Share

243. Datang Dan Pergi Karena Takdir

Matahari memancarkan sinarnya lewat sela dedaunan. Burung berkicau meramaikan pagi, namun tak mengurangi kemistisan hutan itu.

Tiga benda dari angkasa meluncur deras ke bumi, menerabas dedaunan dan jatuh berdebam ke tanah berumput.

Kemudian terdengar erangan kesakitan Iblis Cinta karena bokongnya menghantam akar.

"Aduh...! Bokongku rasanya remuk...!"

"Setidaknya masih terdengar suaramu," kata Jaka yang jatuh terlentang di dekatnya, tertindih Melati yang memeluk erat dirinya.

Jaka membangunkan perempuan itu dengan menepuk-nepuk pipinya.

"Jangan kelamaan pingsannya, kita sudah mendarat di bumi."

Mereka sulit menggunakan ilmu peringan tubuh karena meluncur tanpa terkendali dari awan tersedot gaya gravitasi.

Melati membuka mata dan tersenyum sumringah melihat Jaka dalam keadaan segar bugar.

"Aku senang sekali tuan selamat."

Mereka bangkit duduk, pakaian mereka tampak lusuh sekali, sebagian robek.

"Berada di mana kita?" tanya Melati sambil mengedarkan pandang ke sekitar.

Tampak pepohonan r
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status