Share

Sebuah Janji

"Karena aku mencintainya, Ummi!"

ucapan Aisha membuat semua yang hadir spontan terkejut dengan mulut menganga. Tergugu dan setengah tidak percaya.

"Aisha, Nak. Apa kamu tidak sedang berdusta?" tanya Hj. Karim. Kini, ia berjalan dan mengusap bahu wanita yang menggunakan kain penutup wajah itu dengan lembut. Ya, Hj. Karim memang selalu bersikap lembut. Itu kenapa. Karena kelembutan hatinya. Sampai-sampai Ia rela memenuhi ucapannya untuk merestui siapapun yang akan di pilihkan Aisha untuk jadi menantunya.

Sedangkan, ummi Rasyidah. Ia luruh jatuh ke lantai dengan tatapan kosong. Namun, dari tempat menatap itu telah mengalir deras buliran bening yang menganak sungai. Jika alasan utamanya adalah cinta. Maka, ia tidak bisa menolak. Karena, manusia tidak bisa mendeteksi cinta itu datang kapan dan pada siapa ia akan hinggap. hanya sang pemilik cinta yang tahu tentang cinta.

"Aisha tidak berdusta, Bi. Aisha mohon, restuilah rumah tangga kami." Wajah yang tertutup kain itu menengadah menghadap p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status