorang yang sangat penting! Syukurlah, hari ini Anda telah menemukannya kembali!""Aina!" Kai ingin menahan kalimat pengakuan Aina itu, namun gadis itu berusaha keras menghindari tatapan mata biru pemuda yang sed
Read more
S2: Pada Sebuah Kapal (18+)
Sementara itu...."Sedang apa kau sendirian di dalam sana, Erato?""Oh, kau, Xander!" Erato alias Lara terkesiap. Buru-buru dikenakannya blusnya kembali dan dibukakannya pintu kabin, "Aku, ehhh, sedang kepanasan lalu membuka sedikit kancing pakaianku, tak ada apa-apa!""Keberatan jika aku masuk?"Keduanya sedang berlayar mengarungi lautan Evertika dengan kapal sewaan dari Kingfisher menuju Pulau Vagano. Sudah hampir sehari semalam mereka hanya bertiga bersama seorang pria nelayan yang tak peduli dan sangat jarang berbicara dengan 'pasangan' itu. Ia lebih sering berada sendirian di haluan, entah di dek atau ruang kemudi sambil memandang laut, terkadang sambil menyeruput secangkir kopi panas, terkadang hanya duduk terkantuk-kantuk. Intinya, ia selalu menjauh dari para penyewa kapalnya nyaris tak bicara sepatah katapun.Sedangkan Erato dan Xander lebih banyak berada di kabin kecil yang terletak dekat buritan, menghabiskan waktu hanya berdua saja. Kada
Read more
S2: Saatnya Berpisah?
"Ehm, permisi, Tuan dan Nona.."Sementara nelayan yang juga merupakan pemilik kapal yang mereka sewa itu membuka pintu, Xander dan Erato yang terkesiap buru-buru menutup tubuh polos mereka dengan apapun yang ada di dekat ranjang kabin."Ups, ehm, mohon maaf, aku mengerti. Urusan anak-anak muda. Kalian boleh lanjutkan, aku hanya ingin mengabari bahwa kita hampir berlabuh di Pulau Vagano. Oke, terima kasih." Pria itu berbalik dan pergi lagi, entah ia sempat menikmati pemandangan gratis yang disuguhkan tamu-tamunya atau tidak!Xander merutuk kesal karena hampir saja untuk kesekian kalinya ia 'berhasil', namun derit pintu itu membuat usahanya gagal total! Sedangkan Erato malah buru-buru menyambar semua pakaiannya dengan penuh semangat. "Ayo, kenakan pakaianmu, Xander! Sebaiknya kita segera bersiap-siap! Di tempat ini tentunya ada  entah satu atau dua saudara tiriku! Sudah tak sabar lagi untuk segera mengenal mereka lebih jauh dan berusaha untuk mengenal almarhu
Read more
S3: No More Kai, but Ocean...
"Apakah itu benar, Tuan Carl? Berarti, Kai... sudah berkeluarga? Tapi nama di cincin itu, Emily Stewart..." Aina masih belum mau mengatakan bahwa ia dan Kai hampir saja bersatu, berencana menikah hari ini."Urusan pribadi Tuan Ocean Vagano, tentu saja saya tak ingin mencampuri. Hanya saja Tuan Sky Vagano tadi menambahkan jika wanita muda bernama Emily Stewart juga hadir di Pulau Vagano. Belum tahu mengapa dan bagaimana mungkin, yang jelas kedua wanita itu ada dalam masa lalu Anda," tegas Carl."Jadi, sebaiknya aku segera kembali ke pulau kelahiranku. Walau aku belum bisa mengingat siapa Emily dan gadis kembar yang Anda maksud, aku harus segera tahu siapa mereka." Kai perlahan mengambil sikap."Ya, Kai. Pergilah. Maksudku, pulanglah. Kembalilah untuk memuaskan rasa ingin tahumu sekaligus mencaritahu apa yang terjadi di masa lalumu. Sebentuk kekuatan gaib melindungimu. Apapun itu, ia akan selalu ada," Aina berusaha keras untuk menahan air matanya, "tinggalkanlah a
Read more
S3: Pulau Vagano?
AIna bahkan tak mampu ikut mengantarkan kepergian Kai alias Ocean Stallion Vagano bersama Carl Wellington ke lobi depan kantor pemerintahan Kingfisher, yang masih dipenuhi nyamuk-nyamuk pers nan penasaran dan petugas dari berbagai instansi berwajib yang masih sibuk menangani sebuah kasus. Kasus besar apa yang sedang terjadi? Aina tak terlalu mengerti dan sebenarnya tak peduli.Gadis itu terduduk seorang diri di sebuah sofa, benda empuk yang masih asing baginya, namun terasa nyaman dan mulai membuatnya betah. Penyejuk udara yang ada dalam ruangan itu sedikit membuat tubuhnya kedinginan. Ia lebih terbiasa dengan iklim tropis. Di kota pantai Kingfisher memang cuaca tidak sedingin bagian Evermerika lainnya, namun tetap saja belum terlalu cocok dengan dirinya.'Sekarang apalagi yang harus kulakukan? Karena Kai kekasihku sudah pergi dan mungkin takkan pernah kembali lagi. Seandainya saja cincin-cincin emas itu tak pernah kutunjukkan. Namun sudah terlambat bagiku untuk menyes
Read more
PREV
123456
...
19
DMCA.com Protection Status