Share

Chapter 5 : Sistem

Terungkapnya makna keberadaan sistem di tengah situasi sengit. Namun, hal ini berujung kepada Nathan yang akhirnya membalikkan keadaan.

Graaa!

Raungan keras dari para monster-monster itu diikuti dengan pergerakan ganas mengejarnya. Nathan langsung memegang anak kecil yang dia gendong erat-erat.

“Tutup matamu dan pegang yang erat ya?” ujar Nathan.

“Eh?!”

Tentu saja anak kecil itu kebingungan. Raut wajah yang berubah pucat tidak bisa melakukan apapun selain menuruti ucapannya. Sedangkan Nathan memperkuat lengannya dengan menyalurkan sejumlah mana ke dalam belati.

Wusshh!

Graa!

Ayunan kuat datang tepat dari depannya. Tebasan pedang raksasa, pukulan, maupun serangan beragam lainnya dari tubuh abstrak para monster-monster datang dari segala arah. 

Namun, suara nyaring dari bilah belati yang bernyanyi ria di kala Nathan menahan setiap serangan yang datang. Tak terlepas dari itu, dia juga menyerang balik dan menumbangkan sejumlah monster.

Trang trang!

[ Anda telah mengalahkan monster ]

[ Anda telah mengalahkan monster ]

[ Level up! ]

[ Level up! ]

[ Level up! ]

Notifikasi itu datang beruntun di awal. Seiring banyaknya monster yang dia kalahkan, notifikasi dari sistem mulai berkurang perlahan.

“(Aku naik level dengan cepat dengan mengalahkan mereka. Tapi, notifikasi yang semakin pudar ini menunjukan kalau kemungkinan mengalahkan satu atau dua dari mereka tidak akan cukup untuk menaikkan kekuatanku ke tingkat yang lebih tinggi)”

Alih-alih dari situasi tersebut, orang-orang yang berteriak ketakutan masih berusaha untuk melarikan diri. Beberapa dari para polisi yang masih bertahan melihat Nathan yang bertarung sendirian. Tanpa tinggal diam, dia langsung mengambil radio di dalam mobil polisinya.

“Ini … unit delta-3, kota Jakarta. Serangan monster … menghancurkan kota. Cepat … kirimkan bantuan!”

Sang polisi berulang kali mengatakan hal tersebut di radio tersebut. Sampai tak lama kemudian, terdengar sebuah teriakan yang mendekat ke arah medan pertarungan.

“Anakku. Abi, di mana kau?!”

Seorang wanita paruh baya berteriak putus asa mendekati api dan puing-puing di sana. Sang polisi yang berlumuran darah dan luka pun tak bisa tinggal diam melihatnya.

“Nyonya … nyonya. Menjauh dari sana!”

“Abi, kau di mana?! Anakku, katakan sesuatu. Ibu ada di sini!”

Polisi itu berusaha untuk mendekat dan menarik wanita tersebut sebelum terjun membahayakan dirinya sendiri. 

“Anakku!”

Tangisan keras dari wanita itu terdengar hingga ke dalam telinga anak kecil yang ada dalam gendongan Nathan.

“Ibu … ibu!”

“Hah, ibumu?! Di mana?!”

Anak kecil itu menunjuk jauh ke belakang. Sejauh matanya memandang, Nathan dapat menemukan posisi tepatnya.

Trang … duak!

Ayunan belati diikuti dengan tendangan yang memukul mundur para monster. Namun, jumlah mereka tidak bisa di remehkan dengan satu pukulan saja. Setiap kali Nathan berusaha untuk menghindar, selalu saja ada monster di sudut lain.

Graaa!

“Sial, mereka terlalu banyak!”

Bruaakk!

Hantaman keras datang dari kiri kanan. Tak memungkinkan bagi Nathan untuk menghindari semuanya.

Zrat zrat!

“Ugh!”

“Kakak!”

“Tidak apa. Hanya goresan kecil!”

Dum!

Para monster tidak berhenti memojokkannya. Namun, Nathan tidak memiliki pilihan selain mengayunkan belati dan bertarung. 

Sampai …

“(Tunggu!)”

“Sistem!”

Teriakannya memanggil sistem untuk muncul di hadapannya.

Ting!

[ Nama : Nathanael Michaelis ]

[ Level : 7 ]

[ HP : 7000/7000 ]

[ MP : 210/210 ]

[ Class : Hunter ]

[ Kekuatan : 15 ]

[ Kecerdasan : 10 ]

[ Kelincahan : 10 ] 

[ Indra : 10 ]

[ Poin status : +25 ]

“(Seperti dugaanku. Kenaikan levelku yang drastis tadi pasti telah memberikan banyak poin status)”

Melihat panel status yang sistem tunjukan memberikan sebuah jalan keluar baginya. 

[ Poin status telah terpakai sebanyak : -10 ]

[ Kekuatan : 20 ]

[ Kecerdasan : 10 ]

[ Kelincahan : 15 ]

[ Indra : 10 ]

[ Poin Status : +15 ]

Peningkatan status tersebut membuat sebuah perubahan signifikan. Secara signifikan, Nathan merasa bahwa pergerakan monster-monster di sekitarnya menjadi sedikit lebih lambat.

Wush!

Bruak bruak!

Hantaman keras datang dari arah berlawanan dan berakhir menghajar kawannya sendiri. Sedangkan Nathan telah menghilang hindar bersama dengan anak kecil itu jauh ke belakang.

“Woah, apa-apaan barusan?!” gumam Nathan yang terkejut.

Ting!

[ Anda telah mendapatkan skill baru ]

[ Skill : Sprint – 5MP/detik ]

[ Dekripsi : Meningkatkan kelincahan anda dalam waktu tertentu ]

Sebuah notifikasi yang datang setelahnya juga tak habis membuatnya terkejut. Setiap status yang dia tingkatkan berpengaruh besar terhadap kemampuan fisik. Oleh karena itu, Nathan menyadari jalan keluar dari situasi tersebut.

Wush!

Langkah kakinya begitu cepat hingga membuat para monster kesulitan menggapainya. Hal ini membuat Nathan dengan mudah keluar dari medan pertarungan dan menghampiri wanita paruh baya sebelumnya.

“Waktu bermain selesai, kembalilah ke ibumu adik kecil,” ujar Nathan.

Turunnya anak kecil itu dari punggung Nathan ke dalam pelukan hangat ibunya.

“Abi!”

“Ibu!”

“Terima kasih. Terima kasih banyak, tuan!”

Nathan tersenyum lega dapat melihat sebuah keluarga dapat di persatukan di tengah kekacauan. Itu adalah sesuatu yang tidak dapat dia lihat ketika para monster datang ke dalam dunia lamanya.

Bruaakk!

Dentuman keras itu membuatnya kembali sadar terhadap situasi di sana. Para monster masih belum kalah, melainkan jumlah mereka menjadi semakin banyak.

“Cepat pergi dari sini. Pak polisi panggil bala bantuan dan evakuasi sebanyak yang kalian bisa!” teriak Nathan.

“A-aku mengerti!”

Mereka berlari secepat mungkin menyelamatkan diri dari sana. Sedangkan sekarang, Nathan di hadapi dengan pasukan monster yang berlari ke arahnya.

Graa!

Wush!

Nathan melesat maju dengan ayunan belatinya. Menerobos masuk ke dalam ramainya para monster itu berkumpul dengan serangan yang tiada henti.

Zrat zrat zrat!

Di kala Nathan sibuk menghindar dan menyerang, perlahan-lahan dia menyadari sesuatu. Dia hanya seorang diri di sana. Sedangkan para monster tersebut datang dengan jumlah yang tiada habisnya. Nathan tahu dengan jelas kalau semakin lama pertarungan itu berlangsung, dia lah yang tidak akan bisa bertahan. 

Tak lama kemudian, dia menoleh ke kiri dan kanan seolah mencari sesuatu. Langkah kakinya menuntun keluar dari medan pertarungan.

“(Bos gate. Seharusnya ada di sekitar sini)”

Dan ketika dia berdiri di atas puing-puing yang tinggi, Nathan dapat melihat portal dimensi berwarna kuning yang dinamakan gate oleh sistem.

“(Itu dia. Dan di depannya ada ...)

Ting!

[ Bos gate telah ditemukan ]

[ Dimensional Monster ‘Alpha’ ]

Wujud raksasa kekar dengan tubuh besar dan kepala berwujud badak. Makhluk itu berdiri penuh intimidasi sesaat menyadari tatapan mata Nathan mengarah padanya.

“(Dia melihat ke sini?)”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status