Share

Chapture 15

Pukul sebelas siang, Rasyid Dan Zuzu sudah berada di kediaman Zuzu. Semua mata tertuju pada siapa yang datang bersama Zuzu. Tak jarang para tetanga bertanya-tanya tentang siapa pria gagah bersih yang singgah di rumah Zuzu, si kembang desa itu.

“Assalamu’alaikum Bah, Ibu?” ucap Zuzu di depan pintu.

“Wa’alaikumussalam, Zu? Ada apa ko tiba-tiba pulang?” jawab Bu Ariah terkejut. Matanya memperhatikan pria tampan di belakang Zuzu.

“Ini Bu. Pria yang mau menikahi Zuzu katanya,” celetuk Zuzu dengan polosnya.

Benar saja, kepolosan Zuzu itu mendapat reaksi terkejut di wajah bu Ariah.

“Maksudnya bagaimana Zu?” tanya bu Ariah terheran. “Masuk dulu sini, masuk Tong,” bu Ariah mempersilahkan terlebih dahulu.

“Tunggu dulu disini ya, Ibu mau manggil Abah,” bergegas bu Ariah memanggil putranya untuk memanggil pak Aman.

Beberapa menit kemudian, abah sudah datang dan duduk di hadapan Rasyid.

Dengan percaya diri Rasyid menyampaikan maksud kedatangannya ke kampung halaman Zuzu.

“Begini Pak. Saya sudah la
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status