Share

Chapter 4 : Musuh Lama

Memori lama yang kembali melintas di dalam kepalanya. Seakan mimpi buruk yang datang secara langsung menghantuinya hingga membuat seluruh tubuh hingga tulangnya bergetar.

Tepat dari kejauhan, monster-monster itu terlihat masih sama mengerikannya dari dunianya. Dan di tengah kekacauan, mereka bergerak menghabisi siapapun yang ada tepat di depan matanya.

Zrat zrat!

“Aaghhh!”

“Uacckh!”

Graaa!

Pemandangan yang Nathan lihat saat ini tidak berbeda dari bagaimana monster-monster itu datang ke dunianya. Gertakan gigi dengan amarah yang memenuhi seluruh tubuhnya itu membuatnya tidak bisa tinggal diam.

“Sialan, lagi dan lagi kalian menghancurkan kehidupan orang-orang!”

Kedua tangannya di angkat ke belakang punggung seolah ingin mengambil sesuatu. Namun, kedua tangannya tidak merasakan apapun selain hampanya udara.

Nathan baru saja menyadari bahwa dia tidak memiliki kedua pedang di sisinya lagi. Di tengah-tengah kebingungannya, tiba-tiba saja salah satu monster datang ayunan pedang raksasanya.

Graa!

Dum!!

“Ugh, aku lupa kalau ini bukan dunia lamaku!” gerutu Nathan sembari melompat mundur.

Waa!

Teriakan dari orang-orang sekitar masih berbondong-bondong berusaha melarikan diri. Bersamaan juga dengan Nathan yang hanya bisa menghindar setiap serangan dari monster-monster tersebut. 

Dum Dum!

“(Ini bahaya. Dunia ini tidak memiliki mana sama sekali, mereka tidak akan mungkin bisa bertahan kalau di serang oleh iblis-iblis ini!)”

Wiu wiu wiu!

Suara sirene terdengar keras dari kejauhan. Sesaat Nathan mengambil langkah mundur, mobil-mobil polisi datang memblokade jalan di depan.

“Semuanya cepat berlindung. Seluruh anggota, tembak!”

“Hentikan, senjata kalian tidak akan mempan!” teriak Nathan.

Dor dor dor!

Tembakan beruntun datang dari arah para polisi di sana.

Tang tang!

Slep slep!

Suara kulit yang keras dan terlalu lembut, berbeda-beda setiap monster yang menerimanya. Setiap peluru terlihat seperti mainan anak kecil di hadapan para monster tersebut.

Para polisi di bungkam hanya dengan melihat bagaimana para monster itu berdiri diam menerima serangan mereka. Ketika raut wajah berubah pucat ketakutan, salah satu monster terbesar di sana melempar palu raksasa ke arah barikade mobil.

Wush!

“Awas!”

Bruaakk!

Hantaman keras mendorong hancur mobil-mobil di sana. Para polisi langsung tumbang dalam jumlah banyak tertimpa puing-puing.

Graa!

Raungan keras dari para monster tersebut menggetarkan udara sekitar. Semua orang dibuat putus asa dan berlari ketakutan di sana.

“(Sial, kalau begini mau tak mau harus evakuasi terlebih dahulu. Aku juga tidak-!)”

Ting!

Sebuah notifikasi sistem yang datang menghalangi pandangannya.

[ Sistem mendeteksi bahaya di sekitar anda ]

[ Misi darurat telah muncul! ]

[ Misi darurat : Tutup gate merah dengan mengalahkan bos gate ]

[ Status bos gate : hidup ]

“(Gate? Maksudnya, sebuah portal dimensi?)”

Dum dum dum!

Serangan beruntun datang dari monster-monster tersebut. Walau Nathan tidak melancarkan serangan balik, namun kelincahan yang dia miliki dari ribuan pengalaman perang sebelumnya membantu untuk terus bertahan di tengah kekacauan.

Namun, sebuah suara tangisan di tengah kehancuran tersebut membuat perhatiannya teralihkan.

“Huwaa, ibu, ibu! Ibu di mana?!”

Seorang gadis kecil terpuruk di tengah puing-puing. Dan di dekatnya, ada salah satu monster yang berjalan menarik jari-jemari yang panjang nan tajam seperti sebuah jarum.

Sreett!

Graaa!

Langkah kaki cepat datang dari arah yang berlawanan. Sebelum monster itu mengayun, Nathan datang dari belakang.

Dakk!

Monster itu tertegun melihatnya. Walau sebatas manusia, tetapi Nathan sanggup berdiri menahan ayunan dari serangan monster.

Grrr!

“Sekalipun tubuhku berubah-!”

Duak duak!

Dua, empat dan lima serangan beruntun dia kerahkan dengan tangan kosong. Nathan mendorong mundur monster tersebut.

“Aku tidak akan tinggal diam melihat kalian merenggut nyawa orang-orang tak bersalah!”

Graaa!

“Kemari!” ujar Nathan sembari menggendong anak kecil tadi.

Nathan tahu kalau dia tidak bisa mengalahkan para monster tersebut hanya dengan tangan kosong. Walau dia memiliki jiwa dan ingatan lama tentang para monster, tetapi tubuhnya terlihat tak memungkinkan untuk bertarung.

Sampai …

Ting!

[ Opitimisasi sistem telah selesai – Penyaluran mana telah di perbarui ]

[ Anda telah mendapatkan class ‘Hunter’ ]

[ Anda telah mendapatkan ‘Dagger’ ]

Notifikasi beruntun yang datang di depan matanya membuat dia kebingungan. Di belakang, dia di kejar-kejar oleh sekumpulan monster haus darah, sedangkan di depan matanya terhalangi oleh notifikasi sistem.

“(Dagger … mana … Semoga saja sistem ini berada di pihakku!)”

Sraakk!

Debu yang bergesekan dengan alas sepatu membuat Nathan berhenti dalam sekejap. Anak kecil yang dia gendong sebelumnya berubah pucat sembari memegang erat.

“Kakak, kenapa kita berhenti?!”

Nathan terpaku terhadap sistem yang ada di dalam dirinya. Tidak ada suara ataupun hal yang mengacaukan inderanya saat itu. Hingga dia membuka kedua mata dan …

Wuussh!

Kumpulan aura berupa mana menari di atas telapak tangannya. Hingga sebuah belati muncul tepat di salah satunya.

Graa!

Trang!

Raungan keras dari monster sebelumnya datang dengan mengayunkan tangannya berduri tajam. Dan siapa sangka, bunyi nyaring yang datang setelahnya adalah bunyi belati Nathan yang menahannya.

Tebasan cepat memotong habis lengan monster tersebut, lalu Nathan menghantamnya sekuat tenaga.

Slep slep!

Duak!

[ Anda telah mengalahkan Dimensional monster ]

[ Level up! ]

[ Nama : Nathanael Michaelis ]

[ Level : 2 ]

[ HP : 2000/2000 ]

[ MP : 120/120 ]

[ Class : Hunter ]

[ Kekuatan : 10 ]

[ Kecerdasan : 10 ]

[ Kelincahan : 10 ] 

[ Indera : 10 ]

Notifikasi baru dari sistem itu sontak mengejutkannya. Tak habis pikir bahwa Nathan mengira rencananya akan berhasil, namun sistem yang menunjukan status tubuhnya saat ini terlihat mengalami peningkatan.

“Wah, aku tak mengira kalau itu akan berhasil!”

Ting!

[ Anda mendapatkan poin ]

[ Poin : +5 ]

[ Catatan : Poin akan di dapatkan setiap kali status anda mengalami kenaikan level. Poin dapat digunakan untuk meningkatkan status anda sesuai dengan pilihan ]

Di kala Nathan sedang sibuk membaca notifikasi sistem, tiba-tiba anak kecil yang ada di gendongannya pun berteriak.

“Kakak, di depanmu!”

Teriakan itu membuat Nathan langsung tersadar. Kedua mata yang mendapatkan sapaan dari para monster berlari ganas ke arahnya.

Graaa!

“Uh, fokuskan pada ‘kekuatan’ semua!”

[ Status telah di naikan ] 

[ Kekuatan : 15 ]

Dalam sekejap, perubahan signifikan terasa di dalam tubuhnya. Nathan merasakan gejolak otot yang menguat di dalam lengan sembari dia mengayunkan satu tebasan penuh melawan monster di hadapannya.

Trang!

Getaran dan bunyi nyaring yang kuat itu menyakitkan telinga. Namun, tenaga yang Nathan keluarkan sanggup mendorong hingga menebas seluruh tubuh monster itu menjadi dua.

Zraaat!

Khieekk!

Mengerang kesakitan dan terjatuh tidak berdaya. Bahkan Nathan sendiri tertegun diam melihat kekuatannya yang meningkat pesat dalam waktu singkat.

Nyatanya, sistem itu jauh lebih berdampak dari apa yang dia kira. Berawal dari keraguan, kini dia menaruh penuh kepercayaan terhadap sistem tersebut dengan senyuman lebar di wajahnya.

“Ini … merubah semuanya.”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status