Share

11. Si Nyebelin!

11

Tubuhku bersentuhan dengan benda lembut. Aku membuka mata, lalu memejam kembali ketika harus melihat wajah Mas Arga, lagi dan lagi.

Rupanya Mas Arga membaringkan tubuhku di kasur. Badanku rasanya seperti tak bertulang. Lemas dan pusing.

"Boleh, ya, Ra?" bisik Mas Arga.

Aku menggulingkan tubuh. "Gak!"

"Puasa terooos!"

Bibirku tertarik ke atas. Emang enak?!

Aku bisa merasakan kalau Mas Arga ikut berbaring di belakangku. Tubuhku menegang ketika tangan Mas Arga melingkar di pinggang. Dia benar-benar memelukku dari belakang.

"Please, jangan marah. Sebentar aja, Ra," bisiknya.

Anehnya, aku benar-benar tidak marah dan tidak bergerak. Hanya diam dan menikmati embusan napasnya yang hangat menjalar di punggung. Ada sensasi aneh yang terasa saat Mas Arga mengeratkan pelukannya.

Jantungku berdebar kencang. Rasanya mirip banget kayak waktu disuruh Ibu menemui kang kredit lingerie. Ngeri-ngeri sedap.

"Unboxing, ya, Ra?"

Aku menyikut perutnya hingga laki-laki itu tertawa dan menarik tangan yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status