Share

Mendapatkan Kekuatan Fisik

Bayu berpaling memandang John dan kemudian melanjutkan, “Pada awalnya sampai kerajaan Antakara berdiri Raja Martinus tidak pernah terlihat dekat dengan seorang wanita manapun, walaupun banyak sekali perempuan yang mengaguminya dan pasti dengan senang hati dijadikan istri atau hanya selir sekalipun. Baru setelah Raja Martinus berpikir untuk berhenti memperluas wilayah Antakara, beliau mulai memikirkan penerus cita-citanya yaitu seorang anak. Karena itulah beliau mengangkat putri dari seorang sahabatnya bernama Maheswari menjadi permaisurinya. Sepertinya hal inilah yang menyebabkan Raja Antakara sampai sekarang tidak pernah memiliki selir.”

John termenung, kekaguman pada ayahnya semakin bertambah setelah mengetahui betapa setianya sang ayah kepada ibunya.

“Lalu bagaimana dengan meninggalnya Bayu, apa yang terjadi?” John kembali bertanya.

“Raja Martinus meninggal dengan tenang di usia tua, beliau ditemukan tak bernafas lagi dalam keadaan bermeditasi.” Bayu berhenti sebentar menghela nafas lalu melanjutkan.

“Rakyat Antakara tidak pernah membicarakan bagaimana beliau meninggal tetapi lebih menarik menceritakan bagaimana beliau menjalani hidup.” Bayu mengakhiri ceritanya.

John mengangguk-angguk puas mengetahui apa yang diperbuat ayahnya di permukaan bumi.

“Nah Bayu, sekarang giliranmu menceritakan kisahmu sendiri, bagaimana engkau bisa mengunjungi tempat kami ini.”

Bayu mengambil minuman dari lemari pendingin lalu meminumnya, rasanya aneh, manis dan seperti ada yang meletus-letus dilidahnya. Kemudian dia memulai lagi menceritakan semua yang dialaminya sejak kudeta oleh pamannya dan pengkhianat Bagaskoro, sampai dia dibawa oleh Nayaka sesuai peta warisan Ayahandanya.

John mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menanggapinya, “Wah, sekarang kau memiliki tanggung jawab yang sangat besar Bayu, menyelamatkan Antakara dari cengkeraman angkara murka Bagaskoro, jangan sampai negeri yang dibangun dengan jerih payah ayahku hancur karena nafsu serakah seseorang.”

“Ya, tapi apa dayaku, aku tidak bisa keluar dari sini, dan tidak mungkin mengalahkan Bagaskoro dengan kekuatanku sekarang,” Bayu mengeluh putus asa.

“Jangan khawatir, aku memiliki sahabat kecil mungkin seumuran denganmu, tetapi dia seorang jenius yang sudah berhasil membuat mesin yang mampu memindahkan kita kemana saja ke tempat yang kita inginkan.”

“Benarkah?” Bayu menegakkan badannya kelihatan bersemangat, setelah tahu dia bisa kembali ke permukaan bumi, tapi tak lama lesu lagi, “Walaupun aku bisa kembali ke Antakara, tapi aku tetap tidak bisa mengalahkan Bagaskoro.”

John merasa kasihan melihat Bayu putus asa.

“Begini Bayu, meskipun aku tidak bisa membuka segel cakramu tapi aku bisa memberimu kekuatan yang lain. Serumku dapat meningkatkan kekuatan fisikmu melebihi batas normal hingga beberapa kali lipat kekuatan manusia biasa.”

“Berapa lama aku bisa mendapatkan kekuatan itu?”

“3 bulan. Besok aku akan mulai melakukan pemeriksaan ke tubuhmu, lalu memberikan suntikan serum dengan dosis yang disesuaikan kemampuan tubuhmu. Kemudian selama sebulan engkau harus melakukan latihan angkat beban serta lari untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan fisikmu. Proses ini diulangi pada bulan kedua dan ketiga,” Demikianlah dengan sabar John menjelaskan program peningkatan kekuatan fisik ini.

“Baiklah, aku siap menjalaninya John.”

Selama 3 bulan penuh Bayu menjalankan program latihan yang diarahkan oleh John. Terlihat perubahan yang sangat mencolok pada tubuh Bayu, yang awalnya kurus dan tampak lemah, saat ini menjadi kekar dengan otot-otot yang menonjol keluar, dan tubuhnyapun bertambah tinggi, sepintas lalu memang mirip dengan John.

Setelah cukup puas dengan hasil kerjanya pada Bayu, John menyarankan agar Bayu mulai mempelajari kitab bumi. Tanpa tenaga dalam, jurus-jurus dalam kitab bumi dilatih dengan mengandalkan kekuatan fisiknya.

Tampaknya bukan hal yang sulit bagi Bayu, dalam waktu 3 bulan semua gerakan jurus dari unsur-unsur yang tercantum dalam kitab bumi sudah dikuasainya, bahkan teori tentang cara pengolahan tenaga dalam pada setiap unsur juga dihafalnya.

Ketika dipraktekkannya gerakan-gerakan dari tiap unsur itu, dia merasakan perbedaannya.

Gerakan dari unsur tanah memiliki kuda-kuda yang kokoh kuat dengan gerakan tangan terbuka mirip seperti mendorong. Dengan kekuatan fisiknya saat ini angin yang ditimbulkan dari gerakan tangannya saja bisa membuat benda-benda ringan di sekitarnya beterbangan seperti daun-daun, debu dan pasir.

Gerakan unsur air. Dengan kuda-kuda ringan dan terus bergeser bagaikan aliran air. Demikian juga gerakan tangan yang bergelombang dengan 2 jari, telunjuk dan jari tengah mengacung berfungsi untuk menotok titik-titik saraf mematikan di tubuh lawan. Dengan kekuatannya sekarang Bayu mampu menotok selembar papan tebal hingga berlubang.

Gerakan unsur udara. Kuda-kuda sangat ringan bahkan mengambang. Pada unsur ini semua gerakan dilakukan sangat cepat dan ringan, pada unsur ini memang sepertinya khusus untuk gerakan mengelak dan menghindar. Posisi jari tangan seolah mencengkeram sesuatu, Bayu tidak mengerti apa manfaatnya, maka dianggapnya sebagai cakar.

Gerakan unsur api. Kuda-kuda mantap, dengan gerakan tangan yang ringan seperti perpaduan kuda-kuda tanah dan gerakan tangan udara. Posisi tangan awal mencengkeram saling berhadapan kemudian masing-masing menyerang ke bagian tubuh vital lawan. Dengan kekuatannya saat ini Bayu mampu mencengkeram hancur sebatang bambu.

Gerakan unsur logam. Baik kuda-kuda maupun gerakan tangan sangat kuat. Banyak sekali gerakan menangkis dan bertahan. Walaupun ada gerakan menyerang tetapi sangat sederhana dan langsung, seperti menusuk dan menebas, maka posisi tangan adalah terbuka dengan jari rapat.

Bayu sendiri merasa kaget, dia dapat mempelajari kitab bumi ini dengan cepat, walaupun tanpa tenaga dalam.

Dia ingin tahu apakah yang dipelajarinya sudah betul atau tidak, karena selama ini dia berlatih tanpa bimbingan guru, hanya Myra yang sering diajaknya berdiskusi membahas gerakan-gerakan yang dilatihnya.

Maka suatu ketika bertanyalah Bayu pada John, “Apakah saat ini di Agartha ada orang yang menguasai Kitab Bumi secara lengkap seperti tuan Martin dulu?”

John dengan cepat menjawab, “Ada, Ramos, setelah ayahku dialah orang di Agartha yang kemampuannya bisa disamakan dengan ayahku sebelum beliau mempelajari Kitab Langit.”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status