Share

Bab 9

Pov Melati

Apa pendengaranku tidak salah? Berulang kali aku mengingat perkataan Mas Agung sebelum pergi.

Namun, tidak ada yang berubah.

Laki-laki yang menikahiku tiga tahun itu sudah menjatuhkan talak.

Tanpa sadar, sesuatu menggenang di pelupuk mata.

Aku terkejut mendapatinya muncul dari balik teras.

Rindu yang membuncah di dada, seakan sirna saat melihatnya berdiri di depanku.

Namun, mengapa tatapannya begitu dingin?

"Mas...." Kucoba meraih jemarinya tapi Mas Agung menepisnya dengan kasar.

"Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu!" Netranya menatapku dengan jijik.

Tangan kotor? Aku masih mencerna kata-katanya dengan lambat lalu menoleh pada Anwar.

Teman kerjaku dulu, sekaligus orang kepercayaan Mas Agung itu memang datang berkunjung ke panti.

Rupanya, berita sudah menyebar dengan cepat di kota kecil ini.

Kabar jika ada satu keluarga terpandang mengusir menantu dan cucunya.

Kebetulan aku sedang bersiap pergi ke pasar untuk membeli beberapa kebutuhan saat Anwar datang.

"Suda
Yedhika Tonago

Selamat malam, Kak. Lanjut update lagi, ya! Semoga berkenan, kalau ramai, dobel up.😊

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status