Share

BAB 2

Bruukk....

"Aww ma-maaf aku tidak sengaja," ucapnya yang belum menyadari wajah pria yang ia tabrak.

Tetapi ketika Carissa  menyadari aroma parfum pria ini, aroma yang sangat ia kenal parfum yang suka dipakai Kak Marco. Dengan berani ia mengangkat wajahnya dan menatap pria tersebut untuk memastikan apakah dugaannya tepat atau salah, ternyata dugaannya tepat Pria itu sudah menatap Carissa  dengan penuh emosi di wajahnya sangat terlihat jelas.

"Siapa yang ngijinin kamu masuk sini?" tanya Marco.

"Ini 'kan tempat umum Kak masa aku nggak boleh masuk sih," ucap Carrisa.

"Bagus sekali jawabanmu Carrisa, aku akan telpon Jack untuk menjemputmu," ancam Marco yang mengeluarkan ponselnya.

Carissa yang melihat itu pun langsung merampas ponsel Marco dan memasukkan ponselnya ke dalam bra-nya, Marco terkejut melihat aksinya.

"Kalo kak Marco mau telpon Kak Jack coba ambil ponselnya dari dalam bra-ku," tantang Carrisa tanpa rasa ada malu.

"Carrisa jangan macam-macam, cepat kembalikan aku tidak mau Jack mengira aku menjerumuskanmu," peringatan yang diberikan oleh Marco padanya.

"Makanya Kak Marco jangan telpon Kak Jack, soalnya aku berbohong pada Kak Jack dia tidak tahu aku ada disini, jadi tolong aku ya Kak rahasiakan ini," rayu Carrisa pada Marco dengan manja memeluk tubuhnya sehingga membuat detak jantung Marco berpacu lebih cepat.

"Ya ampun nih anak make meluk-meluk segala lagi, bikin pertahanan gue runtuh dah," batin Marco saat Carrisa masih memeluknya.

Marco memang memiliki perasaan lebih kepada Carrisa sejak empat tahun ini , disaat Carrisa mulai memasuki perguruan tinggi, disaat Marco putus dari kekasihnya Carrisa yang selalu menghiburnya dari situ tumbuh lah perasaan lebih ingin memiliki Carrisa, semula ia mengira rasa sayang ini hanya sayang antara Kakak kepada Adiknya, ternyata ia menyadari bahwa perasaan ini lebih dari sekedar sayang Kakak kepada Adiknya.

 Hanya saja ia belum berani mengatakan perasaannya kepada Carrisa, terlebih lagi Marco mengetahui Darren sahabatnya yang terang-terangan mengejar Carrisa, walaupun ditentang oleh Jack. Namun Darren tidak pernah menyerah mengejar cinta Carrisa bagaimana jika sampai Darren dan Jack tahu kalau Marco juga mencintai Carrisa, mungkin akan ada pertengkaran dalam persahabatan ini, maka dari itu Marco berusaha menahan perasaannya.

"Cuihh, bahkan kau mulai nakal Risa selain berbohong kamu juga sudah berani meminum alkohol," cibir Marco yang menghirup bau alkohol dari tubuh Carrisa.

"Ya maaf deh Kak. Aku cuma minum dua gelas aja kok terus udahan langsung pusing banget kepalaku kak," ceritanya.

"Dua gelas Cuma!! ya ampun Carrisa," kesal Marco ditambah Carrisa masih saja memeluknya membuat detak jantung Marco semakin tidak karuan.

"Maaf Kak Marco yang ganteng dan baik hati," ucap Carrisa dan langsung mengecup bibir Marco, benar-benar membuat Marco tidak percaya dan lepas diri.

"Kau sudah mabuk Carrisa!!" ucap Marco.

Marco yang sudah lepas kendali melumat bibir Carrisa dengan kasar dan mengunci tubuh Carrisa di dinding. Tanpa memperdulikan orang-orang yang memperhatikan mereka. Sedangkan Carrisa yang memang sudah dalam pengaruh Alkohol pun begitu menikmati ciuman Marco yang menggairahkan.

Marco yang tersadar atas kelakuannya melepaskan bibirnya dari bibir Carrisa walaupun sebenarnya ia masih ingin merasakan bibir manis Carrisa, namun ia sadar bahwa apa yang ia lakukan saat ini adalah salah memanfaatkan Carrisa yang sedang mabuk. Marco pun membawa Carrisa keluar dari Club'nya menuju mobil sports mewahnya, ia mendorong tubuh Carrisa kedalam mobilnya dan menutup pintu mobilnya dan ia pun memutari mobilnya dan masuk kedalam mobil, menyalakan mesin dan melajukan mobilnya ke arah rumahnya.

"Kak kepalaku sakit banget deh ,kok Kak Marco ada dua yah Kak," racau Carrisa.

"Kak Marco kok ganteng banget sih, terus kok kissing nya udahan sih padahal aku suka tau kissing sama Kak Marco," beo Carrisa.

Marco yang mendengarkan ocehan Carrisa hanya geleng-geleng kepala dan diam sambil sesekali menatap ke arah Carrisa.Tak lama mereka tiba di Rumah Marco, Marco membuka pintu mobil sebelah penumpang dan membantu Carrisa keluar dari mobilnya, Carrisa yang terlihat lemas dan sempoyongan membuat Marco berinisiatif menggendongnya ala Bridal style dan membawa Carrisa masuk ke dalam rumah Marco yang besar dan mewah rumah bergaya Eropa, dilangit-langit rumah itu ada beberapa Chandelier yang menggantung indah terlihat jelas betapa mahal harganya.

Carrisa baru pertama kali di bawa Ke Rumah Marco , karena sebelumnya Carrisa hanya tahu Apartement Marco yang biasa dibuat tempat berkumpul oleh Darren, Jack, Marco dan Carrisa yang suka ikut Jack jika bosan dirumahnya.

"Bik ... bik Asih," teriak Marco.

Bik Asih muncul dari arah dapur, dan kaget melihat kedatangan Tuannya karena sudah hampir dua bulan Tuannya tidak pulang ke rumah.

"Tu- Tuan sudah pulang. Itu siapa Tuan yang di gendong?" tanya Bik Asih penasaran.

"Udah bik nggak usah kepo!! tolong bikinin air jeruk nipis hangat dicampur madu ya bik," pinta Marco.

"Iya Tuan. bik Asih buatin," jawab Bik Asih.

"Nanti langsung antar ke kamar saya ya bik," perintah Marco kembali.

"Iya Tuan," jawab Bik Asih yang langsung menuju dapur untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh Marco.

Marco langsung membawa Carrisa naik ke lantai atas menuju kamarnya, pada saat ia menaiki tangga tiba-tiba Carrisa memuntahkan cairan dari mulutnya ke tubuh Marco mengenai kemeja dan Jas nya. Carrisa pun langsung tertidur di gendongan Marco tanpa merasa bersalah.

"Shitt !!! Carrisa kalau aja kamu bukan adiknya Jack udah aku makan kamu," umpat Marco.

Tiba di kamarnya Marco meletakkan Carrisa diatas kasur nya, dan meninggalkan ke kamar mandi untuk mengganti pakaian, karena pakaiannya saat ini sudah benar-benar bau muntah Carrisa, oleh karena itu Marco membersihkan tubuhnya sekaligus untuk mendinginkan gairah nya yang sudah terbangun oleh Carrisa.

Marco keluar dari kamar mandi dengan memakai kimono handuknya, ia melihat nampan berisi air jeruk nipis hangat dan madu di atas nakas dekat ranjang nya. Lalu ia pun berjalan ke arah lemari pakaiannya dan mengambil sebuah kaos oblong dan diletakkannya di tepi ranjang.Marco pun keluar dari kamarnya menuruni anak tangga dan memanggil Bik asih .

"Bik tolong bantu saya bersihkan tubuh Carrisa di kamar saya, dan pakaikan kaos yang ada di tepi ranjang." perintah Marco.

"Baik Tuan, oh ya Tuan maaf ini tas Non Carrisa terjatuh diluar tadi," ucap Bik Asih sambil menyerahkan handbag Carrisa kepada Marco.

"Oh ya makasih Bik," balas Marco.

Bik Asih pun langsung menuju lantai atas dengan membawa handuk serta baskom ke arah kamar Marco untuk membersihkan tubuh Carrisa yang sudah penuh dengan bau alkohol dan muntahnya.

Marco duduk di kursi mini bar dekat ruang makan dan mengambil sebotol wine miliknya dan sebuah gelas kaca, Marco memang mengoleksi berbagai macam wine di rumahnya, ia pun mulai meneguk wine yang sudah ia tuang ke dalam gelas dan meresapi rasa wine tersebut. Tak lama terdengar suara dering ponsel dari dalam tas Carrisa, Marco yang penasaran pun membuka tas Carrisa dan mengambil ponsel Carrisa, Marco melihat layar ponsel Carrisa tertera nama Anya dilayar ponsel tersebut, dengan penasaran Marco pun coba menerima panggilan tersebut.

[ Risa...., lo dimana gue nyariin lo juga kata Bartender lo ke toilet, gue cek ke toilet lo kagak ada, lo dimana sih?]

[ Oh, jadi kamu Anya yang ajak Carrisa ke Club saya]

"Ups mati gue," batin Anya.

[ I-iya Kak maaf, tadi Anya cuma minta temenin aja kok sama Risa, tapi beneran deh suer nggak ngapa-ngapain]

[Nggak ngapa-ngapain!! kamu bilang nggak ngapa-ngapain? kamu tahu Kak Marco ketemu Risa lagi mabuk ]

[Hahh!! Anya nggak tahu Kak, sumpah deh!! tapi keadaan Risa gimana Kak sekarang? ]

[Risa udah  Kak Marco bawa pulang tugas kamu kalo Jack tanya ke kamu tentang Risa, bilang aja Risa nginep di rumah kamu, jangan sampai Jack tahu Risa mabuk]

[Siap Kak, maaf ya Kak]

Anya langsung menutup panggilannya. Marco pun mulai membuka aplikasi pesan pada ponsel Carrisa untuk mengirimkan sebuah pesan ke Jack.

"Kak  malam ini aku nginep di rumah Anya, besok aku balik "

Setelah selesai mengirim pesan Marco mulai iseng dan menjelajahi ponsel Carrisa, ia mulai membuka galeri photo yang ada di ponsel Carrisa, Marco tersenyum geli melihat beberapa photo di galeri ponsel Carrisa.

"Kamu cantik dan ngegemesin banget sih Ris," gumam Marco lirih.

Dan ada beberapa photo yang ia kirim ke ponselnya. Marco terlalu asyik memainkan ponsel Carrisa hingga ia tak sadar Bik Asih sudah memanggil namanya beberapa kali.

"Tuan-tuan," panggil Bik Asih yang menyentuh lengan Marco, hingga ia tersadar.

"Oh, iya Bik," jawab Marco.

"Tuan Non Carrisa udah Bibik bersihkan, apa ada lagi yang Tuan perlukan?" tanya Bibik.

"Oh nggak Bik sudah, terimakasih ya Bik," ucap Marco.

"Sama-sama Tuan, kalau begitu Bibik pamit istirahat ya Tuan," pamit Bik Asih.

"Iya silahkan Bik," jawab Marco.

Marco naik ke lantai atas menuju kamarnya dengan membawa tas Carrisa, setelah memasuki kamarnya ia letakkan tas Carrisa di meja dekat sofa kamarnya, dan ia mendekati Carrisa duduk di tepi ranjangnya. Marco memandangi wajah Carrisa dan membelai lembut rambutnya, ketika arah pandangnya turun ke bibir Carrisa ,ia teringat akan ciumannya dengan Carrisa di Club tadi, Marco tersenyum lalu ia memberanikan diri mengecup bibir itu sekali lagi dengan lembut.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status