Share

Dua Wanita Cantik di Kedai Arak Qiutian

Kedai Arak Qiutian, Tanah Bebas

Udara panas sangat menyengat disertai angin kering yang membawa debu berterbangan, semakin membuat gerah suasana. Orang-orang mengeluhkan musim panas yang kering dan gersang serta diramalkan akan berlangsung lebih lama.

"Panasnya!" Nyonya Ling mengeluh seraya mengipasi wajahnya dengan kipas dari bambu yang memiliki ukuran indah di bilah-bilahnya.

"Nyonya Ling, di cuaca seperti ini meminum arak krisan yang dingin pasti lebih nikmat." Seorang wanita cantik yang duduk di depannya tersenyum dan menatapnya penuh harap.

"Hei Nona, kau sudah minum terlalu banyak. Jika kau mabuk, aku bisa mendapat masalah." Nyonya Ling menyahut dengan kesal.

Bao Yu, wanita cantik itu adalah pelanggan setianya. Hampir setiap hari dia datang ke kedainya untuk memesan arak yang terbaik. Seperti yang dikatakan Nyonya Ling, hari ini Bao Yu telah menghabiskan beberapa kendi araknya.

"Baiklah! Bagaimana situasi akhir-akhir ini?" Bao Yu menuangkan arak ke cangkirnya. Ini adalah kendi yang terakhir.

"Masih aman seperti biasanya. Namun aku rasa akhir-akhir ini banyak orang asing memasuki Tanah Bebas." Nyonya Ling menyahut dengan santai sembari mengipasi wajahnya yang kepanasan.

"Begitu ya? Sejak sinyal Pedang Es milik Kaisar Ao Yu Long nampak malam itu, situasi di mana pun berubah total." Bao Yu tersenyum sinis.

"Semestinya situasi di sini tidak terpengaruh apapun. Karena Tanah Bebas bukanlah wilayah milik Kaili. Kenapa orang-orang ini turut gelisah?" Nyonya Ling tertawa pelan.

"Itu jika Zhao Lu Yang tidak berbuat macam-macam. Sewaktu, terjadi pemberontakan di Kaili dan ibukota membeku, dia menutup pintu gerbang Tanah Bebas untuk Pasukan Mo Yu dan penduduk ibukota." Bao Yu sepertinya mulai mabuk dan berceloteh tanpa kontrol.

"Menurutmu, jika benar Kaisar Ao Yu Long telah kembali dari kematiannya, akankah dia berdiam diri saja dan membiarkan Tanah Bebas hidup dalam kedamaian?" Bao Yu mendekatkan wajah cantiknya pada Nyonya Ling.

"Kau bau arak!" Nyonya Ling mendorong tubuh Bao Yu agar tidak mendekatinya.

Bao Yu tertawa terkekeh. Dia benar-benar mabuk. Bao Yu si Pemabuk Cantik merupakan salah satu orang Jianghu yang tidak pernah peduli dengan perebutan kekuasaan di wilayah ini.

Murid satu-satunya Yu Xue, Pemabuk Sakti dari Lembah Persik di pegunungan Selatan itu sama dengan sang guru. Tidak pernah ikut campur dengan hiruk pikuk perseteruan sekte dan klan.

"Arak adalah kebahagiaanku tidak ada yang lain. Harta dan kekuasaan bahkan kekuatan itu tidak penting bagi orang-orang sepertiku yang hidup beratapkan langit dan beralaskan bumi." Itulah prinsip Yu Xue yang sangat terkenal.

Kini muridnya pun bersikap sama. Meski kerap terlihat di Wisma Lonceng Naga pada kenyataannya dia hanyalah tamu tetap. Meski terkesan acuh tak acuh, tetapi guru dan murid itu tidak segan untuk membantu orang-orang yang menurut mereka membutuhkan pertolongan.

Sayangnya Yu Xue datang terlambat saat hendak membantu Ming Feng Ying. Dia mendapatkan kabar seluruh klan Ming dan penduduk ibukota yang turut bersama Perdana Ming telah dibantai di Hutan Kematian.

Bersama Ketua Tang, dia adalah orang yang mengurus jenazah-jenazah mereka. Setelah itu dia menghilang begitu saja. Hanya Bao Yu, muridnya yang sesekali muncul di Tanah Bebas.

"Hei Nyonya Ling bagaimana menurutmu?" Bao Yu kembali bertanya.

Nyonya Ling hanya mendengus kesal. Dia hanya menatap Bao Yu sebentar. Kemudian memberi isyarat pada seorang gadis pelayan untuk membawakan sup mabuk ke mejanya.

"Aku tidak tahu menahu mengenai hal-hal seperti itu. Aku ini hanya pemilik kedai, tidak pada tempatnya aku berbicara banyak." Nyonya Ling tersenyum dan mengipasi Bao Yu dengan kipas bambunya.

Bao Yu tertawa dan kini merangkulnya. Sebuah pemandangan yang unik tetapi dianggap biasa. Nyonya Ling, datang ke Tanah Bebas tiga tahun lalu. Dia mendirikan sebuah kedai yang kemudian membuatnya terkenal sebagai kedai yang memiliki mie dan arak terlezat di Tanah Bebas, Kedai Arak Qiutian.

Bao Yu adalah salah satu pelanggan tetapnya. Keduanya segera menjadi akrab meski terkadang berbeda pendapat dan bahkan bertengkar. Menjadi pemandangan yang lumrah saat kedua wanita cantik itu menghabiskan waktu di kedai dengan minum arak dan bercakap-cakap santai.

"Apapun yang terjadi selama ada arak yang enak bukankah itu tidak masalah untukmu?" Nyonya Ling menyahut dengan santai.

"Tentu saja. Namun aku teringat perkataan guruku. Dia berkata, hidup begitu singkat, sesekali buatlah namamu terukir dalam sejarah agar kau dikenang oleh orang-orang yang hidup sesudah dirimu." Bao Yu bergumam pelan.

"Lantas apa yang akan kau lakukan? Setahuku kau hanya bisa mabuk saja." Nyonya Ling terkekeh pelan.

"Kau meremehkan aku Nyonya Ling. Seandainya terjadi sesuatu aku akan berada di sisi Ao Yu Long dan Xie Jing Cuan," sahutnya dengan santai.

"Mengapa? Apa karena mereka tampan?" Nyonya Ling kini terkikik. Teringat pertemuan pertamanya dengan Xie Jing Cuan.

Selain Ao Yu Long dan Jenderal Duan, menurutnya Xie Jing Cuan dapat dinobatkan sebagai salah satu pria tampan di wilayah ini. Tentu saja Zhao Lu Yang, Rong Xia Guo, Jenderal Won, dan Yu Xue sendiri juga bisa dimasukkan ke dalam daftar itu.

"Bisa jadi itu salah satu alasannya. Yang lainnya karena itu kehendak guruku dan kemauanku." Bao Yu tersenyum dan mengedipkan matanya pada Nyonya Ling.

Nyonya Ling tergelak dan memukul kepalanya dengan kipas bambu. Bao Yu teman yang menyenangkan untuk berbincang meski jika sudah mabuk terkadang merepotkan.

"Nona masih ada arak?" Tiba-tiba seorang pria memasuki kedai dan bertanya pada gadis pelayan yang berjaga di depan.

"Masih Tuan. Ada arak plum, anggur, persik, gandum, beras dan krisan." Gadis itu melayaninya dengan ramah.

"Berikan aku sekendi arak Krisan dingin." Terdengar suara pria itu memesan arak Krisan yang memang cocok diminum di cuaca sepanas ini.

"Orang baru lagi," gumam Nyonya Ling terkesan acuh tak acuh.

"Bagaimana kau tahu dia orang baru di sini?" Bao Yu mengerutkan keningnya, melirik pria yang hanya bisa dilihatnya dari arah samping

"Tentu saja aku tahu. Yang pertama aksennya dalam berbicara menunjukkan dia dari Utara. Sedangkan pakaiannya meski sama seperti orang-orang di sini tetapi hiasan di pinggangnya itu menunjukkan dia dari Sekte Keabadian. Barusan saja orang Sekte Lotus Hitam juga melintas di depan kedai." Nyonya Ling menjawab dengan suara pelan.

Bao Yu membelalakkan matanya, menatap Nyonya Ling tak percaya. Ternyata pemilik kedai arak ini tidak sesederhana yang dia kira. Setidaknya Nyonya Ling tahu benar situasi di Dataran Tengah.

"Sekte Keabadian dan aksen Utara. Tak diragukan lagi, dia pastilah di bawah Ketua Qilin. Sekte Lotus Hitam, siap dia?" Bao Yu menebak sekaligus bertanya, juga dengan suara pelan.

"Dia Ketua Qilin. Sedangkan orang Lotus Hitam yang berpakaian serba ungu hanyalah Ketua Oey bukan?" bisik Nyonya Ling lirih.

Bao Yu kembali menatapnya dengan mata terbelalak kemudian memicingkan mata mencoba untuk mengenali pria yang kini duduk dan menikmati araknya.

Seorang pria yang mungkin seumuran dengan Rong Xia Guo dan juga Zhao Lu Yang. Dengan rambut panjang tergerai dan diikat sembarangan di puncak kepala. Pakaiannya hanya pakaian biasa seperti penduduk setempat.

"Aiyo kenapa begitu banyak pria tampan di tempat ini!" Bao Yu berseru saat tanpa sengaja pria itu menoleh.

"Tidak usah bermimpi untuk menggodanya. Dia setali tiga uang dengan Ao Yu Long." Nyonya Ling terkekeh dan menepuk bahunya.

"Aiyo sungguh malang nasibku," keluh Bao Yu memelas.

"Kau ini! Bukankah Yu Xue juga sama dengan mereka? Tampan tetapi tidak tahu cara memperlakukan wanita. Pada akhirnya tidak mendapatkan apa-apa." Nyonya Ling tergelak.

"Ada benarnya juga!" Bao Yu kini tertawa terbahak-bahak.

Bagaimana pun juga semua orang mengetahui legenda tiga pria tampan ini. Ao Yu Long hingga dinyatakan tiada tidak memiliki seorang permaisuri. Yu Xue patah hari karena kekasih tercintanya tiada saat bertarung melawan Lady Wang dan tidak pernah menjalin cinta dengan wanita lain.

Sedangkan Ketua Qilin, Ketua Sekte Keabadian, tak pernah terdengar kisah cintanya. Meski pernah ada desas-desus mengenai hubungannya dengan salah satu muridnya tetapi itu tidak bisa dipercaya sepenuhnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status