Share

Chapter 10

Pagi ini aku bangun dengan mata yang seperti berkunang-kunang, mungkin terlalu banyak menangis semalam. Mataku pun terlihat bengkak di cermin. Ah, malu rasanya kalau harus berangkat kerja dengan mata bengkak seperti ini, kuputuskan untuk meminta izin saja untuk tidak masuk kerja.

Aku segera menghubungi Manda, agar bisa menyampaikan izinku pada Pak Taufik kepala HRD.

Hari ini aku hanya menghabiskan waktu di kamar, sesekali menggosok cincin di jari manis. Siapa tahu keluar jin hihi, perasaan bahagia dan sedih pun bercampur di dalamnya.

Ponselku berdering, tapi entah kenapa malas sekali rasanya mengangkat panggilan itu, sudah bisa dipastikan itu adalah Pak Hari. Aku tetap bergeming dengan musik di ponsel itu, aku butuh istirahat saat ini.

***

Tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara Ibu.

"An, ada si Hari di luar nak."

"Ngapain, Buk?" tanyaku heran

Eel ardian

Selamat membaca

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status