Share

Terjebak Cinta  CEO dan Pengacara
Terjebak Cinta CEO dan Pengacara
Penulis: ALFANI

BAB 1

Darren, Marco, Jack bersahabat dari mereka berusia 5 tahun hingga sekarang mereka berusia 25 tahun, Jack memiliki seorang adik perempuan yang saat ini berusia 22 tahun dia adalah Carrisa Dominique, Carrisa pun sangat dekat dengan sahabat Kakaknya Darren dan Marco mereka sudah Carrisa anggap seperti Kakaknya sendiri.

Darren berprofesi sebagai Pengacara terkenal bahkan ia memiliki Gedung Firma hukum sendiri yang sudah sangat dikenal di dunia hukum, sementara Marco dia adalah pemilik beberapa club malam di kota ini dan dia juga merupakan seorang Pewaris dari MJ Corporate,hanya saja Marco belum mau fokus untuk mengurus Perusahaannya yang sudah dialihkan kepada nya semenjak kedua Orangtuanya meninggal karena kecelakaan dua tahun lalu, dia mempercayakan Perusahaannya kepada Pamannya.

Karena Marco masih merasa asyik mengurus bisnis club malamnya yang selalu meraup keuntungan hingga ratusan juta setiap malamnya. Berbeda dengan Jack Dominique Kakak Carrisa dia berprofesi sebagai seorang Dokter Bedah di Rumah sakit milik keluarga Dominique. Sedangkan Carrisa dia baru saja menyelesaikan kuliahnya dengan jurusan administrasi perkantoran, sebelumnya Orangtuanya dan Kakaknya menyuruh Carrisa untuk menjadi seorang Dokter seperti Orangtuanya dan Kakaknya, tapi ia menolak karena ia tidak bisa melihat darah , sementara saat ini Carrisa belum menemukan pekerjaan yang tepat untuknya.

Carrisa gadis cantik yang riang walaupun bisa dikategorikan dia berada dari kalangan atas , dia tidak pernah sombong bahkan dia mandiri , terbukti di saat kuliah ia bisa menghasilkan uang sendiri dengan berjualan online shop.

Malam itu saat Carrisa sedang berada di kamarnya sedang membuka lembaran majalah tiba-tiba ponsel Carrisa berbunyi, tertera nama Anya di layar ponselnya, Carrisa pun langsung menerima panggilan telepon dari Anya.

“Hallo??” sapa Carrisa dari balik sambungan telponnya.

“Ris, keluar yuk ke M&Co Club?” ajak Anya saat mendengar suara sahabatnya.

“Mau ngapain An? kalo gue kesana ketauan Kak Marco mati gue.”

 “Yee Marco kan club'nya banyak!! enggak mungkin juga dia tiap malam disana lagi Ris, udah ikut aja temenin gue ketemu sama Evan. Kalo gue sendiri gue takut khilaf,”

“Gimana ya An??” Risa tampak berpikir.

“ Tapi ... jangan lama ya! jam 12 kita balik.” Pinta Carrisa.

“ Iya ... makanya gue ngajak lo biar ada alasan buat balik.” Jawab Anya dan langsung menutup panggilannya.

Panggilan terputus, Anya adalah teman Carrisa semasa kuliah, Anya memang kerap meminta Carrisa selalu ikut apabila bertemu dengan kekasihnya Evan yang baru di pacarinya selama enam bulan ini. Carrisa pun langsung bergegas berganti pakaian, ia memakai dress berwarna putih di atas lutut dengan model zarra rambut panjang nya yang berwarna hitam kecoklatan dan bawahnya sedikit agak curly ia biarkan terurai dan memakai heels coklat tan 5 centi meter dan handbag berwarna tan, Carrisa pun keluar dan menuruni anak tangga karena kebetulan kamar Carrisa berada di lantai atas, saat itu pula ia berpapasan dengan Jack.

"Mau kemana kamu jam segini?" tanya Jack yang melihat jam tangannya menunjukkan pukul 08.00 malam.

"Aku mau ketemu sama Anya, dia memintaku untuk menemaninya kepesta ulangtahun teman SMAnya," bohong Carissa.

"Ya sudah!!  jangan malam-malam pulangya, ingat selagi Mama dan Papa sedang di luar negeri aku tidak ingin kau membuat masalah dan membuatku susah," pinta Jack.

"Tentu Kakakku tercinta, mana mungkin aku tega merepotkan Kakakku tersayang ini," ucap Carissa tersenyum kemudian mengecup pipi kiri Jack.

"Aku pergi Kak Jack," pamit Carissa pada Jack.

"Hati-hati ya!!" teriak Jack kepada Carissa dan hanya dibalas dengan  mengacungkan kedua jempol  Clarissa kepadanya.

Tiba di M&co Club' Carissa mulai mencari Anya, kedua bola matanya mulai melirik ke kanan dan ke kiri mencari sosok Anya di keramaian club. Suara dentuman musik yang keras, asap rokok, serta aroma alkohol yang sangat mengganggu, ini adalah pertama kalinya Carissa menginjakkan kakinya di tempat hiburan malam seperti ini, walaupun Kak Marco sahabat Kak Jack memiliki Club-club malam tapi ia tidak diperbolehkan untuk masuk kesini.

Mata Carissa tertuju pada seorang wanita yang sedang berada di meja Bartender itu adalah Anya sosok yang sedang ia cari disebelahnya jelas sekali terlihat Evan kekasihnya yang tangannya mulai nakal menggerayangi tubuh Anya dari belakang, membuat Carissa merasa mual melihat kelakuan Evan dan Carissa pun berjalan menghampiri mereka.

"An, sorry ya gue baru datang.  Soalnya tadi biasa pas mau keluar ketemu Kak Jack jadi di interogasi dulu deh gue," sapa Carissa.

"Hai Van?" sapa Carissa pada Evan.

"Hai Ris, lo ngapain kemari ganggu gue sama Anya pacaran aja!!" cibir Evan.

"Loh emang gue mau gangguin lo. Biar tangan sama otak lo nggak jail sama Anya," ucap Carissa.

"Sue' lo, sekalian aja lo jadi bodyguardnya Anya," protes Evan.

"Emang dia bodyguard gue,  kenapa lo? lo nggak suka!! mau putus ama gue?" balas Anya yang menjawab dengan ciri khas wajah juteknya.

Carissa pun hanya terkekeh melihat pasangan kekasih ini. Evan adalah pria yang dikencani Anya selama enam bulan ini, dan selama enam bulan ini pun jika mereka kencan Carissa selalu menjadi orang ketiga bagi mereka, upss jangan salah paham dulu orang ketiga disini adalah orang yang menjaga Anya dari tangan usil Evan, Anya selalu meminta Carissa untuk menemaninya bila berkencan dengan alasan takut khilaf.

Carissa juga sebenarnya malas kalau terus-menerus seperti ini menjadi orang ketiga bagi mereka, tapi ia juga tidak ingin masa depan Anya rusak hanya karena seorang laki-laki seperti Evan. Maka dari itu selagi aku bisa menjaga sahabatnya  itu pasti akan ia lakukan.

"Tadi gue telpon lo kok nggak diangkat-angkat si Ris?" tanya Anya padanya.

"Ponsel gue didalam tas An, jadi enggak denger apalagi suara musik keras gini," jawabnya.

"Oh pantes. Yaudah lo mo minum apa biar Evan yang bayar nanti," tukas Anya.

"Iya gampang lah. Eh, An lo yakin 'kan enggak ada Kak Marco disini? Sumpah gue takut banget ketemu Kak Marco bisa mati gue An," tanya Carissa dengan khawatir.

"Enggak ada. Dari tadi gue disini enggak lihat Kak Marco disini, lagipula Club' dia banyak Ris!! enggak mungkin dia standbye terus di Club ini," jawab Anya.

"Mudah-mudahan deh dia beneran nggak kesini," cemas Carissa.

"Iya yaudah lo 'kan baru pertama kali nih kemari jadi kita have fun aja," ucap Anya menenangkan Carissa.

"Sayang kita dance dulu yok, sebentar aja," ajak Evan pada Anya sambil merangkul pundak Anya.

"Eh, tangan lo jangan usil ya sama Anya!!" ancam Carissa pada Evan.

"Ya ampun, gini nih kalo pacaran sama yang punya bodyguard di batasin banget mau ngapa-ngapain," cibir Evan. Anya yang mendengar perkataan Evan hanya terkekeh.

"Gue dance dulu yah, lo enggak apa-apa 'kan gue tinggal?" tanya Anya.

"Nyantai nggak apa-apa kok," jawab Carissa.

Anya dan Evan berjalan ke arah Dancefloor, Carissa sempat memperhatikan mereka sebentar, dan kemudian kedua bola mata Carissa melirik ke kanan ke kiri untuk memastikan tidak ada sosok yang ia takuti disini. Carissa merasa sangat haus dan ia meminta minuman pada Bartender, semula ia pikir Bartender tersebut memberikan air putih dengan es batu karena warna air yang bening, namun ketika ia minum dan mencium aromanya ia tahu bahwa ini sejenis alkohol karena ia merasa haus ia pun meminumnya. Awalnya ia ragu tapi ia pikir hanya minum satu gelas lagi tentu tidak akan mabuk, akhirnya ia pun memberanikan diri untuk meminta satu gelas lagi dan meminumnya kembali.

"Arghh sial!! kepalaku kenapa jadi sakit sekali seperti berputar?" keluh Carissa.

Carissa pun mengambil tas, dan menuju ke toilet untuk mencuci wajahnya, namun saat ia berjalan menuju ke toilet tanpa sengaja ia menabrak seorang Pria.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status