Seorang Amira selalu di tuntut sang suami untuk tetap cantik dan sempurna dalam melayaninya namun suaminya tak pernah mau di tuntut dan memberi nafkah tak layak. Tiba-tiba lelaki itu membawa seorang calon istri dan akan segera menikahi, wanita itu yang tak lain adalah sahabat Amira sendiri. Keluarga Irfan, suami Amira sangat mendukung langkah Irfan untuk menikah lagi dan mengabaikan perasaan Amira. Mereka bersenang-senang dengan gaji Irfan dan menelantarkan Amira yang sedang mengandung dan putri kecilnya. Amira memilih pergi tanpa talaq, namun siapa sangka ia dicintai lelaki tampan sang CEO ahli waris kekayaan orang tuanya. Setelah tiga tahun Amira datang untuk meminta talaq kepada Irfan, namun Irfan menolak lantaran Amira sudah berubah cantik dan mempesona. Bagaimana kisah Amira selanjutnya, apakah ia bisa terlepas dari Irfan dan menerima cinta seorang CEO? Atau justru kembali pada pelukan Irfan. Bagaimana tanggapan orang tua lelaki CEO itu? Apa akan menerima Amira yang berstatus istri orang atau justru menolaknya. Ikuti Kisah perjalanan hidup Amira dalam cerbung Setelah Tiga Tahun Berpisah.
Lihat lebih banyakSatu bulan kemudian.. Irfan yang berniat untuk kembali bekerja meski kondisinya masih lemah tiba-tiba harus pulang lagi. Ia turun dari mobil dengan langkah lesu. "Kamu kok pulang lagi, Fan? Apa ada yang ketinggalan?" tanya Putri yang duduk di teras rumah Ibunya. Irfan mendekat, ia duduk di sebelah Kakaknya dengan pandangan menerawang. "Aku di pecat, Mbak. Sekarang aku nganggur, entah bagaimana hidup kita ke depannya. Aku nggak yakin bisa mencari pekerjaan lainnya," jawab Irfan. "Di pecat? Memang kamu salah apa, Fan. Dan kenapa kamu nggak bisa cari kerja lainnya sebenarnya kamu itu sakit apa sih, Fan. Apa kamu sudah periksa ke dokter?" tanya Putri beruntun. "Posisiku di kantor sudah di gantikan yang lainnya, Mbak, karena aku jarang masuk. Kata Pak Guntoro yang menggantikan aku kinerjanya jauh lebih baik makanya Pak Guntoro lebih baik mengundurkan diriku. Aku sudah pernah periksa dan aku sakit mag kronis," balas Irfan. Obrolan kakak beradik itu mengalir begitu saja, apapun merek
"Mbak, nggak bohong kan?" Saya mohon, Mbak, kasih tau kemana perginya Mas Danu, saya akan memberi apapun yang Mbak mau asal mau memberi tahu kami," pinta Irfan sedikit memelas. "Kalau di bilang nggak tahu ya nggak tahu!! Emang apa urusannya sama aku, maksa banget!! Udah sana kalian pergi, awas saja kalau aku masih denger kalian berisik aku bakal lapor Bu Mira biar membawa polisi untuk menyeret kalian dari sini," ancam wanita itu. Ia lantas kembali masuk ke dalam rumah kontrakannya. "Sudah, Mbak, ayo kita pulang. Percuma kita di sini si brengsek itu udah pergi," ucap Irfan membantu Putri untuk segera berdiri. "Bagaimana dengan hidup, Mbak, selanjutnya Fan. Bagiamana cara Mbak mencukupi kebutuhan anak-anak yang semakin besar." Putri terus terisak-isak. "Sudahlah, Mbak, memangnya selama ini yang membiayai hidup kamu siapa?? Aku kan, apa Mbak lupa semua itu?" tanya Irfan. Putri memandang adiknya dengan tatapan sendu, ia baru sadar kalau suaminya tidak pernah memberi nafkah untuknya s
Hari kamis pesta khitan itu di gelar, sejak pagi Mira sudah bersiap-siap. Pesta itu lumayan besar ia juga mengundang semua tetangga komplek yang tinggal di gang perumahan tempat tinggalnya, bahkan semua teman-teman dan saudara jauh yang masih berkomunikasi dengannya ia undang. Mira sengaja tak mengundang Irfan, karena ia masih risih dengan Irfan yang selalu mengajaknya untuk rujuk bahkan tatapan Irfan sangat memelas membuat Mira merasa muak dan infil. Mira tak ingin anak-anaknya terlalu dekat dengan ayahnya yang akhirnya akan mencontoh sikap sang Ayah yang kurang baik. Mira yakin bila anak-anaknya hidup di lingkungan baik pasti akan tumbuh menjadi orang baik juga. Tampilan Mira kali ini terlihat sangat cantik dan anggun, bahkan dia tak terlihat kalau sudah memiliki dua bontot membuat David diam-diam selalu tersenyum memandang Mira. Ia jatuh cinta lagi dan lagi dengan semua apa yang ada di diri Mira. David membayangkan hari ini adalah hari pernikahan mereka. Acara dimulai sejak pagi
Irfan melihat mereka mengabdikan moment itu dengan menyewa cameramen khusus, suasana itu terlihat begitu indah. Berbeda dengan perasaan Irfan yang begitu sakit ia tak sanggup melihat itu semua. Hatinya terasa bagai disayat pisau yang sangat tajam, terasa begitu pedih, bahkan sampai kedua matanya berkaca-kaca. Baginya ini hal yang paling menyakitkan yang pernah terjadi di dalam hidupnya."Kalau sudah begini aku tak bisa berbuat apa-apa, nggak mungkin kan aku merusak kebahagian Mira. Semoga tak ada lelaki lain yang menyakiti Mira, cukup aku saja lelaki terakhir yang menyakitinya. Aku sangat menyayangimu, Mir, namun sayangnya penyesalanku datang terlambat," gumam Irfan menumpahkan tangisnya di bundaran setir mobil. Setelah dirasa puas dengan tangisnya Irfan segera menutup kaca mobilnya dengan perasaan hati yang sangat hancur. Lalu ia melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumah Mira. ***Tiga minggu sebelumnya... Mira masih berada di kantor saat baru masuk ke ruangannya setelah dari
Tok!! Tok!! Tok!!! Gedoran pintu itu membuat Putri terbangun dari tidurnya, ia lelah menagis hingga subuh dan berakhir ketiduran. Putri bangun dengan mata yang bengkak dan rambut acak-acakkan. Ceklek... "Selamat siang, Mbak Putri, saya Nasrul datang ke sini untuk menyampaikan kalau rumah ini harus segera di kosongkan," ucap lelaki berkemeja putih itu dan di belakangnya ada dua lelaki dengan tampan preman yang menakutkan bagi Putri. "Siang, maaf anda siapa ya. Maksudnya apa mengosongkan rumah ini, ini rumahku sendiri kenapa harus di kosongkan?" tanya Putri kebingungan dengan kedatangan ketiga lelaki itu. "Mas Danu sudah menjual rumah ini kepada saya, dan serfitikatnya sudah ada pada saya. Jadi rumah ini sudah sah menjadi milik saya. Dan saya minta rumah ini segera dikosongkan, saya beri waktu hingga nanti sore. Kalau nanti malam anda belum pergi terpaksa saya akan menyeret anda dengan kasar. Permisi!!" Lelaki berkumis tebal itu segera memutar arah untuk segera pergi. "Tunggu!!
Putri begitu teliti mengamati motor vixsion yang berjalan dengan santai di depannya. Ia sangat geram dengan lelaki yang selama ini dia puja yang selama ini dia periotaskan ternyata tega mencabik-cabik hatinya sampai hancur lebur.Motor itu berbelok masuk ke sebuah gang, dan hingga akhirnya masuk ke halaman rumah kontrakan. Putri juga memarkirkan motor itu di samping motor Danu. "Brengsek!! Jadi ini yang kamu lakuin dibelakang aku, Mas, kamu kabur bersama perempuan lain hingga lupa pulang!!" teriak Putri membuat Danu dan wanitanya terkejut.Plak!! Plak!! "Dasar pelakor murahan, kamu nggak laku ya makanya sampai ngerebut suami orang!!" Putri menampar kedua pipi wanita itu. "Cukup Putri!! Apa yang sudah kamu lakukan itu sangat keterlaluan, Nita nggak salah apa-apa jadi kamu nggak berhak menghakimi dia!!" Danu merengkuh tubuh wanita yang bernama Nita itu. Nita terlihat ketakutan dan kedua matanya memerah. "Apa maksudmu, Mas, jelas-jelas dia merebut kamu dariku. Dasar pezina apa selam
Keesokan paginya, Irfan bangun dengan keadaan yang sangat lemas, wajahnya pucat, bibirnya kering dan tubuhnya sangat menggigil. "Mas, kamu kenapa, sakit ya? Wajah kamu pucet banget?" tanya Laura. Tadinya ia ingin membangunkan Irfan untuk berangkat bekerja karena sudah jam delapan."Lapar," ucap Irfan sangat lirih. "Apa, Mas, aku nggak dengar." Laura mendekatkan telinganya di bibir sang suami. "Lapar, Dek," ulang Irfan. "Ooh lapar, iya nih kamu demam, Mas," ujar Laura mengecek kening Irfan dengan telapak tangannya. "Ya sudah, bentar ya aku beliin sarapan dulu." Laura keluar meninggalkan Irfan sendiri. Tak lama kemudian Laura pulang membawa lontong sayur dan gorengan untuk mereka sarapan. Ia juga membeli bubur sumsum juga tak ketinggalan teh hangatnya juga. Seperti itulah Laura semuanya serba beli. "Ayo, Mas, sarapan dulu. Di makan sendiri lo ya, masih kuat nggak kalau nggak ya harus bisa gimana caranya, soalnya aku juga mau sarapan sendiri." Laura sudah menyiapkan di atas meja n
"Hah!! Daftar sebagai apa?" tanya Mira yang tak paham yang dikatakan David. "Daftar sebagai... Em um, bodyguardmu." David tersenyum meringis saat mengatakan itu. Bibirnya terasa kelu saat ingin mengucapkan kata 'Suami'. Hatinya merutuki bibir yang tak berani jujur. "Ooh... Aku nggak butuh bodyguard, Mas, kayak artis saja pakai bodyguard segala," balas Mira terkekeh. "Hemm, kamu kan janda. Pasti banyak lelaki yang deketin kamu, apa kamu nggak takut kalau ada yang jahat sama kamu?" David masih saja mencari celah untuk bisa mengatakan yang sejujurnya isi hatinya. "Insya Allah nggak ada, aku akan baik-baik saja, Mas," balas Mira dengan senyum khasnya yang ramah. Perjalanan pulang itu tiba-tiba hening, David sibuk dengan perasaannya sendiri. Sedangkan Mira tidak punya topik lain untuk dibicarakan jadi ia memilih untuk diam saja.Hingga tak terasa mobil sudah sampai di halaman rumah Mira. "Lusa malam ajak Sheila ke sini ya, Mas. Celine mau merayakan ulang tahunnya yang ke enam," ujar
Ruangan serba putih itu terhening beberapa saat, dua insang manusia saling memandang. Bu dokter tersenyum ramah menenangkan pasiennya, sedangkan Irfan sudah harap-harap cemas. "Begini, Pak, anda mengalami gangguan pada ginjal yang lumayan serius. Gejala penyakit ginjal kronis Bapak sudah stadium empat. Maka dari itu Bapak merasakan kelelahan, sesak napas, mual dan rasa tidak enak di mulut. Sebenarnya akan ada gejala lainnya juga seperti warna urin yang menguning, terjadi pembengkakan pada tangan dan kaki, serta mata bengkak, semoga Bapak selalu kuat dan ikhlas melewatinya. Saya sarankan untuk menjaga pola makan yang sehat, olahraga ringan, berhenti merokok, membatasi konsumsi alkohol, menjaga berat badan yang sehat, dan memantau kondisi kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes," terang sang Dokter. "Apa penyakit saya bisa sembuh, Dok?" tanya Irfan yang berusaha menetralkan segala keresahan hatinya. "Gagal ginjal Kronis tidak bisa sembuh, Pak, namun bisa bertahan
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.