Share

16. Bebas

Aku mulai membuka mata. Kepalaku terasa begitu pening. Kulihat sekeliling, aku berada di sebuah ruangan kamar.

"Akhirnya kau sadar juga, sayang," ujarnya.

Aku menoleh ke asal suara. Lelaki itu tersenyum kemudian menyesap minumannya. Aroma kopi tercium begitu wangi.

"Andhika, kau?" pekikku. Jadi dia yang sudah membawaku kesini dan membuat om Rizki babak belur?

Dia tersenyum kecil.

"Jadi kau yang lakukan semua ini?" tanyaku lagi.

Dia menaruh kembali gelas itu dan mendekat ke arahku.

"Sudah kubilang kan sayang, aku akan buat perhitungan padanya karena dia sudah merebut kekasihku," jawabnya dengan nada lembut tapi penuh penekanan. Dia membelai rambutku.

"Kau jahat sekali, Andhika!" ketusku, heran kenapa dia bisa tahu Om Rizki, bagaimana caranya dia mencari tahu semua ini?

"Bukan aku yang jahat, sayang. Tapi kamu ..."

"Apa maksudmu?"

"Kamu yang sudah menduakan cintaku, aku sungguh tak r

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yung
sukuriiinn mang enak??,itulah karma kalian berhianat,anak di kandungan nya itu blm tentu anak rizki
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status