Share

Judul 12 Pacar Sehari

#Betapa keinginan itu menyiksa jiwa, manakala hati tak kuasa untuk mengungkapkannya#

***

Suara alarm berbunyi dari benda pipih yang tergeletak di atas nakas. Tampak sosok pemuda dari balik selimut mulai bergeliat seraya bangkit dari peraduannya.

Alunan kalam Ilahi terdengar merdu dari Masjid dekat rumah. Seperti biasa, sebelum waktu subuh tiba, Fatih memulai ritual dengan membersihkan jasmani. Hal inilah yang diajarkan oleh kedua orangtuanya sedari kecil.

Diraihnya handuk dari gantungan. Lantas pemuda itu menuju kamar mandi sebagai persiapan untuk menemui sang pemberi kehidupan.

Permulaan hari yang diisi dengan hal baik untuk memohon keberkahan dari Ilahi membuat hidup lebih bermakna.

***

"Masya Allah, si ganteng Mama. Pagi-pagi sudah rapi, mau ke mana, nih?" tanya Bu Mirna pada anak semata wayangnya.

"Ahh, Mama. Mau tau aja urusan anak muda, hehe," jawab Fatih seraya tertawa kecil.

"Ya, gak ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status