PREMAN DILAMAR SHALEHAH

PREMAN DILAMAR SHALEHAH

By:  Adena Putri  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings
79Chapters
6.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Seorang perempuan melamar sang pimpinan preman. Hal itu membuat geger warga dan jadi buah bibir. bahkan ia di olok dan di benci oleh keluarga sendiri karena meninggalkan calon yang akan dipasangkan denganya. yang sama- sama memiliki harkat dan kasta yang setara. lebih memilih lelaki beradalan, suka membuat kerusuhan pun hanya pengamen yang kadang menyiksa orang yang tidak membayar. Apa rahasia perempuan tersebut sehingga lebih memilih lelaki yang tidak jelas babat dan asal usulnya? Bagaimana juga sosok laki-laki yang ditolaknya untuk di jodohkan? Akankah sang preman itu meninggalkan semua kebiasaannya, hijrah meskipun atas nama cinta? yuk simak langsung di aplikasi KBM app! semoga menjadi ladang pahala dan keberkahan.

View More
PREMAN DILAMAR SHALEHAH Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Bunda Widi
semoga cerita sampai akhir bagus. ga melebar ke mana mana, juga bab nya ga lebih dr 200 ... (semoga seratusan bab aja, he he)
2023-05-09 16:40:51
1
user avatar
Adena Putri
Bagus request banget
2023-04-01 12:28:50
0
79 Chapters
Perempuan penantang
Suara hiruk pikuk kendaraan yang berlalu lalang cukup memekikkan telinga. Banyak yang membunyikan klakson karena kemacetan yang cukup menguras tenaga. Hal ini di gunakan kesempatan bagi para pedagang asongan untuk menjajakan dagangannya. Begitu pula, para pengamen yang selalu sigap sedia menerobos masuk dari satu kendaraan menuju kendaraan lain.Sebelas MaretDiriku masuk penjaraAwalku menjalaniProses masa tahananHidup di penjaraSangat berat kurasakanBadanku kurusKarena beban pikiranKita orang yang lemahTak punya daya apa-apaTak bisa berbuat banyakSeperti para koruptorAndai ku Gayus TambunanYang bisa pergi ke BaliSemua keinginannyaPasti bisa terpenuhiLucunya di negeri iniHukuman bisa dibeliKita orang yang lemahPasrah akan keadaanTujuh OktoberKu bebas dari penjaraMenghirup udara segarLepaskan penderitaanWahai SaudaraDan para sahabatkuLakukan yang terbaikJangan Engkau salah arahAndai ku Gayus TambunanYang bisa pergi ke BaliSemua keinginannyaPasti bisa terpe
Read more
Restu ayah
Ketiga preman itu melongo menatap langkah anggun Aisha, wanita yang telah berani menantang bahkan ia menyelipkan alamat rumahnya dalam sebuah kertas pada Arash."Apa? Boss di pinta datang ke rumahnya?" Tomo dan Bean masih menatap langkah wanita yang berpenampilan serba tertutup itu hingga hilang dari pandangan.Argh!Arash tak menggubris pertanyaan kedua temannya. Ia lebih memilih untuk melompat, turun dari bis.Tomo dan Bean, hanya mengikuti saja. Keduanya merupakan laki-laki yang dibebaskan Arash dari kolong jembatan."Apa-apaan ini? Dia mau nantang saya, hah?" Gerutu Arash. Ia menjambak rambutnya dan menendang apa saja yang ada di hadapannya. Sedangkan, dua temannya hanya cekikikan. "Jangan-jangan, boss mau di ceramahin cewek ninja itu, Ya gak?" celetuk Tomo. Ia masih memainkan jari-jarinya pada benang gitar bersamaan dengan kaki melangkah"Iya, boss! Secara kan kita ini para preman glow! Pasti gadis ninja itu akan ceramahin kita, apalagi dia tadi melihat kita tengah merebut paksa
Read more
Akad
"Bagaimana, Nak? Apakah kau bersedia menerima lamaran saya, untuk putri saya?"Dengan berat, Hj Karim mengucap kalimat itu karena terjerat atas ucapnya sendiri yang mengatakan bahwa akan merestui siapapun laki-laki yang dipilihkan Aisha.Arash, hanya menunduk. Ia mengepalkan tangan dan mengertak giginya sehingga beradu akibat menahan amarah yang kian membuncah."Boss, jangan! Sepertinya wanita ninja itu bukan wanita baik-baik!" Bisik Tomo menghasut."Benar, bang. Siapa tahu, wanita teroris itu punya rencana licik," kali ini, Bean yang membisikkan hasutan."Tapi, gue tak mau kalah akan tantangan ini!" ucap Arash dengan geram. Membuat kedua anak buahnya terdiam. Jika tadi diam karena terkejut dan masih setengah percaya. Kini, ia tahu. Bahwa dirinya yang telah dilamarnya."Baik, Pak!" Jawab Arash dengan tegas. Ia melirik sinis ke arah Aisha yang tengah mengusap wajah dengan kedua tangannya.Helaan nafas panjang terdengar jelas oleh wanita yang bernama Rosyidah keluar dari mulut suaminya
Read more
Mahar surat Alfatihah
"Apa-apaan ini? Kau mau jebak saya? Sudah paksa saya untuk menikahi, kau malah menolak seenak jidat!" Bentak laki-laki yang wajahnya di penuhi tato. Hanya saja, kali ini ia menggunakan peci sebagai maru'ah, pun antingnya di copot. Siapa lagi, kalau bukan Arash_calon pengantin pria."Tenang!""Tenang!"Pak penghulu mengangkat tangannya untuk menenangkan suasana yang tiba-tiba tegang. Para santri dan saksi saling berbisik dan ricuh. Sedangkan Rosyidah, ia menangis semakin menjadi-jadi. Namun, ia juga tidak bisa untuk menyalahkan Aisha karena keputusannya yang mengejutkan. Baginya, Aisha sedang terluka egonya sehingga matanya tertutup dan lebih memilih berandalan."Nak, Aisha. Apa alasan Ananda sehingga tidak Ridha atas mahar yang di berikan calon suamimu?" tanya pak penghulu lembut sambil menatap Aisha yang menunduk.Sedangkan, semua yang hadir nampak ricuh dan mulai saling senggol. Apalagi, Ummu Inayah, istri Hj Harun. ia mengepalkan tangan menahan emosi yang hampir membuncah."Biarlah
Read more
Dunia kita berbeda
Aisha berjalan ke arah lelaki yang telah ia pinang untuk jadi suaminya. Sebelumnya, Aisha berpamitan pada kedua orang tuanya dan meminta ridho untuk membekali rumah tangganya.Arash menyeringai. Ia akan meluapkan sesuatu yang menghimpit dadanya setelah tiba di rumahnya."Ayo, Mas!" ucap Aisha sambil menengadah, lalu menyentuh tangan kasar Arash. Tanpa menjawab. Arash langsung berbalik badan dengan angkuhnya dan memasuki mobilnya yang sudah terparkir di halaman.Kepergian Aisha jadi tragedi menyedihkan seluruh santri pesantren. Selama ini, ia bisa menjadi tangan kanan Hj Harun dalam mendidik santriah, mengurus dalam segala hal, mulai dari urusan dapur, piket santri bahkan kepengurusan hingga menjadi muraaby.Namun, tak sedikit pula orang yang mencibir. Mereka banyak mengatakan bahwa Aisha mati rasa dan buta cinta sehingga akibat trauma di tinggal nikah oleh Gus Fahmi. Aisha berpindah haluan jadi memilih seorang preman.Bukankah itu adalah sesuatu yang cukup unik!Selama perjalanan, Ar
Read more
Rencana dijadikan babu
Arash melajukan motor tingginya membelah jalan yang memangcukup sepi. Suara knalpot motor yang telah ia modif dengan suara yang seperti bariton dan membuat siapapun akan merasa terganggu akan Indra pendengarannya. Pun, tak jarang Arash malah sengaja menggaur-gaurkan motor di depan umum. Sayang, Tak ada satu orang pun yang berani untuk melawannya, atau hanya sekedar mencegah. Warga kampung ini lebih baik diam, maka semuanya akan aman. Berbanding jika ia menegur atau melawan Arash. Maka, bisa salah satu anggota tubuh mereka ada yang pincang atau sakit dan keluar darah."Bro, gue merasa mimpi. orang segarang dan sebengis bang Arash dilamar perempuan shalehah," gumam Tomo pada Bean. Keduanya tengah memakan kacang tanah sambil menongkrong di perempatan jalan."Iya, sekarang dunia sudah terbalik, wanita yang melamar laki-laki," sahut Bean. Ia tengah membuka kacang tanah agar bijinya terlepas dari cangkangnya. "dan yang lebih mengejutkan, wanitanya itu wanita shalihah yang melamar lelaki bre
Read more
Malam pertama yang terbengkalai
Huft!Arash mengangkat telapak tangannya menghentikan langkah Aisha yang berjalan mendekat. Lelaki yang dipenuhi tato di bagian tangan dan tubuhnya perlahan berjalan mundur."Jangan harap aku akan menyentuhmu," ucap Arash. Ia menatap nyalang pada Aisha yang menggunakan baju putih. Namun, niqabnya belum ia buka. Bukan apa, Aisha hanya ingin Arash yang akan pertama untuk membukanya sekaligus persembahan diri bahwa Aisha telah resmi jadi istri dari preman pasar yang di takuti oleh semua orang.Aisha mengangkat sedikit wajahnya menatap penuh tanya pada suaminya sehingga nampak iris mata coklat itu terlihat jelas oleh Arash.Arash mengeram. Ia menghentakan kakinya dan melewati Aisha yang menatap kosong pada lantai. Bulir bening dalam kelopak matanya saling berdesakan meluncur keluar. Sedangkan, Arash. Ia tak pedulikan dengan keadaan kamar yang sudah Aisha sulap seperti kamar putri istana. Kelopak bunga mawar, yang terhampar di atas ranjang sertan lilin kecil dan tirai putih tak juga menge
Read more
Dia adalah pembantuku
"Assalamualaikum," ucap H. Karim dan ummi Rasyidah saat mobil sudah terparkir di garasi. Keduanya kini tengah berdiri di depan pintu yang bernuansa putih tulang itu."Waalaikumsalam warrohmatillahi wa baarokaatuh," jawab Aisha. Ia membuka pintu lebar dan segera mencium tangan dua manusia yang selama ini merawatnya dengan baik." Mari, Abi, Ummi Masuk!"Aisha hendak melangkah lebih dulu. Namun, segera di cekal pergelangan tangannya yang dibaluti dengan handsock itu oleh ummi Rasyidah."Bagaimana? Dimana suamimu?" tanya Ummi Rasyidah. Ia menelisik menatap seluruh ruangan rumah ini yang cukup memukau. Bagiamrana tidak ternganga. Interior rumah yang cukup elegant serta lantai yang terbuat dari marmer dan guci-guci indah yang tertata rapi."Ummi, sebaiknya ummi masuk dulu, biar Aisha siapkan air minum," ucap Aisha sambil perlahan melepaskan cekalan tangan itu, melangkah meninggalkan mereka. Bukan menjawab. Aisha langsung mempersilakan keduanya masuk. Apa yang terjadi? Pasangan suami istri y
Read more
Sebuah Janji
"Karena aku mencintainya, Ummi!"ucapan Aisha membuat semua yang hadir spontan terkejut dengan mulut menganga. Tergugu dan setengah tidak percaya."Aisha, Nak. Apa kamu tidak sedang berdusta?" tanya Hj. Karim. Kini, ia berjalan dan mengusap bahu wanita yang menggunakan kain penutup wajah itu dengan lembut. Ya, Hj. Karim memang selalu bersikap lembut. Itu kenapa. Karena kelembutan hatinya. Sampai-sampai Ia rela memenuhi ucapannya untuk merestui siapapun yang akan di pilihkan Aisha untuk jadi menantunya.Sedangkan, ummi Rasyidah. Ia luruh jatuh ke lantai dengan tatapan kosong. Namun, dari tempat menatap itu telah mengalir deras buliran bening yang menganak sungai. Jika alasan utamanya adalah cinta. Maka, ia tidak bisa menolak. Karena, manusia tidak bisa mendeteksi cinta itu datang kapan dan pada siapa ia akan hinggap. hanya sang pemilik cinta yang tahu tentang cinta."Aisha tidak berdusta, Bi. Aisha mohon, restuilah rumah tangga kami." Wajah yang tertutup kain itu menengadah menghadap p
Read more
Tanda Tanda Darah
Meminta pada Tuhan. Sama seperti yang dilakukan Ibunda Dzulaikho.Saat Dzulaikho mengejar Yusuf. Maka, Allah menjauhkan. Tapi, saat Dzulaikho mendekati yang memiliki Yusuf, maka Yusuf, Allah datangkan!"Ucapan Aisha membuat Arash menganga tak percaya. Namun, ia tetap bersikeras pada pendapatnya."Baiklah, kisah siapapun yang akan Anda jadikan contoh. Saya tetap tidak peduli," ucap Arash dengan mengeram. "Perjanjian itu akan tetap berlaku!"Arash berjalan ke arah meja makan. Dimana disana sudah ada keranjang yang berisi buah-buahan segar lengkap dengan pengupasnya.Arash mengambil pisau tajam dengan geram dan penuh ancaman. Dan kembali mendekati Aisha yang masih diam mematung."Mana tanganmu?" tanya Arash sambil mengertak tegas memerintah.Dengan pelan dan penuh keraguan. Aisha mengulurkan tangannya yang sedikit tertutup dengan handshock. Sehingga, terlihat hanya jemarinya saja yang putih bening dan kontras.Arash segera meraih kasar tangan halus nan putih itu. Merapatkan telapak tanga
Read more
DMCA.com Protection Status