Share

Jalan untuk Bertemu

"Tangisanmu tidak akan berpengaruh pada papah, Ansel. Jangan harap Papah akan memaafkanmu begitu saja."

Liam menolak permohonan putranya dengan tegas. Ansel merapatkan bibir. Menahan isakannya agar tidak keluar. Takut Liam akan semakin marah.

Aliana menatap kakak dan keponakannya bergantian. Merasa iba pada Ansel. Dia ingin membela keponakannya, namun takut Liam akan berbalik marah padanya. Aliana pun hanya diam tanpa mampu berbuat apa-apa.

"Sekarang katakan! Kenapa semalam kamu membuat masalah?" Liam mempertanyakan alasan Ansel kabur dari pesta.

Dengan tangan bergetar, Ansel mengambil buku tulisnya dari tangan Liam, lalu mengambil pulpen dari Aliana. Ansel menuliskan sesuatu pada kertas yang terbuka dihadapannya.

'Maaf!'

Ansel menunduk seraya memperlihatkan tulisan tersebut.

Liam menatap putranya dalam-dalam, jika kata maaf sudah keluar, artinya Ansel tidak akan memberikan penjelasan apapun.

"Papah khawatir!"

Ansel mendongak mendengar dua kata yang ayahnya ucapkan. Matanya be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
akhirnya lanjut juga
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
kelanjutannya mana ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status