Share

Chapter 1 : Jendral

“Serang!”

Bruak bruak!

Teriakan penuh semangat dengan darah yang bercucuran di mana-mana. Sebuah medan perang terlihat mengerikan bagaimana manusia sedang melawan sekumpulan monster yang datang dari dimensi lain.

Senjata dan energi magis bernama mana adalah serangan utama dari para manusia. Mereka menggunakan manipulasi mana sesuai dengan kemampuan untuk melawan para monster-monster tersebut.

Graa!!

Zuoorr!

Di antara semua orang, terlihat salah satu orang yang lebih menonjol dari yang lain. Lelaki yang mengangkat kedua pedang dan menebas habis para monster dua kali lebih cepat dan kuat dari orang-orang lainnya.

Zrat zrat zrat!

“Huoo!!”

“Jendral Igris!”

Teriak salah satu prajurit terhadap lelaki tersebut. Dia bernama Igris, salah satu dari Jendral kerajaan yang memimpin pasukan tersebut.

“Angkat pedang kalian dan ikuti aku. Pertarungan belum selesai!” teriak Igris.

“Ikuti Jendral!”

“Waaaa!!”

Teriakan semangat diikuti oleh semua orang. Bersama-sama mereka menerobos barisan monster-monster itu.

“Untuk Perland!”

Igris berteriak akan nama dari kerajaan yang dia layani. Sebagai seorang Jendral perang, dia tidak tunduk dengan mudah di hadapan para monster-monster tersebut.

Lapisan mana yang mempertajam kedua pedangnya. Igris melesat maju dengan kecepatan kilat menghabisi setiap monster yang ada.

Zrat zrat!

Igris terhenti sejenak. Dia menoleh ke belakang dan melihat bagaimana pasukannya masih berdiri kokoh mengangkat senjata dan berlanjut perang dengan semangat penuh. 

“(Bagus, semua ini hanya permainan waktu. Semakin lama, para monster ini akan terpukul mundur dan kita akan menghabisi mereka semua. Kita hanya perlu bertahan sedikit lagi saja!)”

Graa!

Di tengahnya sedang melamun dalam pikiran, Igris melihat salah satu monster seperti reptil melompat dengan mulut yang melebar.

Zrat!

Ayunan pedang membelah mulut dan tubuh monster tersebut dengan mudah. 

“Semuanya, bertahanlah. Kita sudah dekat dengan kemenangan, hanya sebentar lagi kita bisa menghabisi semua monster-monster ini!” teriak Igris.

“Kau dengar kata Jendral? Angkat pedang kalian dan terus cincang monster-monster itu!”

Zuoor!

Zrat zrat!

Manipulasi mana berupa elemen di kerahkan oleh para pasukan. Tak terlepas juga dari teknik berpedang dengan dorongan mana yang memperkuat serangan. Serangan variasi yang mereka keluarkan memukul mundur para monster itu semakin cepat.

“Jangan kendurkan pertahanan kalian. Raja mempercayai kita untuk melindungi kerajaan, jangan mengecewakannya. Lebih baik mati dan terluka di depan, dibandingkan memiliki luka di punggung kalian sebagai tanda pelarian!”

Waaa!!

Teriakan meriah dari pasukannya menjadi semakin membara. Serangan yang mereka kerahkan jauh lebih kuat dan bahkan memukul mundur monster-monster tersebut.

Igris bertarung bersama dengan rekan-rekan prajuritnya. Namun, tiba-tiba saja dia merasakan sebuah perasaan mencekam. Hawa membunuh dahsyat yang bahkan membuatnya tertegun diam hingga sulit bernafas.

“Acckhh!”

“(A-apa … ini?! Auranya terlalu kuat. Tenggorokanku … seperti tercekik!)”

“Jendral. Jendral!”

Salah satu rekannya yang berdiri di samping pun kebingungan melihatnya. Dia sontak membopong Igris di bahunya sembari mengayunkan pedangnya.

“Jendral, ada apa?! Kau kena serangan?!”

Igris menggelengkan kepalanya. Dia langsung menoleh ke kiri dan kanan, berusaha mencari arah aura mengerikan itu datang. Sejauh mata memandang, Igris pun melihat sosok lelaki yang berdiri menyeringai lebar di tengah peperangan. Wajahnya tertutup dan tak terlihat jelas, hanya saja aura tersebut sangatlah kuat hingga membuatnya tersadar.

“(Mustahil. Dia … dia adalah monster sesungguhnya!)”

Kepalanya menoleh dengan kedua mata melebar dan raut wajah yang pucat.

“Mundur, semuanya. Mundur!”

Igris berteriak keras bagi semua pasukan yang dia pimpin. Seorang Jendral yang tak kenal menyerah, kini berteriak dengan sebuah perintah yang melawan citranya. 

“Jendral?!”

“Mundur?! Apa maks-!”

Ketika semua pasukannya terdiam kebingungan mendengar perintah tersebut, lelaki tersebut menggumamkan sebuah mantra dari mulutnya. Mana bergejolak keluar dari telapak tangan dan meledakkan seluruh area medan perang.

Duaaarr!

Graak graakk!

Semua terhempas dan tak tersisa. Baik itu bagi para monster ataupun para manusia, mereka terkapar penuh dengan luka.

Tak terkecuali bagi Igris, tubuhnya berlumuran dengan darah dan luka. 

“Ugghh!”

Ketika dia membuka kedua mata, Igris menoleh ke samping. Rasa berat yang dia rasakan di punggung itu adalah sebagian lengan dari tubuh rekannya telah habis tertelan oleh ledakan.

“Uwaaa!” 

Perasaan teror yang menghantuinya membuat Igris melompat terkejut. Rasa sakit yang dia rasakan ketika melihat salah satu kakinya putus pun sontak terasa dalam sekejap.

“Argghh!”

Tidak ada pemandangan yang lebih mengerikan. Seluruh pasukan manusia terbunuh dalam sekejap mata. Igris melihat bagaimana dia kehilangan salah satu kakinya dan menjadi tak berguna.

“(Ini salahku. Seharusnya aku tidak besar kepala dan membawa pertarungan sampai ke titik ini. Jika saja … jika saja aku menyadarinya lebih awal!)”

Igris menggertakan gigi dan mengepal kedua tangan hingga becucuran darah. Namun, kondisi tubuhnya yang sudah sekarat membuatnya kehilangan tenaga. Dia terbaring jatuh di atas tanah yang tandus sekali lagi.

Bruk!

“Si … alan!”

Nafas tengah-engah dan tubuh yang gemetar. Igris berada di ujung hayat dengan kedua mata yang lemas berkedip. Berapa kalipun dia berusaha untuk bangkit, Igris hanya akan kembali terjatuh lagi. Tubuh yang telah kehilangan banyak darah membuatnya berada di ambang kematian.

“(Raja … Ratu … Tuan Putri … maafkan aku)”

Jauh di depannya, Igris melihat seseorang melangkahi tubuh mati dari ribuan pasukan yang dia pimpin. Rasa kesal tentu saja memenuhinya, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan. Dia mencengkram tanah dan menarik sebagian debu ke dalam kepalannya sebagai pelampiasan amarah. 

“Menarik sekali. Kau masih bisa hidup setelah itu semua?”

Suara laki-laki berbicara itu membuat seluruh tubuh Igris tegang. Bernafas saja pun dia enggan, karena merasakan hawa membunuh yang sangat dahsyat.

Bats!

Sebuah energi tebasan datang dari arah lain. Igris dan lelaki tersebut dapat merasakannya dengan jelas, namun arahnya datang kepada sang lelaki.

Grak grak!

“Hmm, kau bahkan mengejarku sampai sini.”

Igris tak tahu apa yang sedang terjadi. Kedua matanya memang masih terbuka, tetapi tubuhnya yang sudah sulit bergerak membuat jarak pandangnya terbatas.

“(A-apa … yang terjadi?! Seseorang … datang. Musuh? Tidak, tadi dia menyerang orang ini. Bala bantuan dari kerajaan tetangga?!)”

Gertakan gigi diikuti dengan bagaimana dia berusaha untuk menggerakan tubuhnya. Namun, semakin Igris berusaha, tubuhnya mengalami pendarahan lebih.

“Akkhh. Uhuk uhuk!”

Sosok lelaki yang menolongnya itu sontak menoleh ke belakang. Dia terkejut seolah khawatir terhadap kondisi Igris.

Namun ….

“Lengah!”

Wush!

Bruuaakk!

Lawannya yang melesat maju secepat kilat pun mengayunkan tinjunya. Lelaki tersebut segera membuka salah satu telapak tangan dan membentuk sebuah perisai mana.

Bzzztt bzzztt!

Gelombang mana yang mengamuk antar kedua mana bertemu satu sama lain. Hembusan angin dahsyat bersamaan dengan retakan tanah yang bergetar tiada henti.

Krak krak krak!

“Uhh!”

Batss!

Lelaki itu mendorong mundur lawannya dengan sejumlah mana yang tersisa.

Sraakk!

“Naif sekali. Kau pikir bisa melindungi manusia itu di situasi seperti ini?”

“Aku tidak pernah mengatakan untuk menyelamatkannya.”

Lelaki itu menyentuh punggung Igris. Perlahan-lahan, sari-sari kehidupannya bersama dengan sisa mana yang ada di dalam tubuhnya mulai terhisap.

Zruuutt!

“(Ugh! Tubuhku … Mana ku di hisap. Aku … akan-!)”

Tiba-tiba saja, Igris mendengar suara lelaki itu masuk di dalam kepalanya.

“(Maafkan aku. Tapi kelak nanti, kau akan mengerti maksudku)”

“Bangkit dan hapuskan kebohongan yang tertulis di dunia ini.”

Tubuhnya melemah dengan cepat. Dan saat titik terakhir mana nya di sedot habis oleh lelaki tersebut, Igris pun memejamkan mata dengan tubuh dinginnya.

*

*

*

*

*

*

*

[ Persyaratan telah dipenuhi. Memuat ulang sistem! ]

Apa … ini?

Suara siapa?

[ Transfer Data -  memuat ]

[ Transfer Data – Sedang di proses ]

Data?

[ 15%/100% ]

[ 35%/100% ]

[ 57%/100% ]

[ 73%/100% ]

[ 92%/100% ]

[ 100%/100% ]

[ Trasnfer Data telah selesai ]

Ini … mimpi?

[ ‘Igris’ ]

[ Mantan Jendral Kerajaan Perland ]

[ Jenis kelamin : Pria ]

[ Umur : 29 ]

[ Data telah di terima ]

[ Seluruh ketentuan telah dipenuhi. Pemain telah ditemukan ]

[ Memulai program ‘Reversal Reborn System’ ]

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status