Share

OBSESI SANG MILIARDER
OBSESI SANG MILIARDER
Penulis: Reinee

Bab 1 - PROLOG

Tujuh belas tahun yang lalu aku tak pernah menganggapnya ada. Bahkan, aku sering memilih untuk pura-pura tidur di dalam kamar rumah pakdhe saat dia dan teman-teman sebaya sengaja datang untuk mengajakku bermain. Aku tahu Binar menyukaiku dari beberapa teman sekelas kami yang membocorkannya. Anak ketua RT di kampung kakak dari papa tempat aku dititipkan untuk ber-Sekolah Menengah Tingkat Pertama itu, suka sekali menitipkan benda-benda aneh untukku lewat budhe.

"Ini kue yang bikin Binar sendiri loh, Bi. Kamu nggak mau coba nih?" goda istri pakdheku itu sambil menyomot sepotong kue kering dari toples yang dicondongkan ke arahku.

Memang sih kuakui, makanan-makanan yang dikirimkan Binar biasanya baunya sangat menggoda. Tapi rasa gengsi membuatku enggan menyentuhnya.

Tak hanya makanan, dia juga sering memberikan benda-benda yang menurutku sangat norak, misalnya saja: buku cerita, pensil atau pulpen dengan bentuk yang membuat alisku berkerut, gantungan kunci, dan masih banyak lagi. Lagi-lagi, sedikitpun benda-benda itu tak pernah ingin kusentuh. Tapi aku ingat, budhe selalu menyimpan rapi benda-benda pemberian Binar itu di sebuah kotak kayu, lalu menaruhnya di atas lemari pakaianku waktu itu.

Belasan tahun kemudian, saat tak sengaja melihat sosoknya tiba-tiba muncul di kantor tempatku menjalankan roda bisnis bernilai milyaranku, penampilannya sudah sangat jauh berubah. Aku bahkan hampir tidak mengenalinya lagi andai saja dia tak memanggilku dengan nada yang sama seperti dulu.

Aku yang sedang sangat terluka dan kesepian, tiba-tiba seperti menemukan obat. Mendadak begitu kurindukan sosok masa kecil itu. Bahkan sampai berharap seandainya waktu bisa diputar, aku ingin Binar saja yang menjadi pendampingku. Dengan begitu, mungkin luka ini tak akan pernah kurasakan.

Sayangnya, perasaanku padanya rupanya datang sudah sangat terlambat. Gadis kecil yang dulu pernah memujaku itu ternyata sudah tak ada lagi. Entah kemana perginya dia, tapi aku bertekad untuk membawanya kembali ke sisiku. Bagaimanapun caranya, Binar harus menjadi milikku.

(Abidzar Aidan Adhitama)

Di saat hidup sedang berat-beratnya. Di saat rumah tanggaku dengan Dhimas sedang menghadapi goncangan masalah demi masalah, aku malah dipertemukan dengan Abidzar dengan status dudanya. Pria dari masa lalu yang pernah sangat ku puja itu, hadir dalam sosok pria dewasa nyaris sempurna, baik fisik maupun finansial.

Jujur, hati kembali bergejolak. Apalagi, saat Abidzar yang dahulu begitu sulit digapai kini justru menyatakan perasaan sukanya padaku. Tapi mana mungkin kutinggalkan keluarga yang telah menemaniku sekian lama hanya untuk menerima pria kaya raya yang baru saja patah hati dengan cinta sejatinya itu?

Dari awal aku memang tidak yakin perasaannya padaku itu tulus. Hatiku mengatakan bahwa Abidzar hanya sedang mencari pelampiasan atas kekecewaan hidup yang sedang dialaminya. Dan sayangnya, dia menjatuhkan pilihannya padaku, seorang Binar yang berbeda dari yang pernah dikenalnya dulu.

(Binar Kanaya Shasmita)

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status