Queen menyadari hidupnya dijadikan permainan dalam sandiwara pernikahan yang di skenario oleh Ageng. Menjadi istri sementara yang bukan hanya tidak dicintai tetapi juga tidak diinginkan, membuat Queen berusaha tegar dan bertahan sampai waktunya sandiwara harus berakhir. Tinggal di bawah atap yang sama sebagai pasangan halal, lambat laun menimbulkan gejolak rasa dan gairah yang tidak terbendung di hati Queen dan Ageng. Tetapi kala cinta menyapa justru membawa keraguan, akankah membuat pernikahan sementara itu akan menjadi selamanya?
View More“Netizen maha benar, jadi kau bisa menggunakan kekuatan mereka untuk menekan suamimu.” Ari Nugraha memberi arahan kepada Queen. Selam aini cara-cara melibatkan simpati public selalu berhasil untuk memberi tekanan kepada pihak yang memiliki uang, kekuasaan dan juga jabatan.“Kau bisa membuat satu postingan di media sosial disertai beberapa foto sebagai bukti, ini berfungsi sebagai pancingan agar public tergerak hatinya. Masalah perselingkuhan dan KDRT itu sangat sensitive, Queen. Aku yakin hal ini bisa menjadi senjata yang ampuh untuk menghadapi suamimu dan keluarganya,” sambung Ari Nugraha memaparkan rencananya sebagai pengacara yang ditunjuk oleh Queen.Queen mendengus kasar lalu mengalihkan pandangannya. Menggunakan bantuan netizen sama saja menghancurkan reputasi perusahaan dan juga keluarga Wardana. Ini rasanya sangat berlebihan bagi Queen. Masalah yang dia hadapi saat ini hanya dengan Ageng sehingga dia tidak ingin melibatkan pihak lain yang tidak bersalah.Selama ini Queen meras
“Secara pasti saya tidak tahu di mana Queen berada, tapi … mungkin kau bisa mencoba untuk mencari di rumah neneknya,” ucap Eddy dengan suara yang bergetar karena rasa takut yang melingkupi dirinya.“Nenek?” tanya singkat Ageng yang merasa baru tahu jika Queen masih memiliki seorang nenek.Ancaman dari Ageng tampaknya berhasil menekan mental Eddy, hingga membuatnya mengungkapkan sesuatu yang sebernya masih berupa dugaan saja. Tetapi Eddy hampir yakin jika Queen akan mendatangi Kartika saat ini sebagai tempat pelarian.Selama ini Queen memang sudah hidup mandiri, tetapi untuk menghadapi masalah yang sangat berat dan rumit dengan Ageng, tampaknya Queen membutuhkan sosok lain untuk mendampingi dan melindunginya. Satu-satunya anggota keluarga yang masih bisa Queen andalkan hanyalahEddy sadar jika dirinya adalah sosok ayah yang tidak bisa diandalkan oleh anak-anaknya. Menghadapi Ageng seorang diri saja Eddy sudah tidak bisa berkutik, bagaimana dia akan melindungi putrinya tersebut.“Ya, Qu
“Saya akan menyusul Arum ke London, Pa. Dalam keadaan seperti ini, saya rasa Arum membutuhkan saya di sampingnya.”Kabar bahagia tentang Arum tidak serta merta membuat Danu girang, ada banyak hal yang harus dia pikirkan saat ini. Beban yang harus Danu pikul justru terasa semakin berat. Untuk menjemput Arum di London, tentu Danu harus meninggalkan sang ibu yang sedang dalam keadaan sakit.“Lalu bagaimana dengan Ardan, apa kau akan mengajaknya turut serta ke London nanti?”Pertanyaan yang dilontarkan Laras menambah beban pikiran Danu. Ada hal yang masih mengganjal di benak Danu, meskipun saat ini Arum sedang hamil, belum tentu istrinya tersebut dengan mudah bersedia kembali kepada dirinya. Danu tidak ingin melibatkan Ardan dalam masalah rumit kedua orang tuanya, dia tidak ingin putranya tersebut menyaksikan pertengkaran yang mungkin saja terjadi karena Arum belum bisa memaafkan dirinya.“Ardan bisa kau titipkan di sini.” Arya Suta mencoba memberi solusi. “Kalau untuk ibumu, kau bisa men
Semua belum pasti, tetapi kabar kehamilan Arum tak ayal menimbulkan rasa iri di hati Ageng. Sudah cukup lama calon penerus Wardana Group itu mengharapkan kehamilan Queen. Setelah sekian lama menunggu, yang didapat oleh Ageng justru sebuah kekecewaan saat dia mengetahui jika istrinya selama ini menggunakan IUD untuk mencegah kehamilan.Kini, di dalam ruang kerjanya Ageng duduk sendiri meratapi nasib. Ada kalanya Ageng berharap jika Queen hanya berbohong tentang penggunaan IUD di rahimnya, lalu dia akan mendengar kabar gembira seperti apa yang akan didengar oleh Danu nanti.“Apakah ini karma untukku?” tanya Ageng kepada dirinya sendiri, terdengar penuh kesedihan dan rasa sesal yang mendalam.Amarah dan rasa putusa asa yang mengusai Ageng membuatnya menggebrak meja dengan kedua tanganya hingga menimbulkan suara dentuman yang cukup keras. Ya, penyesalan itu memang akan di akhir, seperti apa yang dirasakan oleh Ageng. Seandainya dia tidak mempermainkan pernikahan, tentu hidupnya tidak akan
“Apa enaknya kerja seperti kamu itu?” Ucapan Kartika terdengar merendahkan pekerjaan Queen. “Kerja nggak ada batasan waktunya, apa tidak capek?”Queen hanya tersenyum menanggapi ocehan sang nenek yang memang tidak mengetahui dunia kerja paruh waktu.“Enaknya bisa dikerjain di mana saja, Nek. Termasuk di rumah. Bisa jadi alternatif pekerjaan bagi ibu rumah tangga sambil momong anak.”“Buat apa bisa dikerjakan di rumah? Lihat mau kerja nenek jadi ikutan engap. Boro-boro bisa momong anak, buat istirahat saja kamu sudah tidak ada waktu. Untuk sekarang kamu belum punya anak, kalau sudah nenek yakin anak kamu pasti terlantar.”“Cari jobnya kan bisa di atur sesuai dengan kemampuan kita, Nek. Kalau sudah punya anak, tentu tidak sebanyak ini ambil jobnya.”“Ap aini cara kamu untuk melupakan masalah dalam pernikahanmu?” tanya Kartika dengan tatap mata yang sendu tertuju ke mata Queen.Mendengar sang nenek kembali menyinggung tentang pernikahan membuat Queen menghentikan pekerjaan untuk sementar
“Seandainya nenek mengenal suamimu ….” Kartika menjeda kalimatnya menatap wajah Queen. “Mungkin nenek akan bisa memberi penilaian terhadap dirinya.”“Maaf, karena waktu itu semua terjadi begitu cepat, sehingga tidak sempat mengenalkan Ageng kepada Nenek.”“Jika bertemu dengan Ageng, nenek ingin menanyakan alasan dia menghajarmu.” Tanpa sadar Kartika meneteskan air mata saat mengusap pipi Queen yang masih terlihat bekas membiru, meskipun sudah mulai samar. “Nenek sempat berpikir, dia melakukan hal sekejam ini karena dia sangat kecewa padamu. Saat dia sangat berharap memiliki anak darimu, justru kau mencurangi dia.”Queen hanya diam, tidak tahu mau memberi tanggapan yang bagaimana. Sang nenek yang sebenarnya sangat anti dengan perceraian, masih berharap jika dia dan Ageng masih bisa bersama lagi. Bahkan, seandainya saat itu Queen datang dalam tanpa adanya bekas luka, Kartika pasti tidak akan menerima kedatangan, wanita sepuh itu pasti menyuruh Queen untuk menyelesaikan masalahnya terleb
“Keadaan mamamu saat ini sedang tidak baik. Beberapa hari yang lalu mamamu mengeluh tentang pernikahan kalian. Punya dua anak yang pernikahannya kacau semua.” Arya Suta terdengar kesal mengungkap keluh kesah istrinya di hadapan Ageng.“Maafkan kami, Pa!”“Hanya maaf saja yang bisa kau ucapkan?” Bukan pertanyaan tetapi sebuah penghakiman untuk Ageng. “Papa tidak tahu dengan apa yang ada di pikiranmu dengan Arum,” sambung Arya Suta sambil menggelengkan kepala mengingat Arum yang langsung meninggalkan anaknya begitu saja setelah mendengar kabar perselingkuhan suaminya tanpa mencoba menyelidiki terlebih dahulu.Dalam setiap diamnya, sebenarnya Ageng sedang mencaci maki dirinya sendiri. Dia terus teringat akan kebodohan yang telah dia lakukan dengan menerima permintaan Davianna untuk melakukan pernikahan sandiwara dengan Queen selama dirinya menjalani pendidikan di luar negeri.Sungguh Ageng tidak pernah menduga sebelumnya, tampang seadanya Queen pada saat pertemuan pertama, bisa berubah m
Sepi dan hampa, itu yang kini dirasakan oleh Ageng setiap kembali ke apartemennya. Tatap matanya memindai seisi apartemen, dia merasa setiap jengkal di sana ada jejak Queen yang tertinggal. Dengan tubuh yang dikuasai oleh rasa lelah, Ageng menjatuhkan tubuhnya di sofa, terbaring dengan tatap mata nanar mengingat setiap kebersamaannya dengan Queen.Tidak bisa dipungkiri jika dia sangat merindukan keberadaan Queen di sana. Kebersamaan selama satu tahun tampaknya telah membuat rasa cinta itu tumbuh subur di hatinya hingga mampu menenggelamkan nama Davianna hingga tidak berbekas lagi.Saat ini, Ageng merasa Queen telah mengobrak-abrik kewarasanannya. Terlalu kejam hukuman dan balas dendam yang dilakukan oleh Queen terhadap dirinya. Kenyataan tentang taruhan yang dilakukan oleh Queen dengan sahabat-sahabatnya, adalah pukulan telak bagi Ageng. Calon pewaris Wardana Group itu merasa semua yang dilakukan oleh Queen selama bersama dirinya hanya demi uang semata.“Kamu di mana Queen?” Entah kep
Rahma tidak akan menyerah begitu saja, apa lagi saat ini kesempatan itu terbuka sangat lebar. Kepergian Arum seolah membuka jalan bagi Rahma untuk bisa semakin dekat dengan Danu. Rahma akan melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan Danu.Semua tidak semudah yang Rahma bayangkan. Sejak awal pertemuan, Danu selalu menjaga jarak, hanya putrinya yang bisa mendekatkan dirinya dengan Danu. Namun dengan keberadaan Ardan saat ini, tentu Rahma tidak bisa leluasa mengajak putrinya. Danu sudah memberi peringatan kepada dirinya untuk tidak mengganggu Ardan, atau dia tidak akan pernah mau bertemu dengan putrinya lagi.“Mas bisakan nanti malam menemui Jelita, dia sudah sangat merindukanmu?” Rahma mencoba mencari celah untuk bisa bersama dengan Danu. Janda beranak satu itu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada, selama Arum belum kembali.“Kau lihat sendiri keadaan ibu sekarang, aku tidak mungkin meninggalkannya sendiri.” Bukan sekedar alasan untuk menghindar atau menolak permintaan dari R
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.