Raya dan Raga sudah bercerai selama 2 tahun, karena Raga merasa jenuh dan bosan dengan semua sifat Raya. Saat lelaki itu ingin kembali padanya, Raya berniat untuk balas dendam. Ia menjadi wanita yang lebih matre dan bersemangat untuk terus menguras habis dompet mantan suaminya. Namun, Raga tidak akan mudah menyerah. Ia melakukan berbagai cara untuk membuat Raya kembali padanya, mulai dari pindah rumah, menjadikan Raya sekretarisnya, sampai memanipulasi Liam, anak satu-satunya mereka.
View MoreCakra mendatangi Raga di kantor barunya, Ia masih tak terima dengan keputusan Raga yang tiba-tiba memutuskan sebagian kerja sama dengan perusahaan miliknya. Laki-laki bertubuh kurus itu meminta penjelasan karna merasa tak melakukan kesalahan pada perjanjian kerja sama yang mereka setujui."Silahkan pak!" Sekretaris Raga yang baru membuka pintu mempersilahkan Cakra masuk setelah sebelumnya sudah mendapat izin dari atasannya."Nggak usah basa-basi kamu tahu kan maksud kedatanganku kesini!" Cakra langsung pada inti permasalahan."Apalagi masalahnya? bukannya udah jelas alasannya apa?" "Kalau cuma itu alasannya aku yakin kerja sama kita masih bisa di lanjutkan Raga!""Sayangnya memang itu alasannya, kamu tahu sendiri posisi aku udah nggak mungkin menangani sendiri kerja sama ini, sedangkan kamu bilang sendiri kalo bukan aku yang handle sendiri kamu nggak mau lanjut karna pesimis akan gagal?""Kamu pikir aku percaya gitu aja, kita udah sering kerja sama bareng Raga dan ini bukan masalah
Acara tadi perpisahan Raga tadi siang berjalan lancar, hanya Raya saja yang tidak nyaman berada di acara itu, sebenarnya ia sangat pantas berada disana mengingat posisinya sebagai sekretaris Raga namun seseorang membuatnya sangat tak nyaman hingga ia meminta Raga untuk pulang terlebih dulu sebelum acaranya selesai.Ya bu Gendis orangnya, perempuan itu sangat mengintimidasi Raya bahkan sejak pertama kali Raya dan Raga datang, padahal Raya sudah mencoba tak mempermasalahkan masalah kemarin. padahal jika ia mau ia bisa saja mengadu pada ayahnya atau pada Raga namun ia tak melakukannya ia merasa bahwa masalah ini tak perlu di besar-besarkan.Tapi sepertinya bu Gendis memang menaruh dendam padanya, perempuan itu semakin menunjukkan hawa permusuhan padanya dan mulai saat ini Raya sudah memutuskan akan melawan apapun yang di lakukan bu Gendis padanya. Apalagi sekarang sudah tak ada Raga.***Posisi Raya di kantor masih sama meskipun sudah bukan Raga lagi yang menjadi atasan, katanya sih ada
2 hari berlalu sejak acara makan malam bersama kemarin Raya sudah sehat, Ia berniat akan kembali bekerja lagi besok karna sekarang hari minggu. Saat ini ia sendiri di rumah, Liam sejak tadi pagi sudah di jemput para kakek yang sudah janjian untuk memancing bersama.Sekarang ia kebingungan mencari dimana ponselnya berada seingatnya ia sudah tak pernah memegang benda pintar itu sejak ia merasa pusing di kantor dulu. Apa jangan-jangan ketinggalan di meja pikirnya, sudah lelah mencari akhirnya ia memutuskan menelpon Raga."Halo kenapa dek?""Kakak belum bangun?" "Hemm..!""Kakak lihat hp aku di meja kantor nggak, di rumah aku cari-cari nggak ada?""Apa? hp ya...?""Iya kak! kakak ada lihat nggak?''"Itu..e--enggak dek! udah nanti agak siang kakak mau ke kantor nanti kalo ada kakak bawain sekalian!""Ngapain hari libur ke kantor? kakak jangan bohong deh lagian mau ke kantor sama siapa coba?""Kamu lupa kalo mulai besok kakak udah pindah ke pusat? hari ini anak-anak kantor minta kakak ngu
Malamnya mereka mengadakan makam malam yang telah di agendakan oleh Mala dan Sarah sejak siang tadi, acara di adakan di halaman teras belakang rumah Raga. para nenek sengaja memilih rumah Raga karna memang rumahnya lebih luas, para orang tua ingin reuni sekaligus mengenang kebersamaan sebagai besan.Di saat para nenek sibuk mengolah hidangan dan para kakek juga sibuk membahas peliharaan mereka, Tomi dan Baskara sama-sama saling membawa burung peliharaan mereka saling mengunggulkan keistimewaan burung masing-masing.Sedang Raya sampai saat ini masih di rumah menemani Raga yang mencoba meluluhkan emosi Liam padanya, Raya menatap jenuh pada pasangan ayah dan anak ini, Liam yang sangat suka drama dan Raga yang sangat bucin dengan anaknya."Pokoknya ayah harus minta maaf dulu sama mami sama Liam sama semuanya juga!" "Ya udah sekarang ayah minta maaf sama Liam dulu aja, Liam mau kan maafin ayah?" "kok jadi sekarang minta maafnya, kan aku maunya nanti pas makan malam bareng-bareng ayah kan
Raya benar-benar sakit saat ini, sudah 2 hari ia tak masuk kerja selama itu pula mantan mertuanya menginap di rumah Raya, sebenarnya Raya merasa tak perlu di rawat oleh mantan mertuanya itu namun Mala ibu Raga tetap keras kepala ingin merawat Raya, kedua orang tua Raga ini memang sangat sayang pada Raya sejak dulu bahkan melebihi kasih sayang mereka untuk Raga.Selama maminya sakit Liam tak hentinya menyalahkan Raga, anak itu selalu beranggapan jika apapun yang terjadi pada maminya adalah ulah Raga.Seperti tadi pagi contohnya ia ngambek tak mau berbicara pada ayahnya setelah tahu semalam maminya muntah-muntah hebat dan semakin parah demamnya."Nanti istirahat aku anterin kamu ke dokter dek""Ngapain sih ke dokter, aku cuma masuk angin biasa aja, di buat tidur agak lama juga nanti sembuh!" "Nggak usah kamu yang anterin, biar ibu sama Liam aja yang antar Raya ke dokter, lagian bukannya hari ini kamu mau rapat sama ayah kamu?" Raga mencebikkan bibirnya, ia bingung antara ingin mengant
2 hari berlalu setelah menghabiskan libur cuti, pagi ini mereka sudah bersiap untuk bekerja lagi, sebenarnya mereka hanya menghabiskan sehari saja karna hari esoknya mereka tak kemana-mana cuma Raga dan Liam saja yang keluar pada sore harinya sedang Raya tak ingin kemana-mana, ia hanya ingin rebahan saja dikamar dan beristirahat lebih lama.Liam sudah berangkat menggunakan sepeda ke rumah kakek dan neneknya karna jika libur sekolah begini ia akan dititipkan kerumah orang tua Raga yang cuma beda gang dari rumah Raya.Raya juga sudah menunggu Raga hampir 10 menit, tadi mantan suaminya itu mengatakan jika ada map yang tertinggal di rumahnya, sebenarnya Raya masih kesal dengan Raga sejak mereka pulang dari latihan memanah kemarin, hanya saja Raya merasa sedikit kurang enak badan sejak semalam jadi ia malas untuk berangkat sendiri, sarapan pagi saja Raga yang memasak.***Raga masih fokus dengan laptopnya sejak 3 jam lalu, Raya juga berusaha menahan pusing di kepalanya sejak pagi tadi. Sek
Mereka tak jadi pulang, tadi Raya sempat di telpon oleh mantan ibu mertuanya jika mereka sudah di beri cuti selama 2 hari. Ibu mertuanya juga menyarankan agar waktu cuti kali ini di gunakan untuk menyenangkan cucunya mumpung Liam juga masih libur sekolah, akhirnya mereka menyetujui usul ibu Raga dan juga Liam yang sudah merengek ingin belajar memanah dengan ayahnya.Karna tempat belajar panahnya melewati perjalanan pulang jadi mereka langsung ke lokasi namun tadi harus mampir sebentar ke toko baju terdekat karna Raya yang merasa risih karna tidak ganti baju dari semalam.perjalanan hampir sampai, suasana perjalanan kali ini di dominasi dengan pertanyaan liam pada ayahnya, anak itu bahkan meminta duduk di samping sang ayah.Liam sangat penasaran dengan kegiatan memanah, ia bertanya pada ayahnya apapun yang bisa ia tanyakan meskipun terkadang pertanyaannya tak masuk akal dan tak berkaitan dengan memanah.Mereka baru saja sampai, Liam sudah antusias tak sabar ingin masuk kedalam."Ayo ay
Sarapan sudah datang, Liam juga sudah selesai mandi dan sudah berpakaian lengkap, saat ini putra raga itu sedang berbaring santai di ranjangnya sambil melihat tayangan kartun yang ada di televisi hotel.Liam tidak mau sarapan sendiri, padahal makanan sudah datang sejak 15menit yang lalu, sekarang ia sedang menunggu maminya yang sedang mengambil pakaian ganti ayahnya yang berada di mobil.Tadi setelah Liam selesai mandi Raga berteriak memanggil Raya untuk mengambil pakaian ganti yang ada di bagasi mobil, Raya tidak tahu jika Raga membawa baju ganti makanya semalam ia hanya membawa baju ganti milik Liam saja.Menunggu 10 menit akhirnya pintu terbuka menampakkan mami nya yang sedang membawa paper bag yang pasti berisi pakaian ayahnya."Kok belum sarapan sih nak, udah mami siapin lho itu di piring, keburu dingin nanti!" Liam hanya bergumam tak jelas matanya masih fokus pada televisi."Kak ini bajunya aku taruh meja kamar mandi cepetan di ambil!" Bukannya tak mau mengantarkan sampai dalam
Yang pertama kali bangun adalah Raya, ia terkejut saat pertama kali membuka mata yang di lihatnya adalah Raga yang tidur menghadap dirinya dan tangannya yang melingkar di perut.Sebenarnya ia mau marah, tapi mengingat Raga semalam yang bahkan tidak istirahat mengemudi ia menjadi sedikit kasihan. Ia pindahkan perlahan tangan Raga lalu turun pelan-pelan.Ia menghampiri Liam yang masih terlelap lalu meletakkan tangannya di atas kening sang putra, setelah di rasa cukup membaik ia lalu ke kamar mandi membersihkan diri. Selesai mandi ia masih menggunakan pakaian yang sama karna hanya Liam saja yang membawa beberapa baju ganti, Raga pun tak membawa.Saat Raya keluar ia melihat Raga sedang berbaring di samping Liam sambil memeluk anaknya mungkin menidurkan kembali. Liam ini akan bersikap lebih manja jika sedang tak enak badan."Kenapa?" Raya bertanya setengah berbisik takut menganggu tidur Liam."Lagi manja anaknya, udah biar tidur dulu, masih setengah 6 nanti aja pas sarapan baru di bangunin!
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.