Share

Playboy Insyaf
Playboy Insyaf
Penulis: Waiz Cute Channel

Judul 1 Terciduk

Bab satu

*Lisan adalah tempat berhiasnya kemunafikan, sedangkan hati adalah tempat bersemayamnya keikhlasan*

Cobaan bagi pria tampan dan berkepribadian menyenangkan adalah banyak disukai lawan jenisnya.

***

"Oh, jadi begini kelakuanmu di belakangku?" hardik Anita, ketika memergoki Fatih Alfarisi. Pemuda tampan berpostur tinggi yang sudah satu tahun lebih dipacarinya. Kedapatan sedang jalan sambil menggandeng tangan seorang Gadis, sesaat keluar dari sebuah Minimarket.

Anita yang sedari tadi membuntuti mereka, sudah hilang kesabarannya, hingga tak kuasa lagi menahan amarah.

Plaaakkk, secepat kilat satu tamparan mendarat di pipi kiri Fatih, membuat Laki-laki itu kaget bukan kepalang. Tak disangka, Anita yang selama ini dikenalnya lemah lembut, seketika bisa beringas seperti macan bertemu mangsanya.

"Dasar! Laki-laki kurang ajar!" teriak Anita seraya mengayunkan kembali tangannya untuk menampar Fatih. Namun kali ini tak sampai mengenai sasaran, karena pemuda itu keburu menangkisnya. Sontak membuat Anita bertambah marah dan makin beringas. 

Fatih yang masih tak menyangka akan kehadiran Anita, hanya terdiam tanpa kata. Mulutnya seakan terkunci dan bingung harus berbuat apa, karena di luar dugaan Anita tiba-tiba sudah berada di hadapannya. 

Buuukkk, kaki kanan Anita menghantam bagian vital pemuda jangkung itu. Sontak membuat Fatih mengerang menahan sakit, seketika meruntuhkan kesan maskulinitasnya.

"Uughhh," lenguh Fatih seraya memegangi bagian diantara pangkal pahanya.

"Aku tidak menyangka, kamu akan berlaku sejahat ini!" selain memberikan 'hadiah' tamparan dan tendangan, Anita terus memberondong Fatih dengan hardikan dan tumpahan kekecewaannya.

"Heh! Kamu! Wanita j*l*ng! Ngapain jalan sama pacar orang? Dasar! Pel*c*r! Tak tahu malu," kali ini wanita yang sedang bersama Fatih mendapat giliran sasaran amarah dari Anita.

Gadis bermata bulat itu tampak hanya bisa tertunduk, tak satu kata pun keluar dari mulutnya.

"Heh! Jawab! Anj*ng!" melihat Wanita di hadapannya hanya diam, membuat amarah Anita semakin menjadi. Lalu tangannya berusaha meraih rambut panjang gadis itu. Beruntung, Fatih masih sempat mencegahnya.

"Sudah! Sudah!" seru Fatih, seraya menangkap tangan pacarnya tersebut, sambil memeganginya kuat, agar tidak sampai menyakiti Gadis yang sedang bersamanya. Sontak membuat Anita tambah berontak dan terus berusaha menyerang wanita di depannya.

"Sudah, Dong! Malu dilihat orang" cegah Fatih, seraya menarik tangan Anita, lantas mendekap erat tubuh gadis itu.

"Malu! Katamu?" Mata Anita melotot seraya dengan sekuat tenaga terus berontak.

"Buuukkk" kaki Anita menginjak kuat punggung kaki Fatih.

"Awwhhh" Fatih mengerang kesakitan dan langsung melepaskan dekapannya.

Melihat adegan itu, Gadis yang tadi bersama Fatih, seketika berlari dan buru-buru mencegat Taksi yang kebetulan melintas.

"Heh! Wanita jal*ng! Mau kemana kamu!" teriak Anita seraya berlari memburu Gadis itu. Namun sayang, langkahnya kalah cepat.

"Bang! Jalan!" Gadis itu langsung meluncur pergi bersama Taksi yang membawanya.

Melihat itu Anita hanya tertegun sambil memandangi mobil yang membawa gadis tersebut, penuh emosi. Hingga hilang dari penglihatannya.  Lalu Anita berbalik dan kembali ke tempat di mana Fatih sedang berdiri mematung.

"Siapa Dia? Orang mana? Sejak kapan kalian sering jalan bareng?" Anita kembali memberondong Fatih dengan pertanyaan.

Namun Lelaki ber-rahang tegas itu hanya diam termangu seolah kehilangan kata-kata, nampak bola matanya memandang Anita, dengan rasa bersalah.

"Maafkan Aku" kata maaf meluncur lirih dari lisan Fatih.

"Maaf...? Helooo! Enak banget bilang maaf! Setelah apa yang sudah kamu lakukan di belakangku. Dasar baj*ngan!"  sergah Anita, sambil membulatkan matanya.

"Mulai detik ini, kita putus!" ucap Anita dengan nada tinggi seraya melengos pergi meninggalkan Fatih. Lalu menghampiri sesosok Wanita yang sedari tadi duduk di atas sepeda motor membelakangi tempat Fatih berdiri.

"Ayo! Lin! Kita pulang" ajak Anita, pada wanita tersebut.

Fatih memperhatikan Gadis yang di hampiri Anita, dilihatnya lekat, hingga wanita itu berbalik ke arahnya sambil menyunggingkan senyum sampai nampak lesung pipinya.

"Hah! Linda?" gumam Fatih terkaget-kaget, ia sekan tak percaya dengan apa yang sudah dilihatnya.

"Kok, bisa?" bathin Fatih.

Sampai pada akhirnya, kedua gadis itu pun pergi meninggalkan Fatih yang tampak masih berdiri termangu. 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anquin Dienna
Sabar ya bang Leboy makanya kalo punya pacar jangan suka tepe-tepe sama cewek lain
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status