Share

Kedelapan

Besoknya Edward benar-benar menjemput Sia. Bahkan pria itu dengan santainya menjemputnya langsung dari pintu apartemen. Karena itu Sia perlu mempersilahkan Edward untuk masuk ke dalam.

"Apa saya datang terlalu cepat?"

Ya iyalah! ini masih jam setengah tujuh woi! Batin Sia.

"Saya yang lambat bersiap-siap Pak,"

Edward mengangguk. "Kamu baru ingin membuat sarapan?"

"Iya Pak, sekaligus makan siang saya,"

Edward yang penasaran dengan cepat berjalan menuju ke dapur dan melihat apa yang dimasak oleh Sia. "Apa yang kamu masak?"

Ketika Sia menoleh kebelakang betapa terkejutnya dia saat menyadari jarak antara dia dan Edward begitu dekat. Refleks dia mundur hingga hampir menyentuh wajah panas.

"Hati-hati," tegur Edward karena kecerobohan Sia.

Sia menunduk malu.

"Saya bertanya,"

"Oh iya! Ehm saya hanya membuat ayam kecap dan sayur tumis,"

Tatapan Edward jatuh pada isi wajan yang memang terisi oleh ayam yang telah dibumbui.

"Kau pandai memasak?"

Apa pria ini meragukan ku? Batin Sia bertanya.

"Say
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status